JERAT PESONA PRIA 21 CM
ab jujur pertanyaanku," ucapku pagi ini, saat mas Eva
uka berolah raga di pagi hari. Itu pulalah yang me
Gua udah mau lari pagi ini!" Sentaknya tak suka. Dia se
emua milik mas?" Tanya ku lagi dengan penuh selidik. Sontak saja ek
Hardiknya dengan intonasi suara meninggi. Mas Evans mendekat ke arahku lalu mencengkram daguku kuat kuat. Perih dan ngilu. Itu yan
ng mencengkram rahangku kuat kuat. Mataku bersitatap deng
daguku begitu saja denga
ka tas gue tanpa ijin ya Nurul! Gua gak su
kku tak mau kalah dengan berlinang air mata. Seketika pikiran pikiran buruk memenuhi kepalaku. Hatiku terus menerus ber
rong kasar tubuh jangkungnya, namun lelaki itu mendekapku erat dengan te
lah seorang sales, yang menawarkan produk berupa alat kontrasepsi ke tempat tempat hiburan malam, ke warung remang remang, hotel dan lain lain. Gua jujur
anku t
antas saja banyak sekali jumlah kond0m didalam tasnya. Maafkan aku ma
s semua pikiran bur
ya dari awal. Nurul juga akan memakluminya kok mas. Mas Evans tolong,, jangan kasar sama Nurul. Hati N
endiri dan mandiri ngebuat gua selalu self-defense kalau ada orang luar yang coba coba mengusik kete
agai seorang istri, aku harus memahami dia. Te
ergegas keluar rumah untuk jogging, lari p
g nanti siang akan aku Gilas dimesin cuci. Sementara, aku harus
las aku mendengar suara mertua lelaki ku, pak Mansyur se
an besok saya akan bayar sekaligus bunganya! Iya iya juragan... Baik. Iya...." Pak Mansyur terdengar frustasi dan tertekan saat berbicara dengan
tuaku. Biarlah mereka mencoba menyelesaikannya. Namun jika merek
*
ponsel, lalu tidur. Sebagai pengantin baru aku senang mas Evans berada dirumah. Aku bisa pua
udengar suara bapak mertuaku m
ikuasai oleh juragan Baron kalau kita tidak segera melunasi hutang hutang kita!?" Ujar pak Mansyur dengan intonasi meninggi, meski dia sengaja mengatur volume s
Evans bakal segera dapetin uang buat mencicil hutang hutang kita!" T
atnya! Jangan sampai istrimu tahu masalah i
a rahasia apa sebenarnya? Apa pak Mansyur takut aku tak me
k tahu saja. Daripada masalah makin runyam? Biarlah mas Evans dan
ngkannya diatas meja makan. Ibu mertuaku belum
Tak ada perbincangan apapun antara pak Mansyur dan mas Evans. Kedua
piring pak Mansyur sedikit lagi akan habis. Beliau mengangkat tangan, tand
ada suamiku. Sama, lelaki ini menggeleng perlaha
u masuk kedalam kamar usai makan siang. Aku menghela nafas panjang. Diriku terasa asing da
untuk segera ku cuci. Setelah mengerjakan pekerjaan rumah aku menyusul mas Eva
ur pulas dengan ponsel m
ku sambil mengambil benda pipih itu dari tangan mas
kiran untuk mengecek
pasangan masing masing. Terutama mas Evans yang selalu menggenggam pons
Evans yang sedang terlela
ng buka buka ponsel kamu
buka adalah pe
terk
n dari wanita yang nama
Dan setelah aku telusuri pesan pesan dari para Tante Tante
dengan kata kata mesra dan manja. Honey, beb, cinta, sayan
ajakan bercinta para wanita wanita tua itu. Lantas apa balasan m
Hatiku terasa remuk redam mengetahui rahasia yang selama ini d
Aku buru buru mematikan ponsel mil
njang sambil menatap ke arah ma
mula membuncah dalam hati ini perlahan lahan sirna. Apalagi kalau bukan karena
terasa nyeri bak ditikam belati yang teramat tajam. Sudah tak
samb