JADI SELINGKUHAN
bulan k
eniduri Maya dengan alasan sangat mencintai Maya, dan tergila-gila terhadap tubuh Maya yang aduhai. Sesuai janjinya kepada Sella, yang telah membantunya melancarkan aksi nekatnya yang membawa dia ke dalam ruang semp
erhasil membuat hati keluarga Maya tercabik-cabik. Bagaimana tidak, posisi Maya adalah sebagai korban. Akan tetapi, statusnya sebagai korban tidak memihak kepadanya untuk menggagalkan permohonan pembatalan nikah yang diajukan oleh keluarga Arthur. Dengan adanya
keluarkan untuk melangsungkan resepsi pernikahan Maya dan Arthur. Semua biaya resepsi itu dibebankan kepada Maya tanpa sepengetahuan Arthur oleh mantan mertua Maya. Mama Arthur menagih s
ian yang kami alami," ucap mama Arthur angk
Maya kaget, dan menarik nafasnya, menetralkan kembali jantungnya yang hampir saja mau copot karena teriakan mama Arthur. "Sekali lagi, jangan panggil
an untuk biaya pernikahan haram untuk di ingat itu," t
tu, Ma," jawab Maya, dengan
dari mulut Mama Arthur ini, membuat jantung Maya seakan tertusuk ribu
r mata yang tadinya hanya menggenang di pelupuk mata
tidur dengan laki-laki lain, kamu mendapatkan bayaran dari mereka,
"Kenapa Mama setega itu mengatakan aku sebagai jalang?" lirih
g jalang? terus kenapa gak terima dikatain begitu?" tanya mama Arthur yang membuat Maya tid
ang terus dihina oleh mama Arthur. "A ... ku. Bukan, ja-lang!" tega
n yang tidak punya status nikah?" tanya mama Arthur yang masih ngotot menghina Ma
pecah. Melihat Maya menangis di dalam teriakannya, Mama Arthur hanya
akan tetap meminta kamu membayar uang ganti rugi yang telah anakku keluarkan sia-sia itu." Mama
elah tidur dengan laki-laki lain, di dalam rumah anakku saat malam pertama k
merasakan enaknya tinggal di hotel prodeo bersama pasangan harammu itu." Mama Arthur kembal
u juga akan aku lempar ke dalam penjara. Karena kalian telah menipu aku, dan Arthur." Mama Arthur kembali menambahkan ancama
waktu untuk mencari uang sebanyak itu!" mohon Maya yang sudah p
ngan rentan waktu yang dia berikan kepada Maya, itu sama saja dengan tidak memberinya sama sekali. Man
a?" tanya May
kamu masih berfungsi, kan
anyak itu kemana??" tanya Maya yang
aja tua bangka yang kaya." ucap mama Arthur yang membuat hati Maya terasa
i aku? apakah mama yakin, saat malam kejadian itu, anak mama gak ngelakuin apa-apa di belakang aku?" tanya Maya
awab kata-kata Maya, tanpa menunggu Maya selesai berbicara terlebih dahulu."Memang, seharusnya memang Arthurlah yang bersama kamu malam itu. Akan tetapi, kamu sebagai seorang jalang, malah membawa
gat muak dengan orang tua di hadapannya. Kalau bukan tidak tahu sopan santun. Ingin
ua, tapi otaknya belum bisa berfungsi dengan baik. Apa jangan-jangan saraf-saraf di lobus frontal Mama sudah pada putu
ar anak ku
an di pipi Maya. Tamparan yang sangat keras
pi sebuah masalah? pantasan saja anak Tante tidak punya pendirian dalam sesuatu hal. Mamanya saja sudah begini, apalagi anaknya," Maya menyering
kembali mendarat di pi
gang dadanya, dan menarik nafasnya dalam. Mama Arthur menenangkan dir
pelaku saat di pengadilan lalu. Jika, Tante masih belum percaya itu, coba pikir lagi, anggap saja aku benar seorang jalang, dan aku bisa tidur di kamar dengan pria itu di kamar Arthur. Yang jadi pertanyaannya, Ar
Tante tenang saja, cepat atau lambat, aku pasti membaya
pertanyaan tadi," Maya melangkah pergi meninggalkan
angan di dadanya. "Sebenarnya aku tidak tega meninggalkan orang yang lagi kesakitan seperti itu. Akan tetapi, aku juga tidak bisa menerima
" batin Maya dalam lamunannya, dengan langka
lai dari mahar, sampai biaya resepsi yang fantastis harus di tanggung Maya sebagai hutang kepada mama Arthur. Sudah jatuh, ditimpa tangga. Itulah sekarang posisi yang dialami Maya. Hidup Maya begitu tragis, mama Arthur tidak mau
ketar-ketir. Apalagi ancaman it
aya berusaha mencari pinjaman, selama itu pula dia terus diteror oleh mantan mertuanya setiap
k untuk melakukan itu. Maya berpikir, kalau seandainya dia melakukan bunih diri, semua beban di hidupnya, mungkin saja hilang. Akan tetapi, dengan dia mengambil jalan bunuh diri untuk men
kampung, mau tidak mau, Maya harus memasang muka tembok, dan kuping tebal untuk tinggal di sekitaran mak-mak rempong. "Ter
an untuk membayar semuanya," ucap Ma
a mengecek email masuk, tapi tidak ada satupun pesan yang ada di kontak masuk email tersebut. Maya pun masih meneguhkan hatinya, "Apa mungkin masuk spam, ya?" Ma
m. Tetapi, semuanya masih memberi hasil yang sama dengan sebelumnya. Hingga pada suatu hari, dia mend
rta, membayar biaya resepsi yang ditangguhkan kepadanya. Mama Arthur menerima sejumlah uang dengan nominal yang sangat fantastis dari tanga
uang yang diajukan Maya untuk dia pinjam. Maya menerimanya tidak kalah senangnya dari rentenir yang tel
wanita paruh baya yang pernah menjadi mama mer
rena sudah beberapa kali mengucapkan salam, dan tidak mendapatkan jawaban
bunda Maya mendekati anaknya yan
gnya di atas sofa, dan menarik punggu
ah sudah ada yang menerima lamaran pekerjaan mu?" Ibunda
in lowongan pekerjaan. Makanya pulang kemalaman" jawab M
dirimu, lalu tidur! sudah malam." Ibunda Maya menge
ana, Bu?" tanya Sella tan
a pelanggan kita kabur. Bahkan, yang masih punya bon sama kita sudah h
idup sesulit ini." Maya meluruskan punggungnya dari sandaran sofa dengan bokong
enguji kita untuk menuju sesuatu hal yang telah
berkaca-kaca. Dia benar-benar merasa tidak sanggup lagi menjalani kehidupannya. C
ya yang langsung berjalan meningga
yang sudah berlalu dari hadapannya. Dia menatap sedih punggung itu
enghempaskan tubuh
hingga aku harus mendapat karma seberat ini,"
nya saat sekelebat bayangan malam penuh keringat beberapa bulan la
a Arthur lirih, antara rindu de
nya dengan kasar, seakan sedang melemparkan Arthu
a pecah saat mengingat Arthur yang tidak ada usaha
. Tubuh Maya meringkuk dalam dinginnya malam yang ditemani air mata, hin