icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
JADI SELINGKUHAN

JADI SELINGKUHAN

Penulis: Author N
icon

Bab 1 Permainan Panas

Jumlah Kata:1934    |    Dirilis Pada: 13/04/2024

l yang harus dia selesaikan ke kantor polisi. Sekarang, detak jantung mereka berdua menjadi tidak beraturan, dada mereka juga terasa sesak, dengan nafas saling

kenyal yang terbungkus oleh kain berenda berwarna merah muda yang melekat di dadanya. Sella memainkan buah dadanya sendiri yang berukuran lebih dari genggaman tangan pria

a berkedip dari pemandangan indah di hadapannya. Dengan susah payah Arthur menelan saliva yang terasa menggenangi mulutn

iler melihat kedua bukit kembar Sella secara langsung di waktu terang, dan

egelapan malam tanpa ada lampu yang meneranginya. Tadi malam Arthur hanya bisa meraba, dan menikmatinya dalam keadaan setengah sad

ngea nya yang naik turun. Mata Arthur tidak bisa beralih dar

asih belum bisa teralihkan dari bukit

yang dimaksud oleh Arthur. Sehingga, Sella semakin membusungk

meremas kedua buki

bukit kembar itu dengan lidah

mendekati tubuh yang sedang dia himpit. Sehingga kedua pucuk buk

ga Arthur, dan menghembuskan nafasnya yang t

a sesuka hati," bisiknya Kembali dengan nada se

ku miliki," Sella menjilat, dan menggigit kecil daun telinga Arthur selepa

kembar yang sudah berada tepat di depan wajahnya. Wajah Arthur, dan kedua bukit kembar Sella hanya menyisakan jarak be

p bulatan kecil yang berada di pucuk bukit kembar itu, sehingga membuat Sella m

n badannya, membuat kedua bukit kembarnya

atas benda pusaka Arthur. Sella membuat goyangan melingkar, terkadang sesekali menekan bokongnya kebawah. Bokong Sella dapat merasakan onggokan benda pusaka Arthur yang suda

ganggu aktivitasnya dari tadi. Dia membuang celana Arthur yang sudah berhasil dia lucuti ke sembarang

badannya, kemudian menggigit onggokan benda pu

kan pedang pusaka Arthur yang sudah membesar, dan mengeras dari tadi. Mata Sella membulat sempur

bih cepat dari biasanya. Dia melihat benda pusaka itu dengan tatapan lapar, dan haus. Sella men

sakan tadi malam," ucap Sella dengan tatapan mata

r bisikan dari Sella, darah Arthur berdesir. Seluruh tubuhnya semakin mer

anjang, dan bersimpuh tepat di dekat pinggang Arthur. Digenggamnya tombak pusak

ati gerakan jemari lembut Sella yang merem

mainkan lubang kecil yang terdapat di te

ainannya di kepala tombak pusaka Arthur. Kini sebela

la tombak pusaka Arthur, namun Sella mengerti apa yang tersirat dalam permintaan sang puja

ini, Sayang?" tanya Sella yang semakin

ata yang masih terpejam menikmati remasan, dan pijat

aku mendapatkan bibit unggul," ucap Sella, dan ke

hur dengan lidahnya berulang kali. "Sel ...!" Arthur memegang kepala Sella. Tubuhnya mengejang saat Sella

Sayang?" ucap Sella men

h Sella kepada dirinya. Sapuan lidah Sella terasa hangat, geli, berc

ku bisa juling, Sel," beberapa saat kemudian A

a yang senang melihat raut wajah Arthur saat

memainkan puting kecil di dada bidang itu. Sella juga meremas sekitaran puting membuat Arthur semakin ter

a menatap benda yang ada dalam genggaman

Arthur tidak menyisakan jarak sedikitpun. Sella kembali memainkan ujung

keluar dari mulut Arthur, membuat Sella

ampai ke pangkal dengan lidah yang kadang dimainkan dengan arah berputar. Sella sengaja bermain-

engaja mengangkat pinggangnya beberapa sentimeter dari

kepalanya melihat wajah Arthur yang lagi ke enakan. Melihat wajah Arthur y

!" Sella kembali menjilat kepala, dan bat

ngga tadi pagi itu ke dalam mulutnya. Dia memaju mundurkan wajahnya dengan mulut

dongakkan kepalanya keatas

dari Sella. Dengan gerakan cepat, Arthur bangun dari posisinya, dan langsung menyambar bibir

a kehabisan nafas. "Mmm, aach...." Mereka melepaskan ciuman

a, dan saling bertukar saliva dengan lidah saling bertaut. Bibir Arthur t

nya di hisap oleh Arthur dengan tanganny

a sejajar dengan dua bulatan daging kenyal yang bergelayut di dada Sella. Tangan Arthur meremas kedua

unyai gua di dalamnya. Sekarang pintu gua itu sudah mulai basah. Arthur memainkan pulau kecil sebesar biji kacang

la membuat Arthur semakin ganas m

h milik Sella. Dia memaju mundurkan tangannya, menusuk lubang gua sambil menikmati sen

ati semua sentuhan dari Arthur. "Oh ... Hmm ... Sayang, kamu naka

jarinya masuk ke dalam lubang gua Sella. Dia menusuknya sampai dalam, dan mem

ku. Akhh..." Sela terus mengerang, dan mendesah di saat Art

seluruh tubuh yang terasa mengejang. Sedangkan Arthur yang sudah menambahkan satu jarinya masuk kedal

asahi jari Arthur yang terus menusuk lubang panas yang berkedut milik Sella. Tubuh Sella yang tadinya mengejang, kini telah mulai mengendur kembali. Sella pun ambruk di dalam pelukan Arthur setelah dia mencapai orgasmenya. Sella m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka