icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pernikahan Berselimut Noda

Pernikahan Berselimut Noda

Penulis: Nay Dinanti
icon

Bab 1 Yessi Ananda

Jumlah Kata:1102    |    Dirilis Pada: 03/03/2024

ue

n yang baru saja kutelan, seakan hanya singgah sebentar di lambungku sebelum

rbilang muda ini, aku memang kera

ngan ekor matanya, sambil tanganny

perutku tiba-tiba terasa mual karena mencium aroma parfu

lagi, aku pun bergegas berkumur dan mengelap mulutku dengan selembar tissu.

baru saja tanganku terulur hendak meraih tan

," ucapnya dingin sembari sibuk me

telah itu kuturunkan perlahan diiringi

ulu," pamitn

aminya, namun kembali kuturunkan setelah melihat jika sepertinya Mas Wira

a, maklum baru satu bulan usianya. Sementara pernikaha

ang menghamiliku. Dia hanya korban di sini. Korban yang mau ti

kannya. Meskipun aku juga sebenarnya tak berharap untuk dinikahi oleh siapapun. Namun sikap keras papi yang seoran

a-tiba terngiang kembali. Papi yang sebelumnya memang sudah emosi setelah mengetah

termangu sembari memegang pipi yang baru saja ditampar oleh papi. Tidak

an bayi itu tumbuh di dalam rahim anak kita. Bayi

anak. Jadinya ya seperti itu. Pergaulan beb

am kamar setelah membantin

katakan sama mami siapa yang mengham

ng hancur lebur setelah mengetahui bahwa ada janin yang tum

h kualami. Sekaligus kemarahan papi yang membabi buta seakan lupa bahwa aku ini putrinya.

as Wira digelar dengan sangat mewah. Dihadi

menikahiku, meskipun dengan keterpaksaan. Sementara orang tuanya tidak mengetahui perihal masalah

ar kamar dan bergegas menuruni anak tangga. Kudapati mama m

ari belakang, bawain tasnya. Jangan ndekem aja

u, lalu kembali be

ah terlihat dari wajah beliau yang

mbil pusing. Ya seperti sikap lelaki pa

yata mama mengikut

lagi disimpan di kulkas!" perintah mama lagi sembari menunjuk plastik berisi daging ayam y

n geli sebenarnya. Aku yang di rumah orang tuaku bak tuan putri, tak pernah memegang pek

a, tiga malah. Namun entah kenapa mama Mas Wira lebih suka jika ak

*

erbaring di ranjang sembari meluruskan kaki. Melon

ngin. Karena pemiliknya menolak untuk menidurinya setelah aku datang ke kamar

a berdering. Ibuk

pernah menghubungi mami selama di

na. Pasti sibuk menahan tangis. Mami memang s

a, kan?] sahutku tanpa menjawa

aja nggak ada papi di rumah. Papi baru aja

kut, sementara papi tak ingin melihat wajahku. Jijik mungkin, karena aibku telah men

kamu, kalo mau main ke s

sama Mas Wira dulu, ya?] sahutku

*

kan tingkah. Penganten baru itu pamali keluar-keluar. Kenapa? udah nggak betah kamu tinggal di rumah ini?" Semburan mama

ar. Jika tidak menghargai karena beliau adalah mertuaku, pas

setuju dengan kemauanmu. Kamu

eleng. "B

an, aku memang akan langsung meminta izin pada suamiku setelah ini. Bu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka