BIDADARI DALAM HIDUPKU
hitam manis itu menoleh dan mendapati Riri yang kesusa
n mengham
h berumur di bawah dua tahun ini tidak mengerti apa-apa. Tidak mungkin ia diam saja melihat orang tuanya dal
iem aja. Nggak peka banget kamu sama perempuan.
sanya adem banget. Soalnya mukanya masih polos nggak punya
puk-nepuk
uh Bintang di samping mamahnya ya, supaya Bintang bisa tidu
enjauh. Ia merasa menjadi seorang Akbar pasti tidak
mping mamahnya. Lalu kemudian ia memandang seje
angi. Aku tak akan membiarkan kalian berdua tersakiti. Aku akan menjadi anak dan kakak yang
isya. Tak lupa ia mendoakan keluarg
ikit ada beberapa orang yang berada di luar gedung. Seperti penjaga dan para rela
. Ia tak melihat bulan dan bint
Ia membuka kertas milik Riri
ohon yang rindang. Ibu dimanakah aku harus mencari keteduhan selain memandang wajahmu. Ibu, pelukanmu sangat aku rindukan. Aku sakit bu, harus mencarimu kemana-mana. Aku sakit bu, jika tak
at-lihat tulisan itu
Hem dasar Riri." Akbarpun berdiri dan berjalan memasuki gedung pengungsi
an Cahaya sibuk m
erus ya Cahaya?" ledek Akbar yang se
anya ters
iat ya? Eh perasaan kamu liat deh pas makan malem k
h kalo Cahaya pake kerudung. Semoga aja jangan
istiqomah." Kata Cahaya tersenyu
e kerudung." Iyan muncul sambil
mu bisa terus istiqomah kaya R
ya mengaminka
ggak berangkat kerja?"
a dulu ya. Doain ya Bar semoga aku kuat k
? Di tempat papah kamu?
pengungsian nggak ada kerjaan. Ada kerjaan pun nggak di b
a?" tanyanya bingung memikirkan hal itu. Ia kini telah selesa
belum stabil. Di daerah ini toko-toko pun masih belum selesai di bangun. Restoran dan supermarket pun belum sele
meter. Di ujung jalan ia bertemu jalan besa
kot berwarna kuning dan ia menye
ai di sebuah
il Iyan kepa
senyum mendapati Iyan telah
" Papa Akbar mela
dan pasir serta batu
! bisa kan?" tanya papa Akbar
pernah membantu bapaknya dulu memperbaiki tembok yang r
k bisa mengaduk semen sebanyak ini."
ang keramik. Nanti di ajarin sama bapak itu." tunjuk papa
n segera melakuk
masak di dapur umum. Sementara Riri dan
ah kamu baca belum?"
baca." kata Akbar s
a tulisanku? tulisanku jel
nulis juga yah." ka
kamu yang nyu