BIDADARI DALAM HIDUPKU
tulisan kamu." kata A
ngat amat merindukan ibu." kata Riri menund
a 500 lembar. Ada di tasku." kata Akbar mengingat kemba
ucap Riri tak sabar, berharap ia bisa
mau bawa Bintang ke mamaku." kata
. Siapa tau ibunya bisa ketemu." kata Akbar kepada mamanya.
dan udah meninggal. Kenapa masih di cari aja sih. Menurut mam
meninggal. Ibu Riri cuma belum ketemu aja mah. Mungkin dia masih hidup dan tingga
g kalian jangan jauh-jauh ya nyebarin ke
ma, assalamualaikum." kata Ak
Ya semoga aja ib
tas di tasnya lalu keluar mengham
angat Ri!" kata Akba
dan mulai ke jalan kecil. Setiap orang yang
jalan kaki." tanya
Allah." kata Riri
. Kini mereka sampai di jalan besar. Teri
gungsian masjid. kaki mere
ang telah berhadapan
ng pergelanga
i ingin menitikkan air matanya. pasalnya matany
merasa ikut sedih meli
, pak." ucap Riri ta
pengungsian gedung olahraga kan?" tanya bap
ga." kata Riri menelan ludahnya dengan susah
a bapak dengan mata melihat ke Akbar
lembar kertas i
, Ri?" kata bapak denga
di temukan. Riri berharap ibu bisa ketemu dan masih
pak dengan menatap ke atas mem
iri dengan lembut. Ia terpana dengan bapak yan
sedih mendengar ibu telah menghilang belum di temukan. Mungkinkah
apak bisa ikut nyebarin. Semoga ibu segera di
ak dan kebaikan hatinya. Riri berha
mberi tumpukan kert
tersenyum kepada bapak kandungnya y
ng sebentar lagi selesai di renovasi. Mungkin sekitar dua hari lagi bisa di tem
a bapak kali ini telah berubah. B
kata Riri dengan berbohong. Padahal ia tidak nyaman di pengungsian. Tapi ia
engan mununduk. Ia sebenarnya ingin se
ni ya sama Akbar." kata Riri lalu pe
bapak kamu." kata Akbar yang telah duduk di lan
u. Lagian aku juga mau cari ibu sampe ket
Riri yang terpanca
at kamu, Ri." kata Akba
Akbar membuat hati Riri sejuk
terus. Dari mulai mencari ibuku di balai kota dan sampa
ggak?" tanya Akbar yang kehausa
ih..." Riri memanda
a dulu yah." ucap Akbar berdiri. Lalu pe
banget." kata Riri lalu
ya, istirahat sebentar." Kata Akbar
masa sambil jalan. Du
a mengecet tembok dengan keringatnya yang su
diri ibu Riri. Yaudahlah ikhlasin aja. Lagian aku nggak pantes buat R
jam makan siang, yuk
siap!" kata
kan juga. Setelah kerja cape banget." kata