icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

BIDADARI DALAM HIDUPKU

Bab 6 ENAM

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 05/03/2024

tulisan kamu." kata A

ngat amat merindukan ibu." kata Riri menund

a 500 lembar. Ada di tasku." kata Akbar mengingat kemba

ucap Riri tak sabar, berharap ia bisa

mau bawa Bintang ke mamaku." kata

. Siapa tau ibunya bisa ketemu." kata Akbar kepada mamanya.

dan udah meninggal. Kenapa masih di cari aja sih. Menurut mam

meninggal. Ibu Riri cuma belum ketemu aja mah. Mungkin dia masih hidup dan tingga

g kalian jangan jauh-jauh ya nyebarin ke

ma, assalamualaikum." kata Ak

Ya semoga aja ib

tas di tasnya lalu keluar mengham

angat Ri!" kata Akba

dan mulai ke jalan kecil. Setiap orang yang

jalan kaki." tanya

Allah." kata Riri

. Kini mereka sampai di jalan besar. Teri

gungsian masjid. kaki mere

ang telah berhadapan

ng pergelanga

i ingin menitikkan air matanya. pasalnya matany

merasa ikut sedih meli

, pak." ucap Riri ta

pengungsian gedung olahraga kan?" tanya bap

ga." kata Riri menelan ludahnya dengan susah

a bapak dengan mata melihat ke Akbar

lembar kertas i

, Ri?" kata bapak denga

di temukan. Riri berharap ibu bisa ketemu dan masih

pak dengan menatap ke atas mem

iri dengan lembut. Ia terpana dengan bapak yan

sedih mendengar ibu telah menghilang belum di temukan. Mungkinkah

apak bisa ikut nyebarin. Semoga ibu segera di

ak dan kebaikan hatinya. Riri berha

mberi tumpukan kert

tersenyum kepada bapak kandungnya y

ng sebentar lagi selesai di renovasi. Mungkin sekitar dua hari lagi bisa di tem

a bapak kali ini telah berubah. B

kata Riri dengan berbohong. Padahal ia tidak nyaman di pengungsian. Tapi ia

engan mununduk. Ia sebenarnya ingin se

ni ya sama Akbar." kata Riri lalu pe

bapak kamu." kata Akbar yang telah duduk di lan

u. Lagian aku juga mau cari ibu sampe ket

Riri yang terpanca

at kamu, Ri." kata Akba

Akbar membuat hati Riri sejuk

terus. Dari mulai mencari ibuku di balai kota dan sampa

ggak?" tanya Akbar yang kehausa

ih..." Riri memanda

a dulu yah." ucap Akbar berdiri. Lalu pe

banget." kata Riri lalu

ya, istirahat sebentar." Kata Akbar

masa sambil jalan. Du

a mengecet tembok dengan keringatnya yang su

diri ibu Riri. Yaudahlah ikhlasin aja. Lagian aku nggak pantes buat R

jam makan siang, yuk

siap!" kata

kan juga. Setelah kerja cape banget." kata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka