Aku Jadikan Kau Ratu
Darren sedari dulu. Kini, impian itu terwujud. Ia akan menggunakan kesempatan sebaik mungkin, walaup
ematut di depan cermin s
keh-kekeh. "Kayaknya lebih cocok jadi manag
ng mengalihkan
saat tahu siapa
lo,
, Nak? Kenapa
ssi perihal pekerjaannya. Semalam, dirinya ke
menghubungimu. Ibu sibuk menerima p
wo Grup, perusahaan terbesar yang
ni
... kena
di depan ada orang. Ingat sela
epihak. Darren menatap layar
, lah, waktunya aku ber
*
rnya Darren tiba di kantor. Pria itu sengaja memi
sapanya kepada
s sang resepsionis
n di sana membuat suasana menjadi hang
pertama Darren lakukan ada
kerjaan yang berarti untuknya. Tapi, kenapa dia m
dokumen bertuliskan 'false data'. Rasa penasaran Darren membuat dirinya memb
a sialnya dirimu, Bagas.
g kepemilikan perusahaan serta laporan keuangan. Satu per satu ia cek dengan seksama. Darren menarik napas dalam dan
ak
uka dengan
melihat ke arah pintu. Rupany
" lanjut Da
. "Apa kau melihat du
Darren sambil
lat menyambar map itu.
aku cek, tapi B
cek. Kau lanjutka
rilaku bosnya itu. Baru saja dua hari bekerja, sudah dua kejutan yang ia dapatkan. Tidak ingin
*
sa tengah menunggu Bagas dengan dua gel
ak
kah Bagas yang tergesa-gesa memasukan
?" tanya
id
ulikan dengan apa
h pagi mukamu sudah
Marisa. "Ada apa pagi-p
ga bodoh! Man
nnya merangkul pundak Marisa, lalu berkata, "T
kesepakatan. Kau tidak
engan lincah menari di atas layar. Setelah transaksi u
ek saldo A
ng tertera pada layar. Tak segan wa
tok
a. Marisa bergegas merapikan pakaian se
" titah
selama
datang. "Wow! Surprise! Kok, data
ersenyum. "Memangnya kenapa? Aku disuruh papa
hadiri rapat penting. Pernyataan Baga
antar aku ke r
nya Mari
kata Bagas
Thalita ke ruangan Darren. Pun Bagas ber
*
tu dan masuk saat D
tuk Anda," k
uruh saja masuk
n ruangan Darren s
lang siang,
cek dokumen, mendongak
a," kata Darren samb
Darren erat. "Ak
ata, "Sama. Tapi, tolong jaga si
sofa dengan bibir cemberut. Gadis i
a menunjukan foto itu sekara
atan. Oh, iya, kau tau, kan,
au
k cem
Ish! Jelas saja tidak. Aku cemburu kal
rsenyum m
kak tidak i
memastikan schedule hari itu. S
Darren memberikan tablet aga
njak dan berdiri di balik jendela dima
da rapat?" sambung
bergumam seb
lah! Mereka mau rapat di hotel sep
dengan gesit mengarahkan ponselnya. Kamera itu menangkap ketika Bagas membukakan pintu untuk Marisa. Di manapun
edang mel
arren menoleh
" ucap T
at Darren. Langkahnya dibuat gemul
ucap Helena sambil bergelay
u membuat Thalita cemburu
sarkas
Darren. Menurutnya baru pertama ka
ujar Helena sambil m
kamu ke sini?"
ni. Kakak ipar sendiri sedang apa di sini? Tidak takut
angan ia lipat di dada. "
a, kemudian berbisik. "Ka
u," jawab Tha
Helena akan menggunakan kesempatan itu
rgi dulu." Helena tersenyum riang,
ang menurut mereka tidak jelas. Pasangan kekasih it
neh!" uc
Darren yang baru saja bekerja dua hari, mampu mengajari
rena kau ada di sini," ucap Da
ita di ruangan. Tawa dan canda menyertai keduanya. Tak ayal, suasana hangat nan romantis pun
tukan pintu dan kehadiranku di sana," kata o
aannya. Bukan lagi mengecek dokumen, melainkan mencari tahu seluk-beluk tentang
ore. Tida
kan gadis itu selain duduk sambil menopang dagu
awa aku
Thalita dengan kening
kawin
Thalita jangan berpikir dan bertingkah yang macam-
berbunyi pertanda
k akan kembali ke kantor."
alagi dengan temanmu itu. Jika melanggar, aku
jukkan pesan m
ah," kat
k peduli. Aku ingin tau tem
ksa. Darren pun ti
ak bisa masuk mobil. Tidak apa jal
masalah
Darren dan Thalita
*
ta masuk. Keduanya duduk di lantai berala
m dulu," kata Darren
Derrt
halita b
m Thalita saat meliha
Pa. A
di m
.. emm ... baru saja ke lu
am harus menghadiri undangan maka
adewo masih di
mengadakan acara penyambutan. Sekalian
g. Ia bingung ha
"Loh, Sayang kenapa?" lanju
a lawan bicara Thalita meminta
an sambungan te
imkan foto mesum Bagas dan Marisa k
tlah, calon menantu yang Papa banggakan tidak
Thalita pun meminta penjelasan. Namun, b
inta pad
ya
cinta sama aku!" Tha
r tidak membuka seluruh atasannya
n begitu papa pasti akan m
akan merusak wanita
uka kemejanya hingga terkesan Darren yang memaksa Thalita untuk membuka. Tanpa mer
ren, sambil menggunca
gis sambil me
nikah dengan Baga
kan kemejanya, ia meminta penjelasan. Sang wanita pun menceritakan kabar apa yang sudah