icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Jadikan Kau Ratu

Bab 5 Bawa Aku Pergi

Jumlah Kata:1786    |    Dirilis Pada: 01/03/2024

Darren sedari dulu. Kini, impian itu terwujud. Ia akan menggunakan kesempatan sebaik mungkin, walaup

ematut di depan cermin s

keh-kekeh. "Kayaknya lebih cocok jadi manag

ng mengalihkan

saat tahu siapa

lo,

, Nak? Kenapa

ssi perihal pekerjaannya. Semalam, dirinya ke

menghubungimu. Ibu sibuk menerima p

wo Grup, perusahaan terbesar yang

ni

... kena

di depan ada orang. Ingat sela

epihak. Darren menatap layar

, lah, waktunya aku ber

*

rnya Darren tiba di kantor. Pria itu sengaja memi

sapanya kepada

s sang resepsionis

n di sana membuat suasana menjadi hang

pertama Darren lakukan ada

kerjaan yang berarti untuknya. Tapi, kenapa dia m

dokumen bertuliskan 'false data'. Rasa penasaran Darren membuat dirinya memb

a sialnya dirimu, Bagas.

g kepemilikan perusahaan serta laporan keuangan. Satu per satu ia cek dengan seksama. Darren menarik napas dalam dan

ak

uka dengan

melihat ke arah pintu. Rupany

" lanjut Da

. "Apa kau melihat du

Darren sambil

lat menyambar map itu.

aku cek, tapi B

cek. Kau lanjutka

rilaku bosnya itu. Baru saja dua hari bekerja, sudah dua kejutan yang ia dapatkan. Tidak ingin

*

sa tengah menunggu Bagas dengan dua gel

ak

kah Bagas yang tergesa-gesa memasukan

?" tanya

id

ulikan dengan apa

h pagi mukamu sudah

Marisa. "Ada apa pagi-p

ga bodoh! Man

nnya merangkul pundak Marisa, lalu berkata, "T

kesepakatan. Kau tidak

engan lincah menari di atas layar. Setelah transaksi u

ek saldo A

ng tertera pada layar. Tak segan wa

tok

a. Marisa bergegas merapikan pakaian se

" titah

selama

datang. "Wow! Surprise! Kok, data

ersenyum. "Memangnya kenapa? Aku disuruh papa

hadiri rapat penting. Pernyataan Baga

antar aku ke r

nya Mari

kata Bagas

Thalita ke ruangan Darren. Pun Bagas ber

*

tu dan masuk saat D

tuk Anda," k

uruh saja masuk

n ruangan Darren s

lang siang,

cek dokumen, mendongak

a," kata Darren samb

Darren erat. "Ak

ata, "Sama. Tapi, tolong jaga si

sofa dengan bibir cemberut. Gadis i

a menunjukan foto itu sekara

atan. Oh, iya, kau tau, kan,

au

k cem

Ish! Jelas saja tidak. Aku cemburu kal

rsenyum m

kak tidak i

memastikan schedule hari itu. S

Darren memberikan tablet aga

njak dan berdiri di balik jendela dima

da rapat?" sambung

bergumam seb

lah! Mereka mau rapat di hotel sep

dengan gesit mengarahkan ponselnya. Kamera itu menangkap ketika Bagas membukakan pintu untuk Marisa. Di manapun

edang mel

arren menoleh

" ucap T

at Darren. Langkahnya dibuat gemul

ucap Helena sambil bergelay

u membuat Thalita cemburu

sarkas

Darren. Menurutnya baru pertama ka

ujar Helena sambil m

kamu ke sini?"

ni. Kakak ipar sendiri sedang apa di sini? Tidak takut

angan ia lipat di dada. "

a, kemudian berbisik. "Ka

u," jawab Tha

Helena akan menggunakan kesempatan itu

rgi dulu." Helena tersenyum riang,

ang menurut mereka tidak jelas. Pasangan kekasih it

neh!" uc

Darren yang baru saja bekerja dua hari, mampu mengajari

rena kau ada di sini," ucap Da

ita di ruangan. Tawa dan canda menyertai keduanya. Tak ayal, suasana hangat nan romantis pun

tukan pintu dan kehadiranku di sana," kata o

aannya. Bukan lagi mengecek dokumen, melainkan mencari tahu seluk-beluk tentang

ore. Tida

kan gadis itu selain duduk sambil menopang dagu

awa aku

Thalita dengan kening

kawin

Thalita jangan berpikir dan bertingkah yang macam-

berbunyi pertanda

k akan kembali ke kantor."

alagi dengan temanmu itu. Jika melanggar, aku

jukkan pesan m

ah," kat

k peduli. Aku ingin tau tem

ksa. Darren pun ti

ak bisa masuk mobil. Tidak apa jal

masalah

Darren dan Thalita

*

ta masuk. Keduanya duduk di lantai berala

m dulu," kata Darren

Derrt

halita b

m Thalita saat meliha

Pa. A

di m

.. emm ... baru saja ke lu

am harus menghadiri undangan maka

adewo masih di

mengadakan acara penyambutan. Sekalian

g. Ia bingung ha

"Loh, Sayang kenapa?" lanju

a lawan bicara Thalita meminta

an sambungan te

imkan foto mesum Bagas dan Marisa k

tlah, calon menantu yang Papa banggakan tidak

Thalita pun meminta penjelasan. Namun, b

inta pad

ya

cinta sama aku!" Tha

r tidak membuka seluruh atasannya

n begitu papa pasti akan m

akan merusak wanita

uka kemejanya hingga terkesan Darren yang memaksa Thalita untuk membuka. Tanpa mer

ren, sambil menggunca

gis sambil me

nikah dengan Baga

kan kemejanya, ia meminta penjelasan. Sang wanita pun menceritakan kabar apa yang sudah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Bagai Bumi dan Langit2 Bab 2 Cemburu3 Bab 3 Janji Darren4 Bab 4 Kartu As-mu Ada Padaku5 Bab 5 Bawa Aku Pergi6 Bab 6 Hasutan Helena7 Bab 7 Pengakuan Thalita8 Bab 8 Nasib Marisa9 Bab 9 Peluang Emas10 Bab 10 Kepercayaan Sadewo11 Bab 11 Berhasilnya Rencana Bagas12 Bab 12 Masuk Penjara13 Bab 13 Pernikahan Thalita dan Bagas14 Bab 14 Bukan Malam Pertama Impian15 Bab 15 Tinggal Kenangan16 Bab 16 Permainan Sang Penguasa17 Bab 17 Pertemuan Dengan Thalita18 Bab 18 Sandiwara Cinta, Dimulai! 19 Bab 19 Ancaman Rossi20 Bab 20 Modus - Modal Dusta Darren21 Bab 21 Tidak Saling Kenal, Itu Lebih Baik! 22 Bab 22 Aku Selalu Ada Untukmu23 Bab 23 Darren--Sang Detektif24 Bab 24 Semua Demi Kamu25 Bab 25 Pantas Untuk Bahagia26 Bab 26 Kencan Ala Helena27 Bab 27 Diluar Dugaan28 Bab 28 Sakitnya Thalita29 Bab 29 Amarah Bagas30 Bab 30 Kritis31 Bab 31 Kemarahan Abimanyu32 Bab 32 Penyesalan Abimanyu33 Bab 33 Penangkapan Bagas34 Bab 34 Gugatan Cerai35 Bab 35 Kepulangan Darren36 Bab 36 Pesta Sambutan37 Bab 37 Buka Cabang38 Bab 38 Kejutan Dari Rossi39 Bab 39 Tamu Tak Diundang40 Bab 40 Batalnya Pertunangan41 Bab 41 Bertemunya Darren Dengan Thalita42 Bab 42 Keputusan Darren43 Bab 43 Permintaan Rossi44 Bab 44 Terkuaknya Rahasia45 Bab 45 Kehancuran Sadewo46 Bab 46 Sadarnya Olivia47 Bab 47 Kedatangan Sadewo48 Bab 48 Kesepakatan49 Bab 49 Ketika Sang Pewaris Bertahta50 Bab 50 Rindu51 Bab 51 Jadi Pawang52 Bab 52 Permintaan Olivia53 Bab 53 Sehari Bersama Thalita54 Bab 54 Bebasnya Bagas dan Helena55 Bab 55 Rencana Bagas dan Helena56 Bab 56 Bagas - Menuntut Hak57 Bab 57 Keberhasilan Bagas58 Bab 58 Kesempatan Untuk Bagas59 Bab 59 Kemunduran Bagas60 Bab 60 Balas Dendam61 Bab 61 Hukum Karma62 Bab 62 Rencana63 Bab 63 Duka Diatas Pesta64 Bab 64 Semakin Tua Semakin Menjadi65 Bab 65 Izin Abimanyu66 Bab 66 Senandung Cinta67 Bab 67 Nekat Menikahi68 Bab 68 Tanda Cinta dan Sayang69 Bab 69 Gagal Bercinta70 Bab 70 Ingin Bercerai71 Bab 71 Dipulangkan Bukan Berarti Bercerai72 Bab 72 Saling Menyalahkan73 Bab 73 Restu Sadewo74 Bab 74 Thalita-Meminta Restu75 Bab 75 Kado Spesial Untuk Darren76 Bab 76 Liburan77 Bab 77 Malam Pertama78 Bab 78 Sadewo -- Cari Perhatian79 Bab 79 Rossi --Luluh80 Bab 80 Pesta Kejutan Untuk Darren dan Thalita81 Bab 81 Program Hamil82 Bab 82 Sekretaris Pribadi83 Bab 83 Pingsan84 Bab 84 Ngidam85 Bab 85 Thania Geraldine86 Bab 86 Pelengkap Kebahagiaan87 Bab 87 Keluarga Seutuhnya --Ending