icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Jadikan Kau Ratu

Bab 3 Janji Darren

Jumlah Kata:1676    |    Dirilis Pada: 01/03/2024

emukannya dengan Thalita. Saat itu Thalita datang mengantar temannya untuk memperbaiki motor. Diamnya Thalita justru menarik perhatian Darren daripada temannya yang terkesan ganjen, men

erakhir di tempat yang

gas saat melihat Thalit

samperi

adu dengan lantai mem

apa?" tany

kasar. "Tempat ini menjadi kenangan te

ngernyit.

ta, "Ah, tidak penting, kok. Maa

sempet beres-beres," pamit Da

alah. Hati-ha

g tengah terpaku menatapnya. Penyataan Darre

menunggu," kata Darren ket

edangkan Angelina

isyarat agar Thalita segera menaiki mobil. Ga

elesat menu

*

di tanah air. Di bandara, para pengawal Sadewo dan mobil mewah milik Bagas siap membawa mereka pulang.

menyukai. Ia menghubungi sopir p

aku antar saja

nggu sopir atau naik taksi saja daripada pul

Thalita. "Sudah dini hari. Udar

memberi penjelasan kepada Bagas agar membiarkan m

ngan dan Bagas pun pergi setel

n Bagas. Antara tidak enak hati da

, semuanya ja

aku senang, Kak," ungkap Th

hnya yang meminta penjelasan kepada putrinya itu. Namun

u. Akhirnya mobil milik

yang antar sampe ruma

k taksi saja. Tuh, kebet

i, K

mit Darren. "Permisi, Nyonya

ren sampai taksi itu tidak te

*

ung halaman. Kepulangannya sengaja tidak i

tok

ian berbalik membelakangi ag

lama, terdenga

encari s

Darren b

ng masih terlihat cantik it

ru Darren, sa

g Rossi rasakan. Matanya berkaca sampai

si memeluk putra sem

uhnya istirahat, sedangkan dirinya pergi ke da

sudah te

mau ke mana

untuk menjaga toko kelontong miliknya," jawa

ulai hari ini, Ibu tidak

pan pagi itu menjadi hangat. Mereka menikmati kebersamaan dengan menceritakan keseharian Darren

rang Indon

ren, kemudian mencer

si Rossi yang tidak s

bisa, lebih baik kamu pacaran atau bahkan nan

a mema

siapapun menghinamu. Mengerti, kan, maksud Ibu? Terus, biasanya or

Apa yang dikatakan Rossi ia benarka

odoh Ge dengan anak or

ngan-jangan pacarmu itu

tidak, Bu,"

itu lain cerita, Ge. Siapapun nanti j

mati sarapan. Setelah usai, Darren m

*

ti sarapan. Gadis itu sungguh merindukan mas

pelan,

kata Thalita dengan m

utri. "Iya. Sekali lagi, maaf, ya, Pa

sebagai jawaban sampai akhirnya ri

suk kantor?" t

ta teringat kepada Darren. Kekasihny

ntor Papa, tapi de

t? Apa

arren dan menempatkannya di bagian yang menjanj

" tanya Abiman

a a

nmu itu ke kantor. Keb

pa yang memotong ucapannya.

di kantor Papa!" cetus Thali

menolak permintaan Thalita. Bagas sangat yakin jika Darren dan

dak ada lowongan untuk posisi yang

menggeleng. Perhatianny

pagi-pagi

an jika Thalita dan Angelina

ta, lalu berpamitan

*

dak ber-AC, tetapi nyaman untuk ditinggali. Pria berkulit putih itu beranjak dan m

sekali pesan m

yang mengirim pesan, karena tidak ada

l ber

al

akak udah bosan sama aku? Kakak udah gak sayang lagi sama aku? Aku

ra panjang lebar tanpa koma, ternyata pr

" tanya Darren, saat ponseln

Kakak ketiduran dan HP kak

ik saja walaupun tadi ia sempat merasa kesal setengah mati.

aku belum ada lowongan. Padahal, ka

ssi. Memang, niat dan tekad Darren sedari awal menerima beasiswa ke luar negeri adalah untuk mengadu nasib setelahnya. Ya, ia be

k, diem?

Kakak piki

n menerima tawaran itu. Sel

uga tidak mau Kakak be

nap

memanglah bermain perempuan, tepatnya dengan sang sekretaris. Desas-desus Bagas memang sudah lama Thalita

gas, kok. Papa meminta agar a

mana tidak? Ia akan bergelut dengan rasa cemburu. Rasa

as. Aku ingin papa membuka matanya lebar-

nti Kaka

mereka sudahi. Darren

, d

dang berkutat dengan adonan kue samb

iap. Nanti

sudah matang dalam oven membuat peluh menetes. Hati

ies buatan Ibu," titah Rossi, saat me

nyum, lalu m

uat kue untuk ia jual yang sebelumnya dipromosikan kepada para tet

u

ntuk kita. Jangan sampai orang lain memandang sebelah mata. U

dalam cetakan dan memasukannya kedalam dus. Di sela kesibukan

di man

auh. Di Ja

vitasnya. "Ja-Jakarta?

erusahaan besar, B

dak, jangan berkecil hati. Masih banyak perusah

tidak akan membiarkan Rossi mengeluarkan setetes keringat hanya untuk sesuap nasi. Pun dirinya akan berusaha mengenyampingkan perasa

ita-wanitaku. Aku akan lakukan apa pun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Bagai Bumi dan Langit2 Bab 2 Cemburu3 Bab 3 Janji Darren4 Bab 4 Kartu As-mu Ada Padaku5 Bab 5 Bawa Aku Pergi6 Bab 6 Hasutan Helena7 Bab 7 Pengakuan Thalita8 Bab 8 Nasib Marisa9 Bab 9 Peluang Emas10 Bab 10 Kepercayaan Sadewo11 Bab 11 Berhasilnya Rencana Bagas12 Bab 12 Masuk Penjara13 Bab 13 Pernikahan Thalita dan Bagas14 Bab 14 Bukan Malam Pertama Impian15 Bab 15 Tinggal Kenangan16 Bab 16 Permainan Sang Penguasa17 Bab 17 Pertemuan Dengan Thalita18 Bab 18 Sandiwara Cinta, Dimulai! 19 Bab 19 Ancaman Rossi20 Bab 20 Modus - Modal Dusta Darren21 Bab 21 Tidak Saling Kenal, Itu Lebih Baik! 22 Bab 22 Aku Selalu Ada Untukmu23 Bab 23 Darren--Sang Detektif24 Bab 24 Semua Demi Kamu25 Bab 25 Pantas Untuk Bahagia26 Bab 26 Kencan Ala Helena27 Bab 27 Diluar Dugaan28 Bab 28 Sakitnya Thalita29 Bab 29 Amarah Bagas30 Bab 30 Kritis31 Bab 31 Kemarahan Abimanyu32 Bab 32 Penyesalan Abimanyu33 Bab 33 Penangkapan Bagas34 Bab 34 Gugatan Cerai35 Bab 35 Kepulangan Darren36 Bab 36 Pesta Sambutan37 Bab 37 Buka Cabang38 Bab 38 Kejutan Dari Rossi39 Bab 39 Tamu Tak Diundang40 Bab 40 Batalnya Pertunangan41 Bab 41 Bertemunya Darren Dengan Thalita42 Bab 42 Keputusan Darren43 Bab 43 Permintaan Rossi44 Bab 44 Terkuaknya Rahasia45 Bab 45 Kehancuran Sadewo46 Bab 46 Sadarnya Olivia47 Bab 47 Kedatangan Sadewo48 Bab 48 Kesepakatan49 Bab 49 Ketika Sang Pewaris Bertahta50 Bab 50 Rindu51 Bab 51 Jadi Pawang52 Bab 52 Permintaan Olivia53 Bab 53 Sehari Bersama Thalita54 Bab 54 Bebasnya Bagas dan Helena55 Bab 55 Rencana Bagas dan Helena56 Bab 56 Bagas - Menuntut Hak57 Bab 57 Keberhasilan Bagas58 Bab 58 Kesempatan Untuk Bagas59 Bab 59 Kemunduran Bagas60 Bab 60 Balas Dendam61 Bab 61 Hukum Karma62 Bab 62 Rencana63 Bab 63 Duka Diatas Pesta64 Bab 64 Semakin Tua Semakin Menjadi65 Bab 65 Izin Abimanyu66 Bab 66 Senandung Cinta67 Bab 67 Nekat Menikahi68 Bab 68 Tanda Cinta dan Sayang69 Bab 69 Gagal Bercinta70 Bab 70 Ingin Bercerai71 Bab 71 Dipulangkan Bukan Berarti Bercerai72 Bab 72 Saling Menyalahkan73 Bab 73 Restu Sadewo74 Bab 74 Thalita-Meminta Restu75 Bab 75 Kado Spesial Untuk Darren76 Bab 76 Liburan77 Bab 77 Malam Pertama78 Bab 78 Sadewo -- Cari Perhatian79 Bab 79 Rossi --Luluh80 Bab 80 Pesta Kejutan Untuk Darren dan Thalita81 Bab 81 Program Hamil82 Bab 82 Sekretaris Pribadi83 Bab 83 Pingsan84 Bab 84 Ngidam85 Bab 85 Thania Geraldine86 Bab 86 Pelengkap Kebahagiaan87 Bab 87 Keluarga Seutuhnya --Ending