Ditinggal Suami Dinikahi Adik Ipar
sendiri," ja
, air sudah menggenan
uk memastikan keadaan s
an Mas Elzien, Pak?" s
etugas dari patroli kepolisian malam
mulai terdengar saat menatap keluar jendela. Suasana perkebunan teh dan kopi sangat gelap, semakin membuat hat
dan temaram yang menerangi bangunan dari anyaman bambu itu. Seorang pria yang rambutnya sudah putih seluruhnya berjalan cep
ah, bahkan hampir terhuyung. Sebuah lengan kekar denang justru semakin terisak itu seolah mem
menangis, hem?" Suara bariton nan menyejukkan itu
ilusinya. Sentuhan, dekapan, aroma, dan bisik
Nggak lucu dan sama sekali nggak romantis, tau nggak?" Shifra me
lu memeluk dengan erat. Memberi kecu
ang!" ucapnya menunduk da
engoyak jiwa. Menjemput rindu yang menyiksa bahkan belum lama berjarak. Menghapus semua prasa
! Aku akan mati jika harus tanpamu, Mas!" isaknya lagi
nda tawa. Tepat sebelum fajar menyingsing, Shifra terbangun. Tangannya meraba ke arah sam
uh, nanti terlambat ke surau lho ...,"
di duluan aja." suara serak itu m
ekali menunda bangun pagi selama ini. Seperti biasa jurus jitu
dengan menarik telinga Elzien h
pasin sekarang!" pekiknya mengaduh menahan
nnya ditahan di atas kepala. Tatapan penuh puja saling bertemu dalam rasa yan
em? Ketagiha
ih utamakan Allah daripada Shifra! Nggak boleh me
mengecup bibir Shifra sekilas lalu
_
oleh ikut, nggak?" tanya Shifr
i kembali setelah semua urusan di sana beres, Ok? Kamu hanya cukup doakan
itu tak mengijinkannya karena di daerah belum ada pasokan listrik dan fasilitas yang layak. Lagipula rencananya hanya dua hari saj
sana, ya?" ucap Shifra pada akhirnya merelakan kepergian Elz
ebuah tanah lapang di antara pepohonan lebat sengaja dipilih untuk pendaratan sang pilot. Kendaraan udara yang hanya bisa memuat tak lebih dari sepuluh orang itu ber
anggung jawab proyek itu menunjuk sebuah kendaraan be
a, dan ATV yang tersedia ada empat unit. Maka ha
ada waktu senggang dulu." kata Elzien sambil terkekeh dan menepuk dada
t di depan ya, Pak!" pesan salah seorang polisi
bisnis dari pihak pemerintah. Dua di depan adalah polisi dan pihak dari tempat ini. Keempat kendaraan segala medan itu
kan apa yang dirasakannya. Pelambat laju atau rem seperti tak berfungsi dengan baik di jalanan menurun. Gerakan tuas pun sangat alo
" Teriakannya terpotong saat salah satu rod
layang ke dasar tebing curam. Gerakan berhenti yang tiba-tiba saat l
k sekitar puluhan meter baru berhenti
Baron menepuk pundak po
*
mbung