MISTERI RANJANG SUAMIKU
Angga
berlari cepat disusul oleh ayunan kaki suaminya dari b
in
an telapak tangan kanannya. Sungguh pemandangan di luar akal. Orang yang ia kenal selama ini tak pernah me
lan sosok lain lantas menghentikan laju. Ia dan perempuan di hadapannya hanya terpaut
ng sekarang berada di belakang tubuh. Ia menyorot foku
perti ini? Kamu nggak malu apa? Ke mana pakaianmu yang tertu
ka memang iya, maka Aina tergolong orang-orang munafik yang sok alim di hadapan rekan
engeras. Serasa sulit s
ara teru
at lihat kamu pergi tadi, jadilah aku memanggil Mas Angga." Walau m
ereka lagi kawin begitu. Malah tikus
sudah pulang?
mi usir." Wanita berdagu lancip
kah ucapan sahabatnya tentang tikus kaw
pahlawan untuk mengusir hewan berekor panjang terseb
ya dengan selimut tebal, hingga hanya menyisakan
usnya?" t
a menuntun kedua tetangganya itu
mereka ada di situ. Sumpah." Aina me
rusaha untuk mencari-cari hewan yang membuat A
seru Angga. "Lebih baik kamu b
. Matanya menelisik net
tadi di rumah kamu?" Sete
ka berdua-duaan ada
ma saran suamiku, supaya ka
i ini juga aku bak
aminya balik ke rumah. Alhasil Inara luluh. Entah karena alasan Aina
a juga melanjutkan perjalanan yang s
*
lau hatinya pernah terluka akibat pembahasan anak, tetapi tak menjadikan Inara me
halaman rumah Bu Dila. Sengaja melipir ke sa
m dan yang menyambut d
mana,
fitting baj
al menyembunyikan kekagetannya. Suar
k, maksudku Ibu ikut temennya untuk f
ong, tho. Kamu bikin Mbak kag
may
anyaan dengan wajah datar. Dia memang tidak cuek, tetapi sifatnya jauh beda seperti biasanya. Inara mu
olong kasih sama ibu, y
Mbak." Anggur
adan, karena Inara tak kunjung pergi. Inara sendiri hendak memas
gu!" Suaran
semakin menjauh. Cukup menunggu dari jarak 4
nara ini punya salah sama kalian?" Tak mau menunda waktu lagi untuk men
kalau kami
ngangguk
a beranggapan seperti itu, ya, manusia kan memang
yang masih berusia 21 tahun tersebut. Kenapa ka
ya Mbak punya salah
, Mb
mengalihkan motornya ke rumah sendiri. Memisah antara buah, daging dan sayur yang kemud
*
akan bayang. Malam ini angin bertiup kencan
tujuan. Ia hanya menanti kepulangan Angga yan
i Angga tak kunjung pulang. Sementara Inara telah menanti lela
pa lama sekali?" gerutu ga
rapa saat lagi. Harapnya terjawab. Suara mesin mo
an, terlihat Ibu mertua baru turun dari ojek. Inara menyongsong sisi
ang berbeda, tetapi kenapa bisa