MISTERI RANJANG SUAMIKU
aitu Angga. Namun, Angga sendiri sudah mempunyai istri. Apa mungkin mertuanya mau menikahkan Angga dengan perempuan lain? Rasanya betul-betul lucu membayangka
na juga nggak bisa." Inara melapor saat mene
rani?" Raut kh
n." Inara mengangkat kedua leng
h. Hati-hati ya, Sayang. Ini Abi
ngambil pakaian dar
ng, Umi pulang
" Inara menurunkan satu stel gam
u, Umi nggak ak
ya, Bi?" Dahi
umah dikasih ke Ibu aja." A
titipin aja ku
g ranjang, atau kalau sedang sangat sibuk dia hanya mengganggu lewat kata-kata nakal. Namun, kali ini tidak. Angga jus
enyak melihat seorang anak kecil berjualan koran di bibir jalan raya. Mukanya kusam, paka
Iba. Dia tak sampai hati melihat bocah perempuan bera
yang bertengger di tangan mungil si bocah. Namun saat mengeled
etku ketinggalan," k
kses melewati lampu lalu lintas tersebut. Dia menelepon Angga supaya dompetnya dikirim melalui g*send saja. Namun, sepuluh panggi
terparkir di tempat yang sama. Inara yang heran kenapa Angga belum per
ri kamar mandi menembus telinga. Inara mendapati baju yang
urun. Ia melipat kening di saat sesuatu bewar
ni lagi?" Inara m
di saat Inara sedang tak di rumah? Tak usahlah berkilah. I
pertanyaan, hingga pria itu jujur. Tak peduli kalau
a
suami be
basah itu terlonjak di tempat. Nyaris menutup pintu toiisa ada di- s- sini?
embuat Inara kian curiga saja. Padah
lik ke rumah. Tadi Umi sudah telepo
pai atau suda
aja,
bi angkat, dong!" Angga mema
mur matahari perkara nunggu Abi jawab telepon. Umi ng
hingga sekarang, ia kelihatan tidak tenang. Angga gelisah, risih dan
al beberapa menit? Kenapa kasur itu basah lagi?"
ah yang dimaksudkan Inara. Terlihat ia menelan
a Umi! Apa yang Abi
i Inara yang pulang hanya untuk mengambil dompet
am, Bi? Ja
- it
Angga kalang kabut. Mukanya gusar.
n?" tembak Inara se
iya
r beg
perti senyum yan
enapa harus memprosesnya sendirian? Kan, ada Umi tempat Abi mencu
anget. Abi kepengen, tap
k angkat telepo
Maaf." Kepala
dan bisa ditunda barang 1 sampai 2 jam. Ingat, Bi! Tugas seorang istri itu melayani suaminya. Ab
gi ya, Mi." Angga menampil
sana-sini." Inara mengger
lagi menggeb
sudahlah, Umi mau
ga mau siap-siap bua
nggilan di kala rumah sepi dan mengambil kesempatan atas itu. Rupanya Inara salah. I
digenjot batin oleh kehadiran seorang perempuan berdaster dan rambut cepol yang me
sosok t