ANTARA BISNIS DAN CINTA
lmarhum suaminya dulu bekerja. Hari ini dia merasa begitu lelah. Dia masih tidak percaya bahwa kelu
i dua puluh lima persen saham milik para direksi PT Gembira Raya. Apa yang sebenarny
di awal tiga puluhan itu adalah anaknya. Tidak seperti Arnold yang selalu saja membuat masalah, Joshua
a." Jessica menyen
essica, anak gadisnya yang selalu bisa diandalkan. "Sud
ya masih mau di sini. M
jain apa
Sekalian mau koordinasi dengan tim
dulu ya. Kamu jangan
am di rumah." Jessica mencium
, Jessica segera meraih pesawat telepon. Dia menekan no
berat di telepon se
ktu? Saya ingin bicara berdua saja deng
eka. "Boleh, beri saya waktu li
dak tega melihat ibunya susah tidur dan susah makan sejak kemarin. Ibunya punya key
i kerja ayahnya walaupun tidak ada yang melarang. Joshua belum datang juga. Diliriknya jam tangan Fossi
pintu itu terbuka. "Nggak keberatan kan kalau saya
uduk." Jessica men
ke siku, menampakkan sebagian kecil tattoo yang ada di lengan kirinya. Dari sudut mana pun, Joshua tampak enak dil
icarakan?" tanya Joshua me
u. Dia malu karena Joshua memergokin
macam itu," jawab Joshua dengan kepercayaan diri yang luar bia
am yang sudah Arnold jual kepada Bapak. Itu merupakan kesalahan yang sangat fatal. PT Gembira Ray
erwarna pink pucat tampak lembab menggoda. Bulu matanya lent
ngsu keluarga Armantyo. Lulusan Nanyang Business School, Singapura dengan gelar summa cumlaude. Jujur, dia t
pria tampan yang belum dikenalnya dengan baik itu. Sebenarnya bukan ketampanannya yang membuat
hanya t
Bapak bersedia menjual dua puluh lima persen sa
ahu berapa nilai sa
dapat angkanya da
ua. Sekali lagi senyum
li? Maks
ima persen saham itu kepada Bu Jes
ang yang serakah. Kalau saja dia tidak memikirkan ibunya yang pucat pasi tadi di
ulan saja? Saya yakin Bapak bisa bermurah hati
terlihat memuakkan di mata Jessica. Bis
membutuhkan uang itu," kata Josh
u ketika Jessica menarik lengannya. "Tunggu! Bagaimana kalau saya s
dari lawan bicaranya. Dia yakin Jessica tidak punya uang sebanyak itu. "Jang
nya terlebih dulu dengan ibu kami. Maka saya juga berhak
elum tentu apa yang Bu Jessica ingi
erbeda berkecamuk di benak mereka masing-masing. Jessica merasa kesal karena menghadap
bersih dan lembab. Pipinya bersemu merah. Sekali lagi Joshua menatap bibirnya. B
dia perlahan melepaskan genggaman tangan Jessica dari lenganny
saja tanpa berka
u besok pagi," kata Joshua