icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
ANTARA BISNIS DAN CINTA

ANTARA BISNIS DAN CINTA

icon

Bab 1 Siang yang Menggemparkan

Jumlah Kata:1208    |    Dirilis Pada: 24/02/2024

lukis jelas di raut wajahnya. Bu Windi dan Arnold sedang sarapan bersama ketika Jessica masuk ke ruang makan yang jendela-jendela bes

ipi Arnold dengan keras

Windi terkejut. "A

di?" jawab Jessica sambil menunjuk muka Arnold. Kedua matany

tergopoh-gopoh masuk ke ruang makan karena mendengar suara Bu Windi dan Jessica y

a-tiba mencekam itu. Setelah mereka pergi, Bu Windi menatap tajam ke arah Je

d lakukan, kamu tidak boleh

pantas menj

nmu! Mama tidak pernah mengajarkanmu un

ungkap Jessica dengan suara yang meninggi. Hati Jessica sakit sekali ketika pagi ini pengacara keluarganya mengh

ada satu patah kata pun yang keluar. Anak sulungnya yang selama ini digadang-gadang menja

ak ada pilihan." Arnold segera b

Papa masih hidup, sudah pasti namamu dicoret dari akta perusahaan!" pekik Jess

as. Dia masih berlutut memeluk kedua kaki ibunya. Mata

si sulung membasahi celana sutra yang dipakainya. Dengan sedikit paksaan, tangan Arnold akhirnya mengendur. Bu W

, ternyata selama ini kamu masih melakukannya sembunyi-sembunyi. Kamu bohong sama Mama.

a lalu sehingga kamu

-benar menyesal. Ini ter

nji-janji palsu anaknya itu. "Mama sudah nggak percaya lagi sama kamu

Windi berjalan ke arah Jessica. "Minta Pak Eric dan Bu Maria ke kantor

t ke arah kakaknya yang masih berlutut dan menangis. Kemarahannya yang meledak-ledak tadi tiba-tiba surut. Dia iba melihat kakaknya yang usianya hanya terpaut

melihatmu dalam keadaan memalukan seperti ini," kata Jessi

ess. Sudah nggak ada gunanya aku hid

kan melakukan hal yang nekat untuk mengakhiri hidupnya.

na caran

sahammu ke Danujaya,

endengar ucapan Jessica. "Membatalkan penj

ya Jessica sambil m

sudah n

ikit pun nggak ada?" de

bulan lalu," jawabnya menyebut kasino

ran mesin-mesin industri hanyalah dusta. Dia berjudi habis-habisan di sana. Kali ini dia bertekad memaksa ib

*

icara di dalam mobil. Mereka disibukkan dengan pikirannya masing-masing. Lingkar

i?" Tanya Jessica ketika mobil mereka berhen

mui keluarga Danujaya. Mama akan mem

punya ua

alau keluarga Danujaya mau menjualnya dengan harga yang sama, kita punya uangnya. Tapi kalau mereka memi

p, Mama dan aku tidak akan dipusingkan deng

melangkah keluar dari mobil mewah yang baru dibelinya tahun lalu itu. Jessica tidak menunggu Pak Toni membukakan pintu u

reka. Mila tampak gugup melihat Bu Windi. Memang Bu Windi sudah jarang ke kantor kecual

mood," kata Jessica sambil menepuk pundak si resepsionis. Seketika Mila menyunggingkan

ssica segera menuju kursi yang biasa didudukinya. Kursi di samping kursi CEO yang dulu diduduki almarhum ayahnya. T

ikal dan tampak sedikit basah. Jessica yakin itu efek pommade. Matanya yang sipit dibingk

as untuk para pemegang saham," kata Bu Wi

katanya sambil mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Bu Windi. "Saya pemegang lim

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka