icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benci Bila Harus Mencinta

Bab 8 Sesuai Rencana

Jumlah Kata:1194    |    Dirilis Pada: 23/02/2024

an minumannya. Sedangkan Veronica, tidur merengkuh d

tas kasur, sementara matanya tidak

ih dari keterpurukan, di bantu oleh

KAN HA

sinarnya. Meninggalkan gela

, lalu bangkit dan berjalan menuju Wastafel yang tak jauh dati tempat t

ndi melakukan aktifitas rutin,

wajahnya dengan makeup, memba

ukan pembalasan, pada orang-orang y

ti sarapannya. Satria terpukau dengan penampilan Viona yang berhasil membuat ja

a mengelus dada, menelan ludahnya, saat mel

Satria dari lamunan, dengan sangat percaya diri ia langsun

ilan aku, cantik

Cepat berikan aku air!" uc

an tangannya mengambil, segelas air p

! Aku bisa mati!" sentaknya, sa

i jika meminta pendapat, lihat situasi dan kondisinya dong! Kau

penampilan aku cantikkan?" tan

iona, dari bawah hingga atas, lalu

ik kek, apa kek! Kau ini memang me

ran dengan tingkah gadis ya

an sarapannya! Kita sudah t

dengan janjimu k

a Viona!" Satria mengeratkan rahangnya,

iskan sarapannya, kemudian

aku berjalan dengan susah payah ini," u

ini merepotkanku saja!" gerutu Satria kembali

ku laporkan kasus tabrakan kemar

protesmu!" ucap Satria dengan malas mem

" ujarnya menyuruh Vi

nyata kau ini baik juga yah!"u

aku tak membutuhkannya," ucap Satria

pingnya yang kosong, lantaran seharusny

iona yang memilih dud

ya, kau kenapa duduk di

? Ada yang salah!

anya terfokus mengemudikan mob

pikir saya sopirnya apa

NI

sedang terfokus menyetir. Lalu Satria menol

lama, nanti kau jatuh cinta,"

"Huh, Kau terlalu percaya diri tuan

u fokusku," gerutu Satria kem

ngganggumu," celetu

i landa kebingungan. Lantaran saat ia t

iri, memasuki kamar sebelah di m

pada botol minuman beralkohol yang berserakan di atas kasur, Aldi lebi

upnya miris bagaikan

memilih tidur dengan minuman, dibandingkan harus tidur

ta kembali terjatuh, ia t

u kembali, meminta asisten rumah t

yusul Aldi, yang sudah lebih du

aku buat kau cinta mati padaku," batin

, Karena lampu lalulintas menyala merah. Lalu sedikit menurunkan kaca mobilnya, menoleh ke a

nica mengedipkan matanya tak percaya, j

di lain mengklakso

melanjutkan perjalanan, "Sial, iseng banget sih orang," ger

Pergi dengan Satria. Kemudian di s

ang kita, ada yang menguntit!

menguntit kita!" ucap Vion

ku sama sekali tak punya m

a seperti itu, jika kau tidak yakin ka

" ujar Sat

k lucu tuan Satri

di depan rumah milik keluarga Viona. Sedang

?" tanya Viona ia tak menyang

h tahu ibumu jika kau m

dari mobil, ia sege

dah lebih dulu di bu

lirih pembantunya terbata-b

ini saya. Memangnya kata siapa ka

anya Viona mulai

wab apapun, mulutnya seolah terku

raut kesedihan di wajah pembantunya, Ia ta

Mommy Mbo

ok, jawab aku?" ucap Viona

iri menatap Viona dari keja

enarnya?" tanya Satri

enatap tajam pada Satria

rgi dari sini!" ucap Viona dingin, memi

ku jika kau membutuhkan sesuatu,"

ang baru saja dia kenal. Perlahan Satria mela

ak gerik mereka, dari dalam mobilnya y

kapan mereka kenal dekat seperti

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Awal dan Akhir 2 Bab 2 Berakhir Menyakitkan 3 Bab 3 Pengkhianatan Sahabat 4 Bab 4 Kekasih yang Tidak Punya Hati 5 Bab 5 Hanya Benci Bukan Cinta6 Bab 6 Malam Kelam7 Bab 7 Sesuai Rencana8 Bab 8 Sesuai Rencana 9 Bab 9 Titik Terendah 10 Bab 10 Rencana Balas Dendam11 Bab 11 Di Balas Dengan Elegan12 Bab 12 Kau Hanya Seorang Pecundang 13 Bab 13 Harus Sama Licik14 Bab 14 Tatapan Penuh Cinta15 Bab 15 Fakta Pengkhianatan16 Bab 16 Salah Mengira 17 Bab 17 Sebuah Kesempatan18 Bab 18 Hanya Ambisi19 Bab 19 Partneran20 Bab 20 Pernyataan Mencengangkan 21 Bab 21 Acara Penghargaan 22 Bab 22 Puncak Penghargaan 23 Bab 23 Perempuan Bermartabat 24 Bab 24 Terbawa Suasana 25 Bab 25 Memilih Pergi26 Bab 26 Merasa Kehilangan 27 Bab 27 Penculikan 28 Bab 28 Di mana Ibuku29 Bab 29 Gelap Mata30 Bab 30 Akhir Pekan Datang31 Bab 31 Kamuflase 32 Bab 32 Akhir Pekan di Pantai33 Bab 33 Diselingkuhi 34 Bab 34 Malam Mencekam 35 Bab 35 Kabar Buruk36 Bab 36 Merasa Bersalah 37 Bab 37 Kemalangan Satria38 Bab 38 Kehilangan Sahabat Terbaik39 Bab 39 Konflik Batin 40 Bab 40 MENJADI-JADI 41 Bab 41 Membujuknya42 Bab 42 Bertemu Pria Aneh43 Bab 43 Munafiknya Sang Mantan44 Bab 44 Pria Aneh Itu Lagi45 Bab 45 Pertemuan Dua Orang Tua46 Bab 46 Luka Hati47 Bab 47 Menemukan Sosok Satria Dalam Tubuh Pria Lain48 Bab 48 Prasangka Buruk49 Bab 49 Seperti Penculik50 Bab 50 Kemarahan Early51 Bab 51 Licik52 Bab 52 Harap Harap Cemas53 Bab 53 Nona Vs Tuan54 Bab 54 Menang Licik55 Bab 55 Rahasia Besar Kematian Satria56 Bab 56 Berusaha Tegar57 Bab 57 Pria Tidak Tahu Malu58 Bab 58 Biang Onar59 Bab 59 Tamu Tak Di Undang60 Bab 60 GENGSI TINGKAT TINGGI 61 Bab 61 BENIH BENIH KEHANCURAN 62 Bab 62 Hukum Karma Dimulai63 Bab 63 Mengungkap Tabir64 Bab 64 Cemburu Menguras Hati65 Bab 65 Mengumpulkan Bukti 66 Bab 66 Rasa Kesal Saga67 Bab 67 Kekhawatiran Aldi68 Bab 68 Menyembunyikan Perasaan 69 Bab 69 Mengintrogasi Veronica70 Bab 70 Tinggal Menunggu Waktu 71 Bab 71 Hanya Penyesalan 72 Bab 72 Pertengkaran Menjelang Perni73 Bab 73 Hanya Mimpi74 Bab 74 Membuktikan Hubungan 75 Bab 75 Mengalihkan Perhatian Abdi76 Bab 76 Aldi Semakin Terdesak 77 Bab 77 Ketika Rahasia Terbongkar78 Bab 78 Sisi Menyeramkan Aldi79 Bab 79 Meninjau Gedung Pernikahan 80 Bab 80 Hari Pernikahan 81 Bab 81 Ribut ditengah Pernikahan 82 Bab 82 Akhir Pesta Pernikahan 83 Bab 83 Malam Pertama Yang Menyebalkan84 Bab 84 Pertengkaran di Pagi Buta85 Bab 85 Membawa Viona Pada Aldi 86 Bab 86 Test Pack87 Bab 87 Rempongnya Orang Tua88 Bab 88 Bertemu Teman Lama89 Bab 89 Pasangan yang Susah di Bilangin90 Bab 90 Mencari Keberadaan Veronica91 Bab 91 Hati dan Pikiran Berlawanan 92 Bab 92 Veronica Begitu Licik93 Bab 93 Kisah Sepasang Asisten 94 Bab 94 Merayu Reinaldi95 Bab 95 Seseorang yang Sangat Misterius 96 Bab 96 Berusaha Menangkap Veronica 97 Bab 97 Berhasil Menangkap Veronica 98 Bab 98 Sidang Pembunuhan 99 Bab 99 Dendam di Bayar Tunai100 Bab 100 Mulianya Hatimu