Benci Bila Harus Mencinta
memasuki rumah mewahnya, sementara Viona tercengang se
R
a Viona masih menatap rumah megah
Viona masih terbingung, b
ra. Ini rumah saya!
ayo turun
i rumah kamu,"
? Kalau ini benar rumah say
ha ... kau bercanda? Sudah akui saja kalau kamu itu hanya sop
ria sudah habis kesabar
tau tidak?" ucap
enar rumah sa
rumah siapa?" ini aku kenal
pemilik rumah ini!" ucap Satria b
k pak Satria Nusan
" sahut Satria sambil m
uda kamu, kalau tidak salah pak Satria itu
terbelalak, bahwa dia
gadis gila!" ucap S
ui Satria, ia mengabaikan tuan m
ucapan Viona, kemudian ia mengambil ponsel disaku, mengambil foto s
erti umur kepala lima kok, wah pelecehan ini," g
kemudian pelayanan di rumah Satria membukak
i kami dahulu, Jika akan datang kemari," sambut d
ya, ia menolak kenyataan, yan
biasa, hahaha ... kenapa kalian tidak main fil
. Ingin rasanya memarahinya. Namun Satria tah
i mentertawakan
erpotong oleh Viona, yan
engusirmu, begit
an ketinggian, nanti jatuhnya sakit loh!"
itu, berubah memerah menatap tajam pada
Lantaran baru kali ini mereka melihat, perempuan yang b
Satria yang h
kkan kepalanya, lantaran takut pada bo
denganku? Jika memang begitu s
akkan dari Satria, tapi dia masih belum percay
hlah jangan bersandiwara lag
ki-laki yang kini sedang terlihat marah, memang benar-benar Sa
emilik rumah ini sekaligus bos kami," ucap pelayan gu
asuki rumahnya, di ikuti oleh
ran besar. Di mana, di sana terlihat kakek-kakek yang dia sangkanya adalah Satria Nusantara
telah mengetahui pria yang sedang bersam
aku, dia memang Satria Nusant
sekarang!" ucap Satria
aku," ucap Viona menggaruk
nji akan membantuku," ucapnya ya
ldi kau salah besar telah membuang gadis
ar Satria Nusantara, aku tidak salah
Teressa Antonio," ucapnya
tu tegar, pemberani. Ternyata dia anak da
ahu siapa dirimu, jadi untuk apa aku berjabat tangan
dasar pria arogan," u
an tangan, sambil menaiki anak tangga, menun
di situ! apa kau tidak ingin
pikir, jika ia akan tidur
mau jika tidur satu kamar denga
i nona, siapa juga yang ter
enyusul Satria yang sudah berdi
lauan, lantaran Aldi tidak ingin tidur satu
ia mengambil peralatan tidur di k
Al?" tanya Veron
jawab Aldi dingin, lalu keluar dari kamarny
ersamaku, kita habiskan malam pertama kita bersama," ucap Veronic
annya denganmu, kau bukan seleraku!"
E
menghabiskan malam pertama bersamanya, matanya m
dengan cara seperti ini, tidak bisakah
bercucuran, menyapu ber
Suara V
pannya, ia menangis darah di malam yang seharusnya berbahagia
igura foto Aldi dan Viona seolah sedang tersenyum remeh
h Veronica, meringkuk memeluk lututnya, di kamar. Hanya bertemankan se
mendengar, suara gaduh yang di cip
ahi pipi, kemudian ia bangkit mengambil minuman beralkohol di dalam lemari