icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benci Bila Harus Mencinta

Bab 4 Kekasih yang Tidak Punya Hati

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 23/02/2024

mah sakit, hanya untuk memastikan ke

ya merutukki dirinya sendiri karena tak

tak berhati-hati wahai perempuan ma

menit, kini Satria telah sampai di rumah sakit

ya, segera bergegas memasuki gedu

atria duduk di kursi tunggu tak berapa lama dokt

tu Dok? Apakah dia baik-baik saja?

da tak perlu mengkhawatirkannya, karena sebenarnya kondisinya sangat sehat

saya masuk untuk melihat k

Sambil melangkah pergi meninggalkan Satria

an itu yang pertama dia lihat adalah gad

esekali Satria menatap wajah Viona. Ia mengagum

aja membuatmu seperti ini,' batin Sa

samping ranjang Viona, Ia menyandarkan kepa

elentik-lentikkan jemarinya. Kemudian membuka mata dan melihat k

itu Berusaha bangkit, hingga akhirnya ia menyadari bah

ang menemaninya bukanlah

ncolek-colek Satria yang meny

ke arah Viona yang telah terduduk denga

n. Bagaimana keadaanmu sekaran

pa saya bisa berada di sini?" t

Tepat seminggu yang lalu! Maafka

E

rak tepat satu minggu yang lalu. Terlontar dari mulu

ri! Kenapa kau malah menabrakku. Dasa

Hentikan. Kau menyakitiku!" sahut Satr

gara kau, kenapa

tak jelas mara

ngin segera pergi untuk melabrak Aldi dan

ng-orang tak tahu diri itu,' batin Viona sambil menca

benci. Kini berkecam

Kau baru sembuh jangan banyak berger

n dari Satria, ia malah lebih ingin

lang-halangiku," sentak Viona tetap beranjak dari ranjangnya, mes

r tidak tahu di untung," umpat S

menyentuhku. Uuuuh...," Viona m

R

gila," umpat Satr

rgerak cepat menuju ke halaman rumah sakit untuk se

ni adalah, hari pernikahan Al

tangan ke jalan, pertanda menghent

Karena khawatir terhadap Viona yang bar

ran Viona sudah memasuki Taksi

is gila itu," umpat Satri

mobilnya, bersyukur taksi yang di

di ikutinya, berbelok ke

erumahan ini," gumam Sa

urun dari taksinya setelah

an rumah kekasihnya. Namun nihil tak ada s

nghuni. Tiba-tiba saja beberapa mobil be

salah satu mobil yang di hias den

melihat orang yang turun dari mobilnya.

bertemu, terukir senyum mencemooh dar

meni-kah?" ucap Viona terbata-bata

kah dengan Veronica!

mparan pun mend

tega kalian!" maki

u Al,' batin Viona mengusap air mata. Pergi meninggalkan Aldi dan Ver

ncur ini. Semoga kau mendapatkan jodoh yang lebih baik d

iona hanya sesaat saja," ucap Veroni

t darimu," sahut Aldi dingin, me

k mobilnya, Satria tidak menyangka bahwa Viona ad

gan menabraknya. Secara tidak langsung aku membantu Aldi untu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Awal dan Akhir 2 Bab 2 Berakhir Menyakitkan 3 Bab 3 Pengkhianatan Sahabat 4 Bab 4 Kekasih yang Tidak Punya Hati 5 Bab 5 Hanya Benci Bukan Cinta6 Bab 6 Malam Kelam7 Bab 7 Sesuai Rencana8 Bab 8 Sesuai Rencana 9 Bab 9 Titik Terendah 10 Bab 10 Rencana Balas Dendam11 Bab 11 Di Balas Dengan Elegan12 Bab 12 Kau Hanya Seorang Pecundang 13 Bab 13 Harus Sama Licik14 Bab 14 Tatapan Penuh Cinta15 Bab 15 Fakta Pengkhianatan16 Bab 16 Salah Mengira 17 Bab 17 Sebuah Kesempatan18 Bab 18 Hanya Ambisi19 Bab 19 Partneran20 Bab 20 Pernyataan Mencengangkan 21 Bab 21 Acara Penghargaan 22 Bab 22 Puncak Penghargaan 23 Bab 23 Perempuan Bermartabat 24 Bab 24 Terbawa Suasana 25 Bab 25 Memilih Pergi26 Bab 26 Merasa Kehilangan 27 Bab 27 Penculikan 28 Bab 28 Di mana Ibuku29 Bab 29 Gelap Mata30 Bab 30 Akhir Pekan Datang31 Bab 31 Kamuflase 32 Bab 32 Akhir Pekan di Pantai33 Bab 33 Diselingkuhi 34 Bab 34 Malam Mencekam 35 Bab 35 Kabar Buruk36 Bab 36 Merasa Bersalah 37 Bab 37 Kemalangan Satria38 Bab 38 Kehilangan Sahabat Terbaik39 Bab 39 Konflik Batin 40 Bab 40 MENJADI-JADI 41 Bab 41 Membujuknya42 Bab 42 Bertemu Pria Aneh43 Bab 43 Munafiknya Sang Mantan44 Bab 44 Pria Aneh Itu Lagi45 Bab 45 Pertemuan Dua Orang Tua46 Bab 46 Luka Hati47 Bab 47 Menemukan Sosok Satria Dalam Tubuh Pria Lain48 Bab 48 Prasangka Buruk49 Bab 49 Seperti Penculik50 Bab 50 Kemarahan Early51 Bab 51 Licik52 Bab 52 Harap Harap Cemas53 Bab 53 Nona Vs Tuan54 Bab 54 Menang Licik55 Bab 55 Rahasia Besar Kematian Satria56 Bab 56 Berusaha Tegar57 Bab 57 Pria Tidak Tahu Malu58 Bab 58 Biang Onar59 Bab 59 Tamu Tak Di Undang60 Bab 60 GENGSI TINGKAT TINGGI 61 Bab 61 BENIH BENIH KEHANCURAN 62 Bab 62 Hukum Karma Dimulai63 Bab 63 Mengungkap Tabir64 Bab 64 Cemburu Menguras Hati65 Bab 65 Mengumpulkan Bukti 66 Bab 66 Rasa Kesal Saga67 Bab 67 Kekhawatiran Aldi68 Bab 68 Menyembunyikan Perasaan 69 Bab 69 Mengintrogasi Veronica70 Bab 70 Tinggal Menunggu Waktu 71 Bab 71 Hanya Penyesalan 72 Bab 72 Pertengkaran Menjelang Perni73 Bab 73 Hanya Mimpi74 Bab 74 Membuktikan Hubungan 75 Bab 75 Mengalihkan Perhatian Abdi76 Bab 76 Aldi Semakin Terdesak 77 Bab 77 Ketika Rahasia Terbongkar78 Bab 78 Sisi Menyeramkan Aldi79 Bab 79 Meninjau Gedung Pernikahan 80 Bab 80 Hari Pernikahan 81 Bab 81 Ribut ditengah Pernikahan 82 Bab 82 Akhir Pesta Pernikahan 83 Bab 83 Malam Pertama Yang Menyebalkan84 Bab 84 Pertengkaran di Pagi Buta85 Bab 85 Membawa Viona Pada Aldi 86 Bab 86 Test Pack87 Bab 87 Rempongnya Orang Tua88 Bab 88 Bertemu Teman Lama89 Bab 89 Pasangan yang Susah di Bilangin90 Bab 90 Mencari Keberadaan Veronica91 Bab 91 Hati dan Pikiran Berlawanan 92 Bab 92 Veronica Begitu Licik93 Bab 93 Kisah Sepasang Asisten 94 Bab 94 Merayu Reinaldi95 Bab 95 Seseorang yang Sangat Misterius 96 Bab 96 Berusaha Menangkap Veronica 97 Bab 97 Berhasil Menangkap Veronica 98 Bab 98 Sidang Pembunuhan 99 Bab 99 Dendam di Bayar Tunai100 Bab 100 Mulianya Hatimu