About Sila
ngambil raport sendiri," ujar salah seorang anak sambil
sama adik-adiknya," sahut teman di sampingnya. S
nakal. Jadinya mama kamu l
gak sayang kam
n main sama
ng aku! Aku enggak nakal hiks," balasnya dengan sesenggukan. Dia benci dihina, dia sangat benc
hari ini tapi, mama malah nggak dateng. Aku ben
ng tertera tulisan 'peringkat dua' di sana. Harusnya, dia senang karna bisa membuat mam
u. Biasanya mamanya akan menghampirinya, tapi
teriak
lagi masak," ucap seseorang dari ara
tang menghampiri kakaknya da
a. "Kamu nangis? Kenapa?" Ia mengusap rambut adiknya d
ana?!"s
ma sama papa pergi ke rumah Tant
h sayang adek, mama lebih sayang tante. Mama jahat kak, mama jahat!" La
ggak ajak Lai. Tante juga, katanya mau ajak Lai kalo lahiran, tapi
adi dia sudah menangis lama, dia beranjak ke kasur motif angsanya dan mulai tertidu
i. Kamu pasti bisa semangat." Suara itu, suara bisikan yang terdengar asing di telinga Lai. Lai
*
ur sembilan tahun sedang
ada psikopat," ucap salah satu anak berambut pa
Ia mendekatkan mulutnya ke telinga anak berambut panjang tadi. "Kamu tau ng
itu penasaran, sambil memperbaiki ban
elamat, kamu harus nurutin semua kemaua
u dibunuh," g
kacamata hitam melekat di matanya. "Heh kalian!
t dia marah," ucap a
-laki berkacamata itu. "Kamu kalo but
u-suru oleh kedua anak tadi. Sampai tiga hari kemudian, anak perempuan berambut panjang di suru membeli jajanan di warung, dan anak laki-laki ditinggal s
k semak. Setelah berancang-ancang ia berteriak
uk menculik. Anak perempuan itu pun menghampiri
" ujar anak laki laki
empuan itu menyodorkan keresek h
bohongin kamu. Sebenarnya, aku bukan psikopat. Aku bohong sama kamu,
ya dia merasa ditipu, dibohong
dikhianati dan diperlakukan semena-mena. Larian kecil berubah menjadi langkah, karna kecapean. Ia terus menangis, sampai tak sadar jika dia tersesat.
itu nampak tak berisi, terkesan horor. Rumah yang penuh dengan sarang laba-laba, berdebu dan sangat kumuh. Tan
at hiks," lirihnya mey
beri
emaja datang dengan wajah kesalnya. Namun, Setelah remaja itu melihat ke arah
kak, nanti kakak anterin kamu pulang!" Hibu
"Lai takut ... Lai hiks ... tid
ng dikatakan Lai. "Gak papa, kamu t
gal di ko
jalan-jalan dulu, mau enggak?
uk antusias.
*
akarta tanpa pamit padanya. Dia marah, tentu saja. Kecewa, apalagi. Untu
nya lembut, "Udah sayang kakak kamu ke Jakarta buat kerja
h! Kakak bohong, kakak bilang dia bakal temenin aku tidur. Dan Kakak m
hati kamu." Mamanya menunjuk ke arah dada Lai. "Kita masih bisa video call atau telponan. Kakak
tanya kemudian menganggukkan kepalanya. "Aku boleh main n
ek, tadi kan habis nan
k mah, aku cuma mau main sama kakak
pi mandi d
n sama kak
bombai yang tadi. Dengan alasan, karna dia bisa ketemu dengan kakak gantengn