icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tuan Psikopat

Bab 5 Balas Dendamku

Jumlah Kata:2852    |    Dirilis Pada: 10/02/2024

Ar

ing. Ingin rasanya aku melempar pekerjaan ini kepada

drt

ngkan senyumku ketika melihat nama

a emot ha

lo,

apa,

pengen pula

Mama yakin,

in,

agi sakitnya." Terdengar suara seorang pere

dengan mudah mengajak Mama ngobrol. Bagaimanapun juga Mama seperti orang yang hilang ingatan. Bahkan

ng-kenceng, aku sed

r bisikan Mama yang masih t

lum Mama bener-bener sehat. Artha gak akan nerima mama, sebe

nafas, setelahn

u

p telfonny

kembali lagi ke masa kecilnya. Berprilaku kekanakan-kan

a aku memutuskan untuk melarikan Mama ke rumah sakit luar ne

hat-jahat, tidak pernah memberi makan. Aku tahu betul itu hanya akal-akalan Mama supaya aku membawanya pulang lagi. Jelas sek

ku percaya betul, Om Bram sudah menganggap Papa sebagai Kakanya sendiri. Melihat keduanya sangat akrab, bukan hanya sebatas bos dan karyawan. Tapi, layaknya seperti sodara. Begitup

g perkembangan Mama dari mereka. Tanpa memikirkan u

un yang

r

a terdengar gebrakan yang cuku

yang berbincang-bincang. Sepertinya itu Papa. Tapi, biasanya Papa setiap ada pertemuan

ronta-ronta, aku berjalan g

ilkan celah, untuk bisa melihat apa

, dengan balutan jas navy. Sayangnya aku tak bisa me

r

sedang dalam kondisi tidak ramah hati. Mungkinkah suara keras tadi jug

g, jangan gegabah! Kita, bisa mengatur rencana t

Papaku. Walaupun aku tidak tau apa alasannya, tapi

n ini memang bukan re

kan dana banyak untuk proyek, ini. Saya

gi. Dana proyek itu bukan hanya pengeluaran darimu, tapi dari saya jug

mengeluarkan 35%. Jadi, setidaknya kamu harus m

tapi kamu tidak pernah memikirkan kerja keras yang harus di tempuh di perjalanan. Kamu selalu memikirkan hasilnya yang kamu fikir

g bisa mengganti

kerja keras lagi. Yang namanya usaha itu, tidak luput dari cobaan, tapi cobaan itu buk

u lagi. Hanya menghasilkan kerugian saja!

kegagalan ini disebabka

tu s

kamu berfiki

enganmu memang tak pernah mendapat

kamu boleh angkat k

engusir

lagi yang perlu di bahas? Pria sepert

amu bi

lkan keributan. Mending sekarang kamu pulang, minta solusi pada

u

tanganku erat, ingin rasanya aku berlari kesana, dan membala

iku, menahan gejolak yang rasan

ang suka menghambur-hamburkan uang! Kalo, memang kamu ti

u

alinya, mendarat di rahan

nti sampa

u

u

u

r

a brutal, sehingga Pap

ngin melayangkan

TO

nghampiri Papa yang s

lakukan terhada

tap tajam

kekanak-

ma ini kamu menganggapku

bisa tinggal diam, aku membuka pintuku. Hendak berlari

u atas kasus kekerasan

ja! Kamu puny

ya salah satu bukti kekerasanmu?! Kamu fikir polisi akan berhenti disitu s

tidak

us penukaran bayi! Karena, sampai sekarang mungkin ibu pemili

am

jawab atas kesalahannya!" Ucapku, menatap tajam pr

aku tidak pernah tau apa yang mereka bahas, aku hanya berfikir mungkin itu

g sekarang kamu tidur sana! Fikirkan soal kuliahm

lagi, hendak aku layangkan pu

ng kita bawa Papamu ke rumah sakit.

ksa aku harus m

k ke dalam daftar korbanku selanjutnya, Pak A

akit Si

gan kondisi su

kter yang baru saja ke

mengembuskan nafasnya perlahan. La

bisa berfungsi dengan baik. Maka, kami menyatakan bahwa Pak Mantha mengalami koma permanen!" ..

saja aku tidak dengan sigap menahannya

bentakku, menatap tajam Dokter N

Jadi, benturan itulah yang menyebabkan gumpalan

membuat seorang CEO berakhir terbaring

t. Aku bersumpah akan membal

n telah b

da kemajuannya. Walaupun dokter berkata mustah

, apa kamu tidak kasihan terhadapnya? Ken

k menyetujui suntik mati terhadap Papa

menyuruh aku mengambil keputusan itu. Sudah kupertegaskan, Papa saya

lagi Papa saya masih bernafas, saya tidak akan me

menepuk pundakku, seraya berkata, "Baiklah, saya harap kamu mendapa

menatap punggung Dr Nio yang mu

apa harus menyaksikan, hari dimana keluarga Angga Ragayu hancur berkeping-keping!

asa

gin bertemu denganmu." ucap

hkan dia

; "Baik

kl

kursi kerj

e

g sekarang berada di hadapanku! Si br3ngsek itu b

a dalam, dengan tubuhnya yang

sedang kupegang. Menatap tajam or

irihnya, yang masi

bilang?! Say

al. Saya minta maaf." Pak Angga menatapku se

ng membuatmu datang ke peru

n. Dengan kerja kerasku, aku berhasil mengembangkan kem

a ingin menebus

kamu ingin meneb

apun itu, akan

arka

anggukkan kepa

tapnya dari atas hingga

embangunkan Papa

elan salivanya perlaha

tuhan yang bisa menen

t Papa saya jadi Seperti, ini?! Kamu mengharapkan Papa saya mat1? Bukankah kemat1an juga tuhan yang menentukan?!

karena saya tidak mau mengalami kebangkrutan. Kali ini saya sadar dengan apa yang di

... "Sejak kejadian itu, saya belum sempat melaporkanmu kepada pihak hukum. Karena,

n bawa saya ke kantor polisi, saya akan melakukan apapun yang kamu minta. Tapi, saya

enghargai dia sebagai orang tua. Hanya saja, aku ti

kin mengembangkan perusahaan Papamu. Saya akan membuat perusahaan Papa

rahangku, menata

u

g memburu, aku mengep

apnya, yang sedang meringis kesakitan akibat pvkulanku. Tidak perduli aku di cap

apa yang kamu perbuat terhadap Papa saya, saya bisa memaafkan

kepalanya, tidak ber

akan merasakan kehilangan! Atau ...

! Keluarga saya tidak tahu apa-apa, itu semu

b1birku, menatap

juga tidak mau melihat keluargamu tersaki

tidaknya saya

perusahaan, ini! Perusahaan ini tida

ar, lalu aku mulai berdir

p saja uang itu bisa me

.. Saya harus membayar uan

setengah dari keseluruhan biaya Papa saya, kalo be

an saya sudah bungkus, saya sudah tidak punya pekerjaan lagi

malu!" gumamku yang kuyakini ma

u, maka saya akan memberi waktu untukmu mengump

ya mendapatkan uang ratusan ribu saja saya kesusahan, apalagi dalam semin

tu yang cukup untuk me

aan, mana bisa dengan cepat mengumpulkan uang itu. Saya akan memberitahumu

ya harus percaya, jika

kepalanya, "Saya berjanj

berani kabur, akan dengan mudah aku mene

__

an, dengan mudahnya mulut mengatakan "maaf atas kesalahan yang sudah ter

api perlu di ingat! Memaafkan kesalahan, buka

emaafkanmu", tapi hatiku senantia

tok

as

ama dua tahun, setelah aku resmi memegang perusahaan Papa. Dia juga aku jadikan sebagai tangan kananku. Selain besar badan

temui tersangka!" jaw

Setelahnya, dia be

k dia bersimpuh lutut di kakiku, aku tidak pernah menemui nya lagi. S

kat

a itu, akhirnya aku bisa membawa tamen

ari Angga Ragayu, orang yang

ayahku tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan harap aku bisa membia

! Dengan begitu, Angga akan merasakan bagai

idup, tapi jika terus-terusan seperti ini

har

am perangkapku, aku memutus

u, kembali menghantuiku. Aku memegang erat setir

r

mpai akhirnya aku sam

amp P

nya aku lah yang memiliki latar belakang pembvnuh. Mereka hanya pemuda biasa yang sedang mencari kesenangan dalam hidupnya.

a sendiri. Hanya saja, pada waktu itu aku belum berani berbuat yang lebih dalam lagi. Aku hanya meny1ksa orang itu, s

ng namanya, menimbang-nimbang keputusan. Apa yang ada di fikiranku, aku akan m

entingkan egonya sendiri, tapi sekarang aku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka