Menghamili Istri sang Pewaris
. Sungguh tidak ingin dia berlama-lama terlibat bersama lelaki mesum menyebalkan tersebut. Fayre merasa sedikit lega walau tubuh masih gemetar. Ponsel berdering, dia berhenti berlari. Fayre me
berada di depan kamar Bramasta?" b
nomor kamar yang kalian
udwig pergi ke pos keamanan, berkatnya tadi kita memiliki bukti perselingkuhan saat Bram mengajak wani
Bram membawa wanitanya?
ginkan. 'Salahkah aku mencintaimu, Bramasta. Mengapa kau memilih memadu kasih dengan wanita la
elangsa rasanya. Tangan kanan memukul-mukul dada menahan nyeri bak dirajam. Tring! Pintu lift terbuka, Fayre mengepalkan tangan, menahan emosi berca
abatnya tersebut walau sang sahabat memperlihatkan diri pura-pura kuat. Dia tahu cinta Fayre tulus untuk Bramast
rang ajar!' umpat Mariane. "Kau siap untuk memberi per
aku juga harus melihat wanita
ada kami, Sayang
e menajam, dalam kubangan amarah dia mendorong pintu d
sih memadu cinta. Erangan keduanya terhenti, mereka terlihat terkejut menoleh arah pintu bersamaan Fayre m
Gadis itu menguatkan diri se
enjengkelkan lagi tanpa canggung Bramasta menyisih dari tubuh wanita yang ditindihnya. Lelaki tersebut meraih man
h tadi mendadak lebur saat dirinya bersua lelaki pujaan hati, sungguh lemah, bukan. "Kau meningga
a?" Suara bariton
ur warna putih itu. "Kau bilang kenapa? Tidakkah kau tahu, Ibu Natalie menangis menunggumu dari tadi, tidak
anya bersitatap, seolah semua kebencian, amarah membuncah tadi lenyap seketika entah ke mana rimbanya. Cinta mem
ayahmu untuk perusahaan yang membuat ibu menekanku!" pekiknya. "Apa yang terjadi sekarang, semua salahmu, nikmati pertunangan yang kau inginkan!" Su
menahan gejolak bertumpuk dalam benak, dia mengaku salah menginginkan pernikahan. Beberapa tetes butir air mata me
dak akan mengadukan apa yang kau lakukan pada keluarga kita,"
erpikir sejenak, bermain sebentar lalu pulang. Dia menganggap
kungkungan Bramasta turun dari ranjang, masih mengenakan selimut menutupi tubuh polosnya. 'Kau pikir dapat meluluhkan hati Bramasta de
, jalang. Kau siapa berani ikut campu
katakan?" lapornya pada Bramasta, menambah amarah lelaki itu. "Atau mungkin memang seharusnya aku pergi saja jauh ketika mendapa
hu, dirimu satu-satunya wanita yang aku cintai,
menyaksikan Bramasta mesra pada wanita bernama Adinda tersebut. Dia memijat kening yang mendadak i
pulang, aku mohon." Suar
ayre. Satu hal yang menjadi pertimbangan Bramasta, bagaimana jika gadis itu melakukan hal sembrono, apa yang akan terjadi pada sang ibu
u, jalang!" teriak Bramasta.
Gadis itu menahan napas saat tubuhnya dihempaskan ke tembok. Ingin bert
kan, dia bisa mati?" teriak
kin mencekik kuat. Tubuh Fayre mulai lemas, sesak, sulit bernapas. 'Apakah aku akan mati di
ambu