Menghamili Istri sang Pewaris
da bar dengan botol-botol alkohol berjajar di sana. Ruangan cukup luas, di mana ada beberapa kursi kayu
yang sedang mengalihkan pandang ke arah jendela. Kakinya terlihat menghentak-hentak, 'Gadis itu gugup tapi dia berusaha menekan raut wajahnya,' bisik Aliando kemudian
u jarang minum alkohol
nangkan diri karena masalah, apa karena
ersebut mungkin tidak akan seberuntung itu jika bertemu lelaki lain, mungkin mereka akan langsung menyerang dengan
ngan kami. Paman pikir bagaimana aku harus bertindak selepas melihat
rkejut, "Kau sudah me
erdiam. Sang barista datang meletakkan dua gelas
"Kau tahu, mantan istriku juga pergi dengan selingkuhannya, mungkin kita senasib." Tawa
Fayre ikut menertawa
ang terasa unik dan asam. Dia mengerutkan kening, minuman yang tid
aku tidak menar
au bertanya demikian?"
in dalam pikirannya. Blush! Wajah Fayre memerah panas. Godaan yang begitu kuat, entah keberanian dari mana. Fayre b
, gadis itu membungkukkan badan lalu meraba b
s hangat Aliando menyapa pipi Fayre, ba
gap demikian
ta Aliando meraih kedua tangan Fayre.
buk," kata Fayre mendaratk
liknya langsung bereaksi. "Hentikan atau
s aku pertahankan." Fayre berkata lirih, dia menekan tangan kanannya di ba
Ingin dia menolak gejolak hasrat namun, gerakan tangan Fayre yang membelai tepat pada sasaran membuat
menerkam buruan. Tubuh sintal yang berdiri beberapa inci darinya adalah sant
aman merobeknya, kau bisa melepas denga
n tubuhnya dengan tubuh Fayre. "Kau pikir
r. Fayre merangkulkan kedua tangan ke leher lelaki itu, bergelayut manja tanpa sek
arnya lirih kemudian ambr
gguncang tubuh tidak berdaya Fayre. "Haish,
an posisi lingerie yang robek mempertontonkan bagian tubuh mulusnya. Dengan jen
an membuat perhitungan dengan!" ancam Aliando berbic
mpir telanjang itu. Aliando menundukkan tubuh, kedua tangan menopang di dekat bantal Fayre. Lelaki itu mendekatkan wajah ke arah bibir
a yang sebenarnya terjadi pada dirimu, serigala liar?" lelaki itu mengecup kening Fayre lalu dia menyera
badan mirip ulat bulu, merangsek mencari tempat hangat dan empuk. Ah, rasanya sangat nyaman sampai dia tidak ingin terbangun. Hingga
dang?" bisi
berteriak. Refleks Fayre menutup mulut dengan kedua tangan lalu kembali menunduk dan. Tara, dia mendapati tubuh telanjang hanya mengenakan pakaian dalam. Per
kan!" cicitnya memijat kening. Kesal pada diri sendiri yang seperti wanita murahan, Fayre perlahan meraih k
ngai. Dia merentangkan kedua tangan kemudian meraih ponsel. "Biark
ambu