(Bukan) Istri Kontrak Pria Impoten
dung kehitaman selalu menghiasi langit. Gemu
kamar dengan bungkus makanan ringan yang berserakan di mana-
uangan kamar tampak remang-remang. Tatapannya kosong dengan mu
ur mati. Tapi setidaknya, saat nanti aku benar-benar memilih untuk mati, aku tidak perlu memb
r, terdengar berdentum-dentum. Sesekali kilat muncul, cahayanya terang memben
mpak mencekam. Sheeta hanya duduk bersandar pa
grasak-grusuk terdengar heboh dari seseorang yang baru saja masuk. Liam
. Yang ada di pikirannya ketika melihat seluruh ruangan gelap gulita hanyalah
eet
l. Sambil berjalan tergesa, tangannya cekatan menekan saklar set
n dingin yang saat ini tengah meringkuk di sudut ruangan. Sheet
berbaring di kasur. Ayo berdiri!" Liam meletakan beberapa tote bag di tangan
hati-hati oleh pria itu. Pandangannya sama sekali tidak menyorot Liam, pun tidak berniat untuk memb
unganmu. Ingat, anak itu adalah anakku. Dia akan menjadi milikku. Jadi berjuanglah sedikit demi dia, setida
h belum memberi tanggapan atau jawaban apa-apa. Liam berulang kali menghe
ian kontrak yang kutinggalkan di
cerewet?" sembur Sheet
ngerti situasinya. Mulai saat ini aku akan menjaga bayi ini dengan baik. Setelah aku melahirkann
uga, kamu pasti salah paham. Kenapa seolah-olah aku begitu jahat dalam persepsimu? Padahal maksudku,
erobot Sheeta
ontrak itu sampai akh
isa memilih, aku lebih baik mati setelah melahirkan nanti. Atau aku akan sangat bahagia ketika dokter mengatakan hanya salah satu d
ahan Liam membalikkan setengah badannya untuk menatap wanita di belaka
marah-marah dan berbicara ke mana-mana seperti tadi," jaw
nar, maka sekarang dengar penjelasanku baik-baik." Liam mem
dikatakan ingin balas dendam. Aku butuh kehadiranmu untuk menunjukkan bahwa 'aku-lah' penjah
saja. Itu sebabnya kenapa aku bisa menghamilimu. Dan di hari pernikahan kita, aku ingin mengundangnya. Aku ingin dia
depan, menelik Sheeta yang tampak serius
anggut-m
a kita tidak mungkin bisa berlangsung lama. Jadi setelah anak itu ada di tanganku, kontra
elasan Liam. Alisnya yang menyatu mengga
nya, tapi setelah kontrak kita berakhir, rumah itu seutuhnya milikmu. Aku
a masih belu
lah terenggut. Kamu bisa menjalani kehidupan baru tanpa perlu mengkhawatirkan bayimu. Dan aku juga sesekali akan m
n kamu akan
dalam saku celananya bergetar. Pertanda ada panggila
a tadi, lalu ia serahkan pada Sheeta. "Bukalah, aku membeli sesuatu untukm
ilang dari balik pintu. Tampaknya isi obrolan dari telepon itu
o, B
rlaluan!" semprot wanita par
mungkin ibunya tiba-tiba marah begitu saja, terl
h?" Liam masih berusaha menanggapi
isanya kamu menyembunyikan kabar bahagia d
masih belum menangkap ap
waktu dekat ini. Apa itu benar? Tidak mungkin jika itu rumo
epon dari telinga, lalu berjalan mond
L
ia
am sendiri sedang menyesali tindakannya yang melibatkan sang sekretaris yang h
tuasi ini pada Ibu?" gumam Li
il. Sementara yang selama ini ibunya tahu, Liam menjalin hubungan dengan Alina, tentu ibunya
*