icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

(Bukan) Istri Kontrak Pria Impoten

Bab 4 Perjanjian di Atas Kertas

Jumlah Kata:1092    |    Dirilis Pada: 08/02/2024

aku rasa, kamu pun berpikir begitu. Jadi..." Sheeta menggantungkan ucapannya untuk mengambil

ebabnya aku lebih dulu memberimu bantal, guling dan selimut. Selama

apa dari pria itu, Sheeta lantas beranjak ke

asa, Sheeta memejamkan

nyum tipis. Kemudian melangkah mendekati ra

itu berhasil mendarat pada tubuhnya, meskipun matanya

limut di tangannya tetap di pasangkan pada t

ut ini. Jadi jika kamu tidak menyukainya, anggap saja semua kebaikan dan perhatian yang kuberikan padamu itu serta merta hany

a-apa. Mulutnya membisu, matanya semakin dipeja

butuh apa-apa jangan sungkan untuk memanggilku," ujar Liam, k

duduk seraya mengamati lampu-lampu dari kota malam. Beberapa kali menyesap puntu

yang bisa pandangi selain kegelapan, Liam tersesat dalam kenangan masa lalu. D

a secara terus-menerus. Tapi Liam sadar, dirinya tak bisa kembali ke masa-m

dam, mungkin? Yeah, aku masih tidak suka mendengar perkataannya itu. Membuatku merasa jengkel dan menyesal sudah menga

n, Liam mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang. Dan benda pipih t

a hari yang lalu, kamu menawari sebuah rumah didekat tepi pantai dengan

n, setengah uangnya sudah aku terima. Dan rencananya bes

lipat," potong Liam, merasa tidak keberat

. Bukan itu

a tiga kali lipat." Liam kembali memotong pem

ebingungan. Jika kesempatan ini dilewatkan, maka

aku bisa mengirimkan uangnya sekarang juga. Lalu besok siang kita akan bertemu untuk melakukan

Li?!" pekik temannya

ri itu. Tapi kamu yakin rela mengeluarkan uang untuk rumah itu? Dengan nominal uang yang

idak? Aku punya alasan tersendiri kenapa aku menging

gusahakan rumah itu untukmu. Besok siang datanglah k

tu ke dalam saku. Pikirannya kembali berkelana ke mana-mana, tentang rumah it

meskipun aku sedikit terguncang dengan perasaan tak

m kepala, menguap di antara banyaknya

drama ini? Apa aku akan puas setelah menunjukkan keb

i akhirnya ia menggedikkan bahu. Mencoba untuk tidak peduli dan menutup

an. Kenapa aku repot-repot berpikir ke sana?" Liam menyeringai, ekspresi kus

*

a jendela yang tersingkap gorden. Menyorot Sheeta yang masih terlelap, ta

pandangan, melihat keadaan sekitar. Tidak ada siapapun. Pria yang

ranjang. Berjalan menapaki lantai yang dingin. Dan atensinya lan

perlahan berjalan mendekati meja tersebut

ncongan. Perih sekali. Tapi tetap yang ia ambil lebih dulu tentunya sepucuk kerta

ut, ternyata Liam meninggalkan pesan di sana. Meminta untuk Sh

ggalkan apartemen belum lama. Ada beberapa makanan ringan dan Liam juga member

a deretan kalimat yang berbaris rapih dalam beberapa paragraf. Mulutnya bergu

adi aku harus menandatanganinya. Dan masa be

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka