(Bukan) Istri Kontrak Pria Impoten
eeta tidak banyak bicara. Dalam pikirannya masih
mbuat suasana dalam mobil sedikit kaku. Sementara Liam sesekali mencuri-curi pan
adaku?" Liam bertanya canggung, sebelah t
san dibalik keinginanmu yang mengklaim ini adalah anakmu. Jika boleh men
hu sedikit besarnya alasan dibalik semua ini. Jangan sampai wa
ndahkan. Aku memiliki kekasih, dia meminta menyudahi hubungan setelah tahu kondisiku seperti ini. Aku tidak kesal dengan kep
nik keabuan milik Sheeta. "Meskipun faktanya aku memang menyedihkan,
kepalsuan. Tapi setidaknya, melalui kamu aku berharap dia bisa
"Hmm." Seraya bertopang dagu, Sheeta melanjutkan ucapannya, "Kamu
nya kembali fokus ke depan, karena sed
ksi jika aku salah, tapi anak yang kulahirkan ini benar-benar akan menjadi tanggung jawabmu, 'kan? Aku tidak seg
u dan akan bertanggung jawab selayaknya anak dari darah
lah. Kalau begitu, deal! Aku meneri
dipilihnya barusan memiliki peluang lebih baik ketimbang harus mengakhiri hidup. Angga
Liam menjentikkan ja
," ungkap Sheeta tiba-tiba, memot
saja. Aku bukan jin botol yang akan membatasimu dengan tiga permintaan.
do. Sheeta tidak terlalu menanggapi, s
pa, untuk nama depanku tidak perlu dirubah. Selanjutnya, aku ingin setelah kita menikah, kita tinggal berpisah.
-lirik, menunggu jika Sheeta in
ngguk mantap
al yang lebih menarik? Seperti perhiasan? Baju-b
enunjukkan ekspresi sebal. "Apa kamu tidak bisa mengabulk
ar bahwa wanita di sampingnya memiliki sumbu pendek. "Tentu, aku
Matanya langsung menghunus tajam, siap menginterogasi. "Kenapa? Hei,
ungkin?" Liam b
a aku tidak nyaman jika harus berbagi tempat tinggal denganmu. Berikan saja aku
arus berbagi tempat tinggal," jawab Liam setenang mungkin, tap
nyerah. Ia membuang wajah ke samping, pada kaca m
u terlalu sadis pada dirimu sendiri? Pikirkan saja, bagaimana mungkin aku membiarkanmu tinggal di tempat lain sement
baik hati untuk seukuran pria asing yang baru bebera
Liam, merasa bahwa dirinya tidak pantas mendengar hal tersebut ketika dalam kep
sing yang aku temui, kamu masih layak dikatakan sebagai pria baik hati. Dari semua pria asing yang aku temui, hanya kamu yang
a tahu kemana arah pembicara
asuk ke dalam nominasi pria asing paling baik hati di dalam hidupku." Sheeta
a. Tapi apapun itu, terima kasih." Liam tersenyum
gumaman, "Tch, untuk a
cakapan apapun yang terjadi selama itu. Hanya ditemani suara desin
perlahan menuntun Sheeta untuk masuk ke dalam apartemen, wanita itu tidak banyak bic
e rumah yang sudah aku sediakan. Kamu punya keinginan untuk tinggal di rumah seperti
ingin tidur untuk malam ini," balas Sheeta acuh tak acuh, nam
ya mengisi perutmu dengan makanan." Liam tetap berusaha sebaik mungkin
tidak akan makan malam ini. Kamu tidak boleh m
arah lemari pakaian, mengeluarkan kemeja putih
akaian lain
ta segera menyambar k
ipit sinis. "Kenapa kamu masih belum pergi? Jangan karena kamu impoten,
Sebelah alis Liam berjengit, sudut
atang lehernya dengan rikuh. Pandangannya menyapu ke sembarang arah. "Ah,
Y
nas dingin tak karuan. Entah apa yang sedang dipikirkannya, tapi tangannya
penting yang mungkin sudah habis masa berlakunya, tapi yang dipandangi lamat-lamat oleh L
lama mati-matian ia kubur. Tapi ternyata tetap saja, sejauh apapun dirinya melangkah, seban
wanita lain, kenapa dengannya, dengan wanita yang ingin bunuh diri, baru kali i
*