Wanita Penghibur untuk Suamiku
rhatikan ke arah tempat tidur Abdi yang kemarin malam tempat itu masih di tiduri oleh suaminya, ke rom
edikit saja, sudah merasakan sakit yang berlebihan." Naura bergumam di da
*
07.0
ra gunakan pun sudah terasa sangat penuh. Dirinya
mana? Popokku pen ...." belum tuntas Naura mem
pok Naura dan membersihkan tubuh Naura. Tak ada lagi nafsu Abdi melihat tubuh is
enggantikan popok dan membersihkan dirinya. Naura
aminya dan membuat Naura bertan
ura menanyakan itu. Takut, jika nanti Abdi
, atas dasar tidak cinta? Mas capek, Nau! Janganlah kamu terus mener
inggalkan Aqila."
a! Aqila sudah Mas kontrak sampa
a, Mas? Naura ganti uangnya, Mas." Na
di simpan baik-baik untuk biaya pengobatanmu, nan
us bagaimana lagi yang akan Naura perbuat? Kini hidup
ikut ya," ucap Abdi sambil memakaikan gaun berwarna merah c
nal tak ada penyakit saja, sering tak di anggap. Apalagi ini?
an kaos neck dan celana Jeans hitam memb
Lah, Mas? Mau kemana?" tanya Aqila datang memakai dress merah tua, di taburi deng
a mengrenyitkan dahi, rasa cemburu yang tiba-tiba muncul den
a, kini suaminya berulah lagi ... seakan tak
a. Sedangkan Aqila duduk berdampingan dengan Suam
han!" jiwa Naura membrontak, tetapi ... raga Nau
Aqila pintu lalu lanjut berjalan seraya menggandeng l
a bersama Aqila seperti sengaja mengabaikannya? Apa Abdi berlaga seperti itu agar Aqila
intu mobil, "Maaf, Non. Saya di suruh Den Abdi. Ngebawa Non ke dalam
rama sembari tertawa kecil bersama mertuanya. Apa yang mer
ka, "Eh Si Cacat dateng juga ya
berupaya untuk menjauhi istrinya. Ntahlah! kini N
at, Mas ... namun kamu terasa jauh banget." Suara Naur
ram, membuyarka
Naura yang tercengang dengan
n itu ... ponakan aku, Nau. Terus
amiku. Sempit banget nih Bumi!"
Bola Ping Pong juga, kalo ketemu kamunya saat
ngan Aqila, Yah ... bisa dikatakan meski ini ramai, publik pun tak akan curiga, jika itu bukan istrinya. Di karen
alu mandiri untuk seorang Istri. Sehingga kemana pun diri
" tanya Bram menyipitkan kedua matanya memperhatika
tornya." Naura
itu? Sedangkan istrinya dibia
i Abdi, tetapi di
i Abdi, seseorang wanita paruh baya dengan pakaian sosialita menghampiri Abdi. "Wah, ini ya istrimu?" tanya wa
nya ter
." Puji wanita itu. Lagi-lagi Mereka tak me
inya Mas Abdi." Bryan
terperangah ke a
melewati Naura dan Bram. Di susu
u lalu ditaburi garam dan direndam dengan air cabai. Pedih! Sangat ped
semua ini?" tanya Bram penuh penakanan, kini m
"Bram bawa Aku ke depa