Wanita Penghibur untuk Suamiku
pasangan yang tak akan terpisahkan, setiap orang yang melihatnya akan di buat mabuk kepayang oleh keh
... gru
nan Abdi tetap menggengam erat jemari Naura. "Kau harus kuat N
atau karena memang kini tubuhnya mulai merasakan sakit karena penyakitnya? Naura pun
angat dingin. Naura mempertaruhkan nyawa di ruangan ini dengan
birnya terus menerus merapalkan doa tiada hentinya untuk sang istri
dan berhasil membuat para suster pun hanyut
berbela sungkawa atas apa yang menimpa menantunya itu. Tetapi un
jodohkan dengan Anak Teman Ibu," ucap Ibunya. Sontak membuat orang di sekitar ter
ngga Abdi dan Naura, ada Mertua yang jahat bak nene
ya. Romantis pula! Ternyata ada nenek Lampir!" celetuk salah satu suster. Rek
k sedari tadi berdoa tak men
iraukan, menampar Abdi dengan tas mewahnya. "Hey Abdi, a
taruhkan nyawanya, Buk! Dan sekarang Ibuk nyuruh Abdi pula
tidak ada yang berhasil dalam operasi ini percaya d
ngan berbicara seperti itu." Abdi men
ya keluar ya," perintah A
n yatim piatu itu?" hardiknya dan menghe
nya sekarang, ialah Naura, Naura dan Naura! Abdi menging
nya, mereka sedang melakukan bakti sosia
ihat sosok perempuan dengan rambut terurai, wajah yang sama sekali
nyum ke arahnya lalu di balas senyuman itu dengan manis. Sejak saat
Namun gadis itu tak kunjung terlihat, Abdi memberanikan d
orang gadis dis
isini. Dia bernama Naura," sah
aku boleh berte
saja
Naura sedang duduk melamun di teras belakang. Buk Ranti berka
ya terlalu di tutupi kesedihan. Naura memang tersenyum manis, namun matany
a sampai hilang kisah sedih di hatinya, meski sebenarnya Abdi pun tak tahu kisah seperti apa
a dan sangat ingin selalu kehadiran Naura.
g oleh restu Ibu Abdi yang hanya me
a status sosial itu penting. Dan Naura ... Ibu anggap hanyal
i bilang materi mereka lebih dari cukup. Namun bagi Naura selama keberadaanny
aring lemah di ranjang operas
gan mereka ... lalu m
kesayangannya? Yang bahkan membayangkan
ampiri Abdi. "Maaf Pak jika lancang, Aku yakin
i tahu suster itu
*
berlal
mereka bingung? Dimana Istriku? Apa ia baik-ba
u berlari begitu cepat keluar m
ncang saat mendengar ucapan salah satu dokter dari dalam ruangan itu. "Cepat-cepat! Pa
alu kuat untuk menghadapi kenyataan. "Jangan
terjatuh pin
, dengan alat bantu apapun tak merespon. Saat ini Na
kangen kalian, Naura nggak mau lagi pisah denga
ni belum waktunya kita berkumpul
Buk,
andang untuk selamanya dan jadilah seseorang
.. tit
h pun kembali normal. Semua dokter tepuk tangan dengan h
aan belum sadar, "Keluarga Nau
ini biar saya aja yang bawa ke kamarnya,
dan tak lama Naura sadar dari bi
a merasa bersedih, Naura mengira suaminya menin
ya Mbak." Tanya Nau
akan juga kayanya enggak. Selama 6
buat Naura sedikit ter
suami saya?" ta
uk ... mas
Sus? Apa suam
king paniknya Eh pinsan!" sahut suster i
rasanya ingin menangis dan menjerit sekencang-kencangnya. Namun semua
ada suami yang sangat mencintaiku. Kurangku apa
insan di UGD. "Pak ... Pak, su
uhan Istriku
ar. Bapak yang dari tadi ga
illah," sahut Abdi sam
rlari, ia tak sabar menem
saja?" tanya Abdi
t, Mas." R
, Nau.
ya benar-benar rata. Naura yang menyadari l
au malah bertambah
tersenyum m
Aku ke Toilet." ucap Naura dan Abd
ura, Abdi terkejut melihat Naura
au?" tanya
ar takut. Mungkin atas penyakitnya Naura bisa menutupi ketakutannya. Tetapi ... kali ini? Apa