Apa Salahku Padamu, Bu?
.., ku mohon hentik
nya akan selalu terdengar s
ang, kesini kamu! Dasar
k plak p
ebut. Dan dari setiap kali selesai dengan amarahnya, ia akan s
Baru juga Mutia lulus SMA, tapi Bu Narti sudah mencecarnya dengan berbagai macam kata kasar. Bu Narti hanya i
kawasan industri, ya." Pagi itu Mutia memi
amu bekerja, punya penghasilan. Kapan kamu bisa membahagiakan ibu dan bapak j
mualaikum." Mutia pergi dengan linanga
hingga beliau begitu membenciku?"
g jalan, beberapa tetangga menyapa Mutia yang berjalan dengan wajah tertunduk lesu. Warga sekitar begitu menyukai
k begitu, ilang loh ayune," goda mbak Tutik saat Mu
harus di rumah terus," jawab Mutia sekenan
ata mbak Tutik kepada Mutia, dan Mutia pun ha
berkumpul ibu-ibu yang s
sampai kayak gitu sama bu Narti. Aku kok ndak tega lihatnya," ucap mbak Tutik
isia-sia. Ndak takut azab datang tiba-tiba." Yu Sari berkata dengan
beli sayur. Seketika, mbak Tutik dan Yu Sari te
nya?" tanya Bu Narti
." Ketiga orang itu me
malah sudah pergi," cebik Bu Na
ecara perlahan. Dia menatap sebuah pabrik garment di hadapan
Semoga aku diterima dan dapat segera bekerja ditempat ini," g
ang akan diserahkan kepada HRD. Lalu para pelamar kerja di arahkan menuju ke ruangan interview. Dari sepuluh orang pelamar, mereka hanya menerima lima orang saj
pada masing-masing bagian, mereka diantarkan oleh satpam untuk kemudian ta
anggil kepala bag
awab Mutia denga
🍁