icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

180 Days

Bab 5 H-1 menjalankan Misi

Jumlah Kata:957    |    Dirilis Pada: 01/02/2024

Ap

ihatku tanpa polesan ketika tidak ada acara khusus. Namun, setelah memikirkan kata-kata

dan cerah. Perawatan kulit rutin dengan skincare menjadi kebiasaanku. Setelah memilah-milah kat

an Mas Arga, aku memutuskan untuk tidak mengorbankan kenyamanan itu. Akhirnya, pilihanku jatuh pada dress bertali satu ber mot

cermat. Aku ingin memberikan kesan yang berbeda, menunjukkan bahwa aku

iasanya, aku hanya akan menggunakan parfum tersebut saat akan pergi ke aca

. Siapa tahu, ada yang bisa menginspirasiku di dalamnya. Sambil menunggu Mas Arga pulan

r di udara, memberikan sentuhan mewah pada ruangan yang tenang ini. Sementara itu, halaman rumah masih

osional, dan harapan akan rekonsiliasi menciptakan lanskap emosional yang rumit di dalam benakku. Aku menca

diriku, siap untuk melangkah maju dalam upaya memperbaiki hubungan yang telah retak. Dalam kegelapan senja, aku

lanan panjang menuju rekonsiliasi. Rasa tegang dan harapanku bersemangat, karena aku perc

Arga belum juga memberi ku kabar, "sedang a

belum juga pulang dari rumah Sisil. Pikiranku melayang, mencoba menebak apa yang

-mana, membayangkan adegan demi adegan yang mungkin terjadi di antara mereka.

Aku tidak mau menyerah sebelum bertarung. Dalam hati, aku berbisik, "Sabar

... drrett. Nama Mas Arga terpampang di layar. Aku langsung me

as," ucap

s restoran di Surabaya. Kamu siapkan pakaian Mas, sekit

terdiam mendengar

gak?" ucap Mas Arga lagi saat tak

yang mampu kukelu

teleponnya. Dengan berat hati, aku beranjak me

kan seperti ini. Setelah selesai menyiapkan keperlua

makan, sesampai di rumah pasti

u, suara deru mobil Mas Arga

emang tidak kukunci. Mas Arga dengan langkah mantap menaiki tangga menuju

u dalam hati, mataku mengikuti langkah Mas Arga dari sudut pandang

yakan apakah rencana awalku akan berhasil. Keinginan untuk

rasa keputusasaan yang mulai merayapi pikiranku. Setelah selesai

anduk melilit di pinggangnya. Darahku berdesir melihat pemandangan itu, t

carkan pesona yang menggoda bagiku. Seketika, kami berdua sa

itu?" tanya Mas Arga, suarany

olak perasaan yang muncul di dalam diriku. Mas Arga mendekat, intensitas t

a akhirnya, aku terjatuh ke dinding, dan dalam sekejap, tangan Mas Arga men

melompat keluar dari tempatnya. Entah mengapa, meskipun kami suami istri,

menggodaku?" bisik Mas Ar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka