180 Days
dah cukup lama April menunggu Arga keluar dari kamar mandinya. namun, tampaknya Arga masih ingin berlama-lama di sana, "
n kupingnya ke daun pintu kamar mandi dan menajamkan pendengarannya. ternyata benar, Arga tengah be
menunggunya di depan ka
apa saat pint
at April ada disana sampai
enuh selidik sembari memperha
" tanyanya tanpa men
wab!!bukannya dibala
sahutnya lagi lalu pe
nggil April ser
ta haru
M
menuju ranjang dan mengha
u ini ke
lakukan ku seperti
beritahu aku mas!!janga
ngkan di balik selimut itu tid
cara kamu j
kaya anak
ya, April di buat kaget saat Arga tiba-
berisik seperti ini besok aku tidak akan pulang kerumah saja."sah
kembali melan
uruh,Matanya juga tak ada tanda-tanda akan terpeja
tas dinding menunjukka
esekian kalinya. belum sempat April tert
shhhh
an Arga, apa dia tengah berma
rga secara intens.terlihat
ga sedang mengigau"
" April mencoba mencari tau dengan m
takut-takut kalau Arga aka
shhh
agi di teng
nda keras di balik selimut itu. j
an Arga yang terus
ido April s
enyentuh Arga,siapa tahu setela
nyentuh benda kera
pril mendengar Arga me
rga. Ekspresi campur aduk terpampang di wajahnya, mencerminkan kebingungan dan
a milikmu begitu me
ejolak, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan tak terungkap ini. "Siapa yang dima
arusnya dia sentuh. Kegelisahan mencengkeram hatinya, menciptakan kekosongan di dalam
anya bagian dari impian Mas Arga?" bisik April
berat, April mengurungkan niat untuk menyentuh Arga, memilih duduk di tempatnya sambil terus mem
erubah. Meski hatinya terasa sakit, rasa penasaran yang menggelayut dalam dirinya tak bisa dihin