icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Seorang Pelacur

Bab 10 Judesnya Felisha

Jumlah Kata:1559    |    Dirilis Pada: 29/01/2024

anya pada layar proyektor. Mungki

anlah seleranya. Tetapi saat melihat Felisha, membuat

wanita itu mengingatkan Bara akan burung laut pemangsa ikan. Burung ini biasanya berburu s

ha si

an bibir merah wine itu tiba-ti

, di teng

m digital yang mencapai porsi 97,41 persen pada 2

li

but nama wanita be

nyisakan layanan berbasis

nita itu. Entah kenapa sikap Felisha menimbulkan

perti itu kepadanya. Apalagi semenjak ia menikah. Tentu saja tidak ada, karena para wanita yang

hanya ditatap de

skan waktu dengan minum-minum di pub atau bar dengan kawanan teman-teman pria-nya. Jika pun

tapi sudah sangat jarang semenjak beberapa tahun terakhir seiring dengan karirnya yang m

ah pasti amat segan hanya untuk sekadar melempar li

berusaha menggodanya. Akan tetapi ia tidak berniat sekali pun menanggapi dan melupakannya begitu saja. Karena ia tidak pernah merespon apa pu

jenak seusai meeting, hanya untuk mencari sosok selebrit

kurang beruntung di dunia seni hiburan, sehingga harus b

tuk menjajal dunia prostitusi. Bara tidak bisa memikirkan kemungkinan lainnya. Ia sediki

k membelakangi dinding kaca yang m

kan ia nikmati selagi dingin. Bara memang berniat menjaga berat badannya meski tidak pernah menjadi gemuk. Menj

r ponsel dan ia sudah tiba di

encapai ratusan orang itu. Cukup sekali scroll, Bara menyerah. Mencar

esibukannya. Bayangan wanita berwajah dingin dengan bibir s

anggilan Nina. Sekelebat peras

eeting?" tanya Nina di se

u aja!" Bara benar-be

san telpon Inka sekretaris kamu, kok dia bilang m

berbohong. "Maaf Sayang, aku lupa ngabarin." Kedua alis Bara

ini kamu

edua matanya s

k ban

ah sayang

sumbangan dari perkumpulan ib

nap

ang seikhlasnya, buat ngasih kado

Aku kira d

ikin acara penghargaan buat mereka, tapi acaranya di lain hari. Nah Bu Sarayu juga inisiatif dari kita nyumbang kado buat mer

sepeda gimana? Buat gowes gitu. Beli aja yang mahal, ma

agi di list di grup, mau kasih apa aja. Ada yang kasih TV, mesin cuci,

ya

pulang

Bara melirik sejenak jam din

ngin he

itu saja. Tentu ia tahu apa m

lingeri

k malu. Padahal sudah sekian tahun menikah, tetapi hatinya

u mau jemput

mput sendiri? B

muan orang

a kan?" Bara menyebut na

Pak Surya kok.

Kabari kalo udah sampe

ve

lan di

Inka muncul dari balik pintu. Gadis kutilang itu

antor menyebut Inka kutilang. Gadis itu berpenampilan menarik, tentu saja

Ibu ya kalau sudah selesai m

atap Inka yang meletakkan

ani Pak. Sudah saya cek. Begitu sele

ar Inka membawa roti di atas meja tamu-nya. "Bawa semua deh. Pak S

epan Pak.

in Re

adan Pak?" tanya Inka

ak p

ninggalkan ruanganny

anya? Apa karena di malam itu Felisha tampak begitu berbeda dari perempuan yang biasa ia temui? Felis

ng

sedikit kesan padanya. Apa karena suasana temaram di ruangan itu? Bara nyaris melupakan tentu saja Bian

uk

lakukannya. Seperti kata Bian, yang semalam hanya awal permulaan saja. Bian belum masuk pada menu utama yang

ia hanya masih terkejut saja. Selama ini ia tidak pernah aneh-aneh dengan perempuan. Janga

an. Ia pemalu. Ia tidak suka dengan sengaja menarik atensi lawan jenis. Bara sungguh tahu bagaimana tatapan para perempuan itu terhadap dirinya

nak melunturkan kewarasannya. Perempuan itu hanya kebetulan tampil menggoda dalam

eluruh laki-laki. Tipe idealnya tidak muluk-muluk dan seperti kebanyakan laki-laki lain. Gadis berambut panjang, enak dilihat, manis, imu

n yang luar biasa menyejukkan hati. Senyuman yang membuat manusia mana pun merasa diterima dalam sekejap. Nina juga memiliki tatapan yang terasa tulu

t Felisha yang berwajah dingin dengan un

eranya. Tetapi apa gunanya sel

wajah Felisha ada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka