Dendam Seorang Pelacur
di booking orang Korea kali ini yakin untuk
hari lalu yang awalnya buka harga lima puluh
udi yang masih utuh, Shasya semakin se
Tanya Shasya sambil menuangkan minuman
fe ini tiga bulan lalu, dan baru kali ini Shasya menawarkan. Sebelu
.?" Tanya Chong terkeju
a pacarku..!" Jawab S
di apartemen ku saja...?" Bisik C
room untuk membawa tasnya sekali
bil berpegangan tangan mereka keluar dari Cafe menuju mobil
rtemen ya..!" Ujar
juga dengan Shasya dengan cuek
menjelajah gunung s
men mereka langs
, di apartemen nya ia tinggal berdua
g melucuti pa
nasaran dengan Shasya tidak
Shasya yang sedikit terbuk
an dengan Om Budi kembali merasa
Shasya yang bulat menggoda,
t... Terus menciumi perut rata milik Shasya yang masih
ngnya.. chong semakin membenamkan kepala nya.. memasukan
miliknya yang lebih besar
melihat penis laki-lak
i menjilati berharap lebih basah untuk memudahkan me
angnya yang besar dan panjang ke vagu
rong batang kemaluan
an karena keburu bibirnya dilumat Chong yang
kepala oenisnya yang baru masuk,itu belu
rik kembali, Chong mendiamkan beberapa saat menikmati remasan vag
menggoyangk
an memasukan senjatanya perlahan dan menikmati setia
ke pundaknya.dan mulai mengge
laman bercinta semakin ber
k mengejang nikmat pertama yang luar biasa tanpa
t gerakannya dan menekan kuat menyem
kening wanita itu membuatnya tersenyum. Dengan lembut, ia mencium kening Shasya , dan seketika itu pula gelenyar hangat merambat ke sekujur tubuh Bastia
ya. Wajah Shasya terlihat begitu tenang dan sangat cantik. Gelenyar bahagia pu
asya lemah seraya
yang hinggap di diri Bastian saat memanggil Shasya dengan sebutan love. Senyum ha
ini?” tanya
n’t k
a Bastian hingga seluruh dunianya hanya terpusat pada Shasya . Tak malu akan ketelanjangan mereka, Shasya berb
tian! Seteng
elai kain pun. Tanpa rasa malu, Shasya melangkah cepat menuju lemari, mengeluarkan pakaian kerja,
tian yang masih berbaring santai di tempat tidur. Shasya berhenti di
k pinggang, mengerutkan kening, dan menatap Bastian dengan sorot serta raut y
rsandar santai seraya melipat kedua tangan di depan dada sambil terus memandangi
op
tahu pekerjaan Bastian, yang ia t
itangani oleh bawahanku. Jika ada masalah, mereka pasti langsung menghubun
ada, menunjukkan betapa tidak sukanya Shasya akan jawaban itu. Tak berniat membiarkan Bastian bersantai di tempat tidur, wanita itu sege
. Seketika, mata indah itu terpaku melihat kejantanan Bastian yang sudah mengeras. Kilat gairah tampak se
berusaha mengalihkan pandangan dari
hnya. Karena, Bastian begitu membutuhkan Shasya , dan ia tak berniat membiarkan wanita itu pergi da
asya parau, meski sesekali m
a ,” goda Bastian menyeringai
lagi, Bastian. Atau aku akan kehi
asya pun berubah menjadi ragu, yang membuat Bastian senang bukan main karena tahu betapa wanita itu sanga
an cepat,” usul Bastian seraya me
frustrasi. “Tapi
a apa?” go
empertahankan sikap tegas itu di hadapan Bastian. Padahal, ia tahu arti dari mata inda
inggul Shasya dan mengusapnya sesaat sebelum sentuhan itu menjalar
au aku menantangmu?
t demi menahan desahan yang mencoba melesat keluar saat Ba
denganku selama seminggu penuh, kapan pun aku mau. Tapi, kalau aku gagal, aku a
menahan nikmat, Shasya memejam selama beberapa detik sebelum kembali menatap Bastian dengan koba
Bastian ... ehm ... dan, kenapa hukumanmu hanya … dua hari? I-itu ... itu curang,” protes Shasya sambil tetap mencoba untuk tidak
h dari dua hari,” jawab Bastian penuh percaya diri sambil mengg
lalu besa
mendambakan setiap cumbuan dan sentuhanku,” goda Bastian, mengunci t
ikir. Yang ia inginkan saat ini hanyalah tubuh Shasya yang terbaring pasrah menerima setiap luapan gairahnya. B
ng semakin memperdalam dan mempercepat gerakan je
anku ... b
ke dalam kewanitaan Shasya yang hangat dan basah. Shasya tak mampu lagi menahan diri, dan erangan pun akhirnya
ea
lalu menarik wanita itu hingga terbaring di tempat tidur. Me
membuat Bastian
sangat menikmati gempu
di musik gairah di p