Pendekar Kembara Semesta Seri 1
i memanggil-manggil sang kekasih sambi
angan penuh kebencian. Bahkan ada kes
?" tanya Westi pada Garj
tak acuh. "Aku tidak tahu-menahu tenta
tadi bertarung melawan
empur di tepi jurang, sedangkan satu dari pendekar itu hidu
tepi jurang. Melihat ke arah bawah yang jaraknya ratusan tombak.
terlihat dari puncak gunung. Sosok berpakaian serba merah
i menjadi kekasih Westi. Banawa tergeletak tak bergerak. Saudara
ya!" geram Westi. "Berarti kau j
an tombak pendek tergenggam di tangannya. Sebuah keris pe
r ungu siap membabat leher Garjitalung. Senjata andala
dengan cundrik di tangan Westi. Dua senjata sakti beradu. Yang satu pancarkan sina
ua
ke belakang dengan lesatan cepat. Terbanting di bumi secara kera
Tak bergeser sedikit pun dari tanah yang dijadikan pijakan. Garjital
a. Tubuhnya jatuh tertelungkup memeluk bumi. Dengan sisa tenag
g terkuras karena pertarungan. Matanya terpejam
angsung dengan lawan, nasibnya mungkin akan seperti Banawa. Gadis berp
i melihat lawannya berusaha ba
aka!" kata Garjitalung. "Mari kita jalin hubungan cinta denganku. K
hwa Westi bukan pendekar kacangan. Dalam dunia persilata
uga punya senjata cundrik atau cundik yang memancarkan sinar ungu. Keskti
i balik bajunya. Butiran-butiran berwarna ungu itu dia lem
Dhuarrr!
mengepul memenuhi arena pertarungan. Menghalangi pandangan Garjita
melemparkan cundrik ke arah Garjitalung. Cundrik berputar-putar dengan sua
sekilas senjata tajam pendek berputar sesar. Berdesing
melesat di atas kepalanya, kemudian terus melesat jauh. Dia menoleh ke belakang, d
tajam berkilat-kilat itu melesat di arah kiri tubuhnya. Terus meluncu
lung terbengong-bengong setelah menyadari bahwa Westi merupakan pendekar berilmu silat ting
i juga memiliki senjata ledak berupa butiran ungu sebesar kelereng. Maka lengkaplah keh
etar menahan kemarahan. "Kau juga tidak tahu mengucapkan terima kasih. Apa kau t
ka kau tidak bisa mengucapkan 'terima kasih', paling tidak
begini W
lagi! Mengapa kau buka aib kita kepada Banawa? Apa kau tidak malu, ha? Baiklah,
diri dari pertempuran ini. Karena dirinya sudah yakin, dia tak mampu meng
ia belum tahu apa kehebatan tombak pendek itu secara keseluruhan. Senjata itu
ya rasa malu lagi, maka sud
susul lemparan cundrik maut yang berputar sesar mengarah lawan. Serangan paduan
kannya memekakkan gendang telinga. Kerap kali pula Ga
embali ke tangan Westi. Lalu senjata s
undrik yang terbang ke arahnya. Cundrik menghantam batu di
. Sebagian pecahan menghantam punggung Garjit
at dengan sangat cepat dari belakang. Meng
ggaman Westi. Senjata mematikan itu
*