icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Kembara Semesta Seri 1

Bab 9 Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat

Jumlah Kata:1064    |    Dirilis Pada: 24/01/2024

buh Westi masih meluncur ke dasar jurang. Dalam keadaan terdesak, Westi tancapkan cundrik ke d

at pada batu dinding tebing. Dia lepas selendang yang melingkari di pinggang dengan

sekaligus menarik selendang dengan tangan kiri. Cepat sekali tubuh Westi mele

at Bunga Puspajingga. Sedangkan di puncak gunung sana masih terlihat sosok K

kan di bawah sana?" tanya Kojar dengan nada mengejek. " Bagaimana kalau kau nai

i untuk memperebutkan Bunga Puspajingga! Jangan hanya mau enaknya s

mpai kau memetik bunga itu. Setelah bunga kau petik, aku bunuh kau dengan pisauku in

rus berani menyabung nyawa untuk memperebutkan bunga ini. Kal

ku nanti bisa mendapatkan bunga itu," kata Kojar disertai tawa aj

pat hasil melimpah," ejek Westi. "Heh, mana ada orang yang mau memetik bunga

i kalau berhasil mendapatkan Bunga Puspajingga, akan kugunakan untuk men

benar-benar laki-laki jantan?" tanya Westi sinis. "Sepanjang waktu yang

ng bercinta," lanjut Westi. "Iya kan. Itu baru

ni untuk memperebutkan bunga yang kamu incar. Kalau kamu laki-laki ja

Terlalu mendasar. Hal ini sudah sangat menyinggung harga dir

anawa, hiaaat!" kata Kojar sambil mencabut dua pisau y

Kedua pisau ditancapkan di bebatuan dinding tebing. Lalu bergerak cepat ke

an Westi untuk berpijak cukup jauh. Lebih dari sepuluh tombak. Kini

ding tebing, sedangkan kaki Westi menapak di batang poho

ngin. Bunga sakti itulah yang sama-sama mereka inginkan. Sedangkan di bawah mereka a

ngkan pohon yang digunakan Westi untuk berpijak. Dia

sar yang digunakan Kojar untuk berpijak. Westi akan gunakan butira

ohon tempat Westi berpijak. Pisau Liman Kuring yang

u besar tempat Kojar berpijak. Cundriknya

ua

ke genggaman pemiliknya. Kojar gusar, dia lemparkan pisa

Westi mengeluarkan sebutir peledak dari balik baju da

dua senjata yang dilemparkan. Pisau Kojar patah menj

masing-masing ke arah lawan. Namun mereka sama-sama tangguh, sehi

ta mereka semakin berkurang. Westi tinggal memiliki tiga b

dang diikatkan pada batang pohon, sedangkan ujung yang lain diikatkan pada pinggangnya. Dengan

engan Pisau Liman Kuring. Ledakan terjadi mengakibatkan tubuh Westi terl

Kojar. Kali ini Kojar tak mau menangkis, karena ledakannya bisa membuatnya terlontar ke belakang. Sehingga

nding batu hingga meledak. Menimbulkan beberapa batu hancur men

ar yang berada di atas Westi melesat ke bawah sambil menusukkan pisau saktinya ke kepala

ua

a tombak. Punggungnya menghantan dinding

nakan Kojar untuk berpijak. Tubuhnya masih di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tebing Gunung Sumbing2 Bab 2 Melipatgandakan Tenaga Dalam3 Bab 3 Pertemuan Sepasang Kekasih4 Bab 4 Biji Kembang Puspa Kemuning5 Bab 5 Serangan Tak Terduga6 Bab 6 Pertarungan di Puncak Gunung Sumbing7 Bab 7 Serangan Pendekar Candik Naga8 Bab 8 Pertarungan di Tebing Gunung Sumbing9 Bab 9 Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat10 Bab 10 Kehebatan Ki Panjong yang Tak Terduga11 Bab 11 Memetik Bunga Puspajingga12 Bab 12 Bertemu Sahabat Lama 13 Bab 13 Menumpas Para Perampok14 Bab 14 Melawan Pendekar Pedang Beracun15 Bab 15 Tipuan Perampok yang Menjengkelkan16 Bab 16 Tantangan Maut Pendekar Misterius17 Bab 17 Jati Kawangwang Sang Penantang18 Bab 18 Pertarungan Maut di Bukit Tengkorak19 Bab 19 Kedatangan Seorang Tamu20 Bab 20 Senyum Iblis Betina21 Bab 21 Mereka Ingin ke Sanggar Teratai Perak22 Bab 22 Menghindari Pertarungan Tak Seimbang23 Bab 23 Melawan Jago Sihir dari Timur 24 Bab 24 Bertarung Melawan Raja Sihir25 Bab 25 Pertarungan Melawan Pendekar Perempuan26 Bab 26 Dendam Anak Pidaka27 Bab 27 Dendam yang Tak Terbalaskan28 Bab 28 Mengungkap Aib Dewi Pemikat29 Bab 29 Pesona Maut Riris Manik30 Bab 30 Berburu Laki-laki Muda31 Bab 31 Merebut Kekasih dari Cengkeraman Dewi Pemikat32 Bab 32 Kebengisan Riris Manik33 Bab 33 Melawan Keroyokan Lengkoro Kembar Enam34 Bab 34 Tidak Gampang Menaklukkan Riris Manik35 Bab 35 Menjajagi Kehebatan Lawan36 Bab 36 Kehancuran Sanggar Teratai Perak37 Bab 37 Kemelut di Kerajaan Garbaloka38 Bab 38 Pembunuh Misterius 39 Bab 39 Misteri Sang Pembunuh 40 Bab 40 Perselingkuhan Punggawa Istana 41 Bab 41 Melacak Manusia Bertopeng 42 Bab 42 Perseteruan Patih dan Senapati 43 Bab 43 Penyelidikan di Malam Kelam44 Bab 44 Kekejaman Kentar Dahana 45 Bab 45 Persiapan untuk Balas Dendam46 Bab 46 Serangan Pendekar Perempuan Bersenjata Sakti 47 Bab 47 Para Pengkhianat Mulai Terlihat 48 Bab 48 Jalung Dahana dalam Bahaya 49 Bab 49 Kemunculan Pendekar yang Tidak Diperhitungkan 50 Bab 50 Senjata Balik yang Mematikan 51 Bab 51 Penyerahan Tahta secara Damai 52 Bab 52 Menjebol Penutup Goa Barong53 Bab 53 Melawan Gerombolan Iblis Barong54 Bab 54 Westi Ningtyas di Ujung Maut55 Bab 55 Pertolongan di Luar Dugaan56 Bab 56 Jebakan Maut di Goa Barong57 Bab 57 Terlempar ke Dasar Jurang58 Bab 58 Jebakan Maut di Balik Dedaunan59 Bab 59 Dendam Wening Kusuma 60 Bab 60 Menolak Tahta61 Bab 61 Melacak Banawi62 Bab 62 Mencuri Dengar Orang Bantaran63 Bab 63 Harta Karun untuk Memberontak64 Bab 64 Pertarungan di Depan Pintu Gerbang65 Bab 65 Sabetan Senjata Maut Cipirajag66 Bab 66 Pertempuran Seru Tak Terhindarkan67 Bab 67 Janurwasis dalam Bahaya68 Bab 68 Kekejaman Delingwisa 69 Bab 69 Keserakahan yang Membinasakan70 Bab 70 Lenyap Tanpa Jejak71 Bab 71 Melawan Pengawal Keksi Anjani72 Bab 72 Penculik itu Berparas Cantik Jelita73 Bab 73 Hasrat yang Harus Dilampiaskan74 Bab 74 Sinar Mata Penuh Hasrat75 Bab 75 Penolakan Cinta dari Sang Putri76 Bab 76 Diusir dari Pesanggrahan77 Bab 77 Perselingkuhan di Tepi Pantai78 Bab 78 Lamaran Berbalas Serangan79 Bab 79 Hati Nurani Paniratpati 80 Bab 80 Serbuan dari Kerajaan Parangbawana 81 Bab 81 Prinsip Hidup Seorang Pendekar82 Bab 82 Tantangan untuk Dua Pendekar Cantik83 Bab 83 Menghadapi Dua Pendekar Cantik84 Bab 84 Kematian yang Mengenaskan85 Bab 85 Pencuri itu Meninggalkan Pesanggrahan Alas Waru 86 Bab 86 Munculnya Penyerang Gelap87 Bab 87 Ada yang Mengawasi Sejak Tadi 88 Bab 88 Pertarungan di Tepi Pantai89 Bab 89 Terlontar ke Tengah Laut 90 Bab 90 Mimpi yang Membingungkan91 Bab 91 Bertarung Lagi di Pesanggrahan Alas Waru 92 Bab 92 Goresan Kecil Pedang Beracun93 Bab 93 Tendangan Maut untuk Senapati Parangbawana 94 Bab 94 Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat95 Bab 95 Meninggalkan Pesanggrahan Alas Waru