icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Kembara Semesta Seri 1

Bab 3 Pertemuan Sepasang Kekasih

Jumlah Kata:1089    |    Dirilis Pada: 24/01/2024

g tinggi. Dia adalah sosok pendekar yang berpakaian serba ungu. Deng

ngejutkan Banawa. Lebih-lebih setelah Banawa tahu sosok g

gtyas!" te

adis itu ba

t. Saling berpelukan dengan erat. Erat sekali.

rindu sekali," kata Westi Ni

iang malam aku selalu memikirkan dirimu. Hampir

kamu keman

ga dalam bersama

h ber

tu..., ehm... maafkan. Aku belum bisa

ngumpulkan harta yang banyak dul

abar menunggu. Lagi pula, aku sekarang

an pelukan dari pemuda yang sudah lama menjadi ke

h sang kekasih. Dalam benaknya Banawa meras

kulit halus, dan rambutnya panjang tergerai. Ikat kepala

berikan tuga

pertarungan. Dia memberiku tug

uruh menc

Puspa

Westi. Bahkan bukan hanya sekedar bersaing, tapi mungkin malah h

uh sesuatu yang menyedihkan. Banawa tak sanggu

hatannya kok kaget?"

gambil napas dalam-dalam. "Aku jug

uk a

dalamku. Bila ini berhasil,

mu apa,

menguasai harta karun yang terdapat dalam Goa Barong. Westi

Dia benar-benar sangat membutuhk

ersama-sama. Kalau sudah kita petik, kelop

enar hebat, Banawa! Kamu pun

embelai wajah kekasih hati yang hal

ai gelap karena sang mentari sudah lama teng

surya. Semakin malam, sinar bulan semakin terang

ada di Bukit Tengkorak. Mereka berdua kelihatan sed

reka membakar kelinci hutan yang baru saja mereka tangkap. Nya

i yang sudah matang. Usai makan, mereka kembali duduk di lua

tentang Bunga Puspajingga?"

kelopak tidak mudah layu a

, bunga itu tidak mudah hidup di sembarang tempat. Dia hanya bi

idak bisa tumbuh selain di tebing gunung. Sampai saat ini baru satu gunu

alau di gunung itu ditu

eluruh areal gunung akan tercium bau yang harum. Mulai dari puncak

sehingga orang begitu yakin kalau d

unga Puspajingga. Nama pendekar itu Garda Punjung. Waktu itu dia hanya memetik sa

da Punjung mem

asih kepada Garda Punjung. Karena dia yang pertama men

bunga yang satu kuntum

sebab bunga itu jarang menjadi biji. Oh ya, ada satu

lama delapan tahun, bunga it

jawab Wes

u saat ini bunga

masih semerbak, berarti masih mekar. M

tidak mekar, maka sia-sia

lewat di kaki gunung itu belum lama

nawa merapatkan diri pada sang kekasih. Begitu pula We

h, apa kamu pernah berhubungan denga

anawa jujur. "Me

hu saja. Aku juga begitu. Tak ada

h hutan itu," lanjut Westi, "aku bersumpah

irih sambil mempererat peluk

pa, Ba

.., a

bibir laki-laki idamannya dengan lembut. Lembut sekali. Membuat Banawa

n yang membuat kedua sejoli itu kelelahan. Tidur

ebih dahulu. Dia segera meraih pak

irnya. Membersihkan seluruh tubuh, hingga tak me

ungu. Senjata andalannya berupa keris kecil diselipk

Namun Banawa sudah tidak berada di tempat! Kemana dia? Westi menc

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tebing Gunung Sumbing2 Bab 2 Melipatgandakan Tenaga Dalam3 Bab 3 Pertemuan Sepasang Kekasih4 Bab 4 Biji Kembang Puspa Kemuning5 Bab 5 Serangan Tak Terduga6 Bab 6 Pertarungan di Puncak Gunung Sumbing7 Bab 7 Serangan Pendekar Candik Naga8 Bab 8 Pertarungan di Tebing Gunung Sumbing9 Bab 9 Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat10 Bab 10 Kehebatan Ki Panjong yang Tak Terduga11 Bab 11 Memetik Bunga Puspajingga12 Bab 12 Bertemu Sahabat Lama 13 Bab 13 Menumpas Para Perampok14 Bab 14 Melawan Pendekar Pedang Beracun15 Bab 15 Tipuan Perampok yang Menjengkelkan16 Bab 16 Tantangan Maut Pendekar Misterius17 Bab 17 Jati Kawangwang Sang Penantang18 Bab 18 Pertarungan Maut di Bukit Tengkorak19 Bab 19 Kedatangan Seorang Tamu20 Bab 20 Senyum Iblis Betina21 Bab 21 Mereka Ingin ke Sanggar Teratai Perak22 Bab 22 Menghindari Pertarungan Tak Seimbang23 Bab 23 Melawan Jago Sihir dari Timur 24 Bab 24 Bertarung Melawan Raja Sihir25 Bab 25 Pertarungan Melawan Pendekar Perempuan26 Bab 26 Dendam Anak Pidaka27 Bab 27 Dendam yang Tak Terbalaskan28 Bab 28 Mengungkap Aib Dewi Pemikat29 Bab 29 Pesona Maut Riris Manik30 Bab 30 Berburu Laki-laki Muda31 Bab 31 Merebut Kekasih dari Cengkeraman Dewi Pemikat32 Bab 32 Kebengisan Riris Manik33 Bab 33 Melawan Keroyokan Lengkoro Kembar Enam34 Bab 34 Tidak Gampang Menaklukkan Riris Manik35 Bab 35 Menjajagi Kehebatan Lawan36 Bab 36 Kehancuran Sanggar Teratai Perak37 Bab 37 Kemelut di Kerajaan Garbaloka38 Bab 38 Pembunuh Misterius 39 Bab 39 Misteri Sang Pembunuh 40 Bab 40 Perselingkuhan Punggawa Istana 41 Bab 41 Melacak Manusia Bertopeng 42 Bab 42 Perseteruan Patih dan Senapati 43 Bab 43 Penyelidikan di Malam Kelam44 Bab 44 Kekejaman Kentar Dahana 45 Bab 45 Persiapan untuk Balas Dendam46 Bab 46 Serangan Pendekar Perempuan Bersenjata Sakti 47 Bab 47 Para Pengkhianat Mulai Terlihat 48 Bab 48 Jalung Dahana dalam Bahaya 49 Bab 49 Kemunculan Pendekar yang Tidak Diperhitungkan 50 Bab 50 Senjata Balik yang Mematikan 51 Bab 51 Penyerahan Tahta secara Damai 52 Bab 52 Menjebol Penutup Goa Barong53 Bab 53 Melawan Gerombolan Iblis Barong54 Bab 54 Westi Ningtyas di Ujung Maut55 Bab 55 Pertolongan di Luar Dugaan56 Bab 56 Jebakan Maut di Goa Barong57 Bab 57 Terlempar ke Dasar Jurang58 Bab 58 Jebakan Maut di Balik Dedaunan59 Bab 59 Dendam Wening Kusuma 60 Bab 60 Menolak Tahta61 Bab 61 Melacak Banawi62 Bab 62 Mencuri Dengar Orang Bantaran63 Bab 63 Harta Karun untuk Memberontak64 Bab 64 Pertarungan di Depan Pintu Gerbang65 Bab 65 Sabetan Senjata Maut Cipirajag66 Bab 66 Pertempuran Seru Tak Terhindarkan67 Bab 67 Janurwasis dalam Bahaya68 Bab 68 Kekejaman Delingwisa 69 Bab 69 Keserakahan yang Membinasakan70 Bab 70 Lenyap Tanpa Jejak71 Bab 71 Melawan Pengawal Keksi Anjani72 Bab 72 Penculik itu Berparas Cantik Jelita73 Bab 73 Hasrat yang Harus Dilampiaskan74 Bab 74 Sinar Mata Penuh Hasrat75 Bab 75 Penolakan Cinta dari Sang Putri76 Bab 76 Diusir dari Pesanggrahan77 Bab 77 Perselingkuhan di Tepi Pantai78 Bab 78 Lamaran Berbalas Serangan79 Bab 79 Hati Nurani Paniratpati 80 Bab 80 Serbuan dari Kerajaan Parangbawana 81 Bab 81 Prinsip Hidup Seorang Pendekar82 Bab 82 Tantangan untuk Dua Pendekar Cantik83 Bab 83 Menghadapi Dua Pendekar Cantik84 Bab 84 Kematian yang Mengenaskan85 Bab 85 Pencuri itu Meninggalkan Pesanggrahan Alas Waru 86 Bab 86 Munculnya Penyerang Gelap87 Bab 87 Ada yang Mengawasi Sejak Tadi 88 Bab 88 Pertarungan di Tepi Pantai89 Bab 89 Terlontar ke Tengah Laut 90 Bab 90 Mimpi yang Membingungkan91 Bab 91 Bertarung Lagi di Pesanggrahan Alas Waru 92 Bab 92 Goresan Kecil Pedang Beracun93 Bab 93 Tendangan Maut untuk Senapati Parangbawana 94 Bab 94 Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat95 Bab 95 Meninggalkan Pesanggrahan Alas Waru