Pendekar Kembara Semesta Seri 1
dari luka goresan. Secara naluri tangan kirinya memegangi luka, agar darah
alung yang berpakaian serba hitam. Di tangan mereka te
ng sambil matanya memandang segala penjuru. "J
mereka mengarah satu tujuan, yakni tubuh pendekar yang berpakaian serb
engan sekali lontaran dari tangan kiri, empat butiran peledak melesat ke
rkoyak! Tewas seketika sebelum mereka berhasil menyentuh Westi. Tub
secara bersamaan dengan kelebatan cundrik. Kelebatan cundrik me
geroyok yang malang itu. Dua nyawa melayang menyusul keempat pendahulun
sti. Kali ini Westi gunakan tenaga yang tersisa untuk melesat t
es dua kepala di bawahnya dengan goresan yang dalam. Dua p
was, dua pengeroyok yang tersisa melarikan diri
crash! Crash! Dua kepala dari badan pengeroyok itu jatuh menggelinding di rerump
ertumbangan. Namun dia tercengang ketika menyadari bahwa Garjitalung lenyap dari arena perta
sti Ningtyas dengan nada keras penuh kemarahan. "Kalau kau la
diri. Jadi dia berani mengorbankan sepuluh anak buahnya demi menyelamatkan diri. Sungguh
erada di puncak. Suasana yang sepi membuat hati gadis itu semakin
ti dalam gumaman bernada sedih. "Seandainya aku tad
sehingga pelan-pelan dia mulai menyadari bahwa yang mati tak mu
sekitar tempat itu. Akar pohon yang panjang dan kuat it
g tumbuh di tepi jurang. Ujung tali yang lain dilemparkan k
bunga kalau dilihat dari atas. Kalau dilihat dari arah selatan, tali ber
enapak pada dinding tebing yang tegak lurus dengan kaki jurang. P
pada tas tali. Namun dengan segala kegigihannya, dia b
nnya hanya kecil seperti tanaman perdu pada umumnya. Dau
engan mawar. Namun bunga ini hanya terdiri dari tujuh kelo
u biji, tak ada yang lainnya. Dari jarak dekat keharuman Bun
bergelantungan, sedangkan tangan kanannya pelan
pohon untuk menambatkan tali yang digunakan Westi untuk bergelantungan. "Tak se
intang di dada. Pisau tajam berkilat-kilat dia tempel
rat kehidupan Westi. Kalau tali tempat Westi bergelantu
ntuk menjebol jantung Kojar. Walau Kojar terkejut, tapi dia segera bertind
Kojar patah menjadi beberapa bagian, jatuh terlempar di dasar
arah, dan pada saat bersamaan Kojar juga menca
merah membara. Dia lemparkan bersamaan den
eee
menyala ungu berputar-putar sesar kembali dalam genggaman Westi. Se
ata sakti?" ejek Kojar. "Nih pisau sakti sebagai t
tangan kiri mencabut pisau yang menyilang di dada untuk memutus tal
li yang putus. Pada saat bersamaan, pisau sakti Kojar melesat untuk menusuk kep