icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teman Dalam Taqwa

Bab 4 Kebimbangan

Jumlah Kata:1745    |    Dirilis Pada: 24/01/2024

di rumah kakek!" seru Ai

ngin menggapai tubuh mungil Aisyah agar turun bersamaku. Akan tetapi

run duluan menemui

an menyusul bersama

umah menemui ayah Arsyad. Sementara Abi Fauzan, tengah sib

erlihat sebab terhalang oleh pagar tembok rumah Ayah. Mobil Abi Fauza tidak bisa terparkir di dalam halaman rum

tok ...

enyuman yang indah. Tak berselang lama pintu kayu jati itu t

ah!" Aku mencium tak

jawab ayah Arsyad seraya me

ai Allah melaknatmu!" Ucapan Ayah

berkata seperti itu pada Khad

epengetahuan suami. Kamu tahu adab seorang istri

h datang bersama suami dan juga anak. Itu mereka!" Aku menunjuk ke arah Abi Fau

!" Ayah Arsyad membuka jalan untukku,

egas jika aku melakukan kesalahan dengan sengaja. I

merentangkan tangannya agar Ayah

an sang Kakek, tawa riang Ayah Arsyad begitu damai. Tawa itu jaran

di depan pintu saja?" tanya ayah Arsya

u. Abi Fauzan menyalami lebih

gkah ke arah Aisyah dan menga

at minuman?" tanyaku seraya

h menarik tanganku menuju dapur. Mening

mmi dan Abi ingin mengobrol sebentar, Aisya

Aii tidak apa-apa!"

ah tidak boleh keluar sampai ummi dan Abi selesai

ampak memainkan boneka

enuju ruang tamu. Seraya membawa nampan yang be

i kecanggungan. Abi Fauzan sedari tadi hany

mu hanya diam dan menunduk?" tanya Ayah Arsyad

s meja. Seketika pandangan Abi Fauzan bertemu dengank

cemilan kesukaan, Ayah!" Aku lalu meletakka

tampaknya ada hal yang ingin disampaikan." Ayah A

ngin menyampaikan hal yang penting pada Ayah!" Aku m

a yang ingin kalian sampaikan?" T

u saat ini Abi pasti merasa ragu!" Ku genggam tangan s

uh arti ia lontarkan padaku, seakan memberi isyarat jika ia tengah membutuhk

ak begitu ragu? Apa hal penting itu?"

ijah. Namun, Fauzan tidak memiliki jalan lain selain mengutarakan semua ini. Abi ... kedatanganku saat ini, ingin

dian, Ayahku berpindah tempat menjadi duduk di sampingku. Tanpa sepatah katapun ia memeluk tubuh ini, tak lupa usapan lembut di kepala. Aku yang berada di dalam pelukan Ay

auzan. Hanya satu pertanyaan abi, apakah Khadijah rela untuk

kepadaku untuk melakukan poligam

gang pundakku seraya berkata, "Apa benar kamu mengikhlaskan suam

bagai jawaban atas pert

memilih jalan ini?" Ayah Arsya

enetes di pipi, "Khadijah sudah mempertimbangkannya, Ayah. Khadijah memiliki alasan kua

tusanmu ini, Nak?" Sekali lagi ayah A

rnikahan kedua Abi Fauzan akan mendatangkan berkah bagi kami semua!" Aku

, tidak mudah Nak. Semuanya tidak seperti yang kamu bayangkan, semua hal yang awalnya milik Khadijah sendiri, kini harus terbagi. Apakah Khadijah siap berb

ap jari jemarinya dengan lembut lalu berkata, "Khadijah mengerti,

njang, lalu kembali duduk di tempat semula. Ta

ebelah, ingat Fauzan! Tanggung jawabmu sangat berat semoga kamu mampu menjalaninya. Karena seorang istri akan menjadi semakin ba

di hadapan Ayah Arsyad. Ia menggapai ta

n melakukan seperti Abi katakan, maafkan Fa

ampu membimbingnya atau tidak mencintainya lagi, kembalikan pada abi secar

ha membuat Khadijah bahagia!" Janji suamiku beg

u kedua kalinya!" ujar ayah Arsy

yah pasti akan berbicara lebih lama lagi, saat hatinya

kapnya, dia akan lari. Namun, jika kau membelakangin

alah kata yang membuat semua

atiku berdetak kencang seiring na

ahkan cintaku pada Rabbku, aku mencintai-Nya bahkan sangat mencintai-Nya hi

Di mana Abi Fauzan duduk merenung seorang diri. Aku melangkah mendekati secara pe

ri? Apa yang Abi pikirkan?" tany

, Ummi."Abi Fauzan mem

mu bimbang, Abi?"

a, "Berbaringlah di pangkuanku, Ummi! Seharian Ummi sudah lelah mengurus rumah, Aisyah, dan juga abi. Jangan memikirkan apa p

i Fauzan berbaring. Tak kutemui lagi dirinya di atas pembaringan ini. Ke mana lelakiku pergi? Aku mengedarkan pandangan mencari sosoknya, tetapi

ghentikan langkah menatapnya dari kejauhan. Entah apa yang tengah i

i keheningan malam, Abi habiskan hanya untuk merenung?

lum abi meninggalkan kamar, Ummi telah tertidur dengan lelap!

iranya yang membuat Abi Fauzan seperti ini?" Aku kembali melontarkan pe

u mencemaskan abi seperti ini." Abi Fauzan m

olong temani abi berkunjung k

i, ayah Dahlan?" t

ua Ummi," s

jar kau,

buk ..

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka