Teman Dalam Taqwa
di rumah kakek!" seru Ai
ngin menggapai tubuh mungil Aisyah agar turun bersamaku. Akan tetapi
run duluan menemui
an menyusul bersama
umah menemui ayah Arsyad. Sementara Abi Fauzan, tengah sib
erlihat sebab terhalang oleh pagar tembok rumah Ayah. Mobil Abi Fauza tidak bisa terparkir di dalam halaman rum
tok ...
enyuman yang indah. Tak berselang lama pintu kayu jati itu t
ah!" Aku mencium tak
jawab ayah Arsyad seraya me
ai Allah melaknatmu!" Ucapan Ayah
berkata seperti itu pada Khad
epengetahuan suami. Kamu tahu adab seorang istri
h datang bersama suami dan juga anak. Itu mereka!" Aku menunjuk ke arah Abi Fau
!" Ayah Arsyad membuka jalan untukku,
egas jika aku melakukan kesalahan dengan sengaja. I
merentangkan tangannya agar Ayah
an sang Kakek, tawa riang Ayah Arsyad begitu damai. Tawa itu jaran
di depan pintu saja?" tanya ayah Arsya
u. Abi Fauzan menyalami lebih
gkah ke arah Aisyah dan menga
at minuman?" tanyaku seraya
h menarik tanganku menuju dapur. Mening
mmi dan Abi ingin mengobrol sebentar, Aisya
Aii tidak apa-apa!"
ah tidak boleh keluar sampai ummi dan Abi selesai
ampak memainkan boneka
enuju ruang tamu. Seraya membawa nampan yang be
i kecanggungan. Abi Fauzan sedari tadi hany
mu hanya diam dan menunduk?" tanya Ayah Arsyad
s meja. Seketika pandangan Abi Fauzan bertemu dengank
cemilan kesukaan, Ayah!" Aku lalu meletakka
tampaknya ada hal yang ingin disampaikan." Ayah A
ngin menyampaikan hal yang penting pada Ayah!" Aku m
a yang ingin kalian sampaikan?" T
u saat ini Abi pasti merasa ragu!" Ku genggam tangan s
uh arti ia lontarkan padaku, seakan memberi isyarat jika ia tengah membutuhk
ak begitu ragu? Apa hal penting itu?"
ijah. Namun, Fauzan tidak memiliki jalan lain selain mengutarakan semua ini. Abi ... kedatanganku saat ini, ingin
dian, Ayahku berpindah tempat menjadi duduk di sampingku. Tanpa sepatah katapun ia memeluk tubuh ini, tak lupa usapan lembut di kepala. Aku yang berada di dalam pelukan Ay
auzan. Hanya satu pertanyaan abi, apakah Khadijah rela untuk
kepadaku untuk melakukan poligam
gang pundakku seraya berkata, "Apa benar kamu mengikhlaskan suam
bagai jawaban atas pert
memilih jalan ini?" Ayah Arsya
enetes di pipi, "Khadijah sudah mempertimbangkannya, Ayah. Khadijah memiliki alasan kua
tusanmu ini, Nak?" Sekali lagi ayah A
rnikahan kedua Abi Fauzan akan mendatangkan berkah bagi kami semua!" Aku
, tidak mudah Nak. Semuanya tidak seperti yang kamu bayangkan, semua hal yang awalnya milik Khadijah sendiri, kini harus terbagi. Apakah Khadijah siap berb
ap jari jemarinya dengan lembut lalu berkata, "Khadijah mengerti,
njang, lalu kembali duduk di tempat semula. Ta
ebelah, ingat Fauzan! Tanggung jawabmu sangat berat semoga kamu mampu menjalaninya. Karena seorang istri akan menjadi semakin ba
di hadapan Ayah Arsyad. Ia menggapai ta
n melakukan seperti Abi katakan, maafkan Fa
ampu membimbingnya atau tidak mencintainya lagi, kembalikan pada abi secar
ha membuat Khadijah bahagia!" Janji suamiku beg
u kedua kalinya!" ujar ayah Arsy
yah pasti akan berbicara lebih lama lagi, saat hatinya
kapnya, dia akan lari. Namun, jika kau membelakangin
alah kata yang membuat semua
atiku berdetak kencang seiring na
ahkan cintaku pada Rabbku, aku mencintai-Nya bahkan sangat mencintai-Nya hi
Di mana Abi Fauzan duduk merenung seorang diri. Aku melangkah mendekati secara pe
ri? Apa yang Abi pikirkan?" tany
, Ummi."Abi Fauzan mem
mu bimbang, Abi?"
a, "Berbaringlah di pangkuanku, Ummi! Seharian Ummi sudah lelah mengurus rumah, Aisyah, dan juga abi. Jangan memikirkan apa p
i Fauzan berbaring. Tak kutemui lagi dirinya di atas pembaringan ini. Ke mana lelakiku pergi? Aku mengedarkan pandangan mencari sosoknya, tetapi
ghentikan langkah menatapnya dari kejauhan. Entah apa yang tengah i
i keheningan malam, Abi habiskan hanya untuk merenung?
lum abi meninggalkan kamar, Ummi telah tertidur dengan lelap!
iranya yang membuat Abi Fauzan seperti ini?" Aku kembali melontarkan pe
u mencemaskan abi seperti ini." Abi Fauzan m
olong temani abi berkunjung k
i, ayah Dahlan?" t
ua Ummi," s
jar kau,
buk ..