icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teman Dalam Taqwa

Bab 3 Cemas

Jumlah Kata:1248    |    Dirilis Pada: 24/01/2024

kan sarapan pagi untuk dua orang yang kusayangi, harta yang tak terhingga yan

ini telah terbagi dengan wanita lain. Terlepas dari semua itu, tak membuatku menurunkan bakti pada Abi Fauzan

i pinggang. Aku tetap fokus menyiapkan sarapan pagi itu, meski Abi Fauzan tetap

g bisa abi bantu?"

udah membantu ummi. Sebab jika Abi berada di sekitar ummi, Abi hanya memperlambat pekerjaan ummi,"

elakukan apa pun!" gerutu abi

ummi, kok. Jadi ... Abi cukup duduk dengan

si kecil Aisyah mengalihkan perhatian kami berdua. Aisyah berl

uduk di pangkuan A

zan lalu mengangkat tubuh mung

hanya digunakan untuk memasak dan menyantap masakan saja. Akan tetapi, tidak dengan keluarga kecilku. Hampir setiap pagi, kami

suamiku. Inilah salah satu sebab aku memilih untuk dimadu, daripada harus bercerai. Aku tak akan sanggup mel

ia memiliki istri lagi.' Batinku seraya

aku lalu menghidangkan di atas meja, den

tan Ummi pasti enak!" te

r suamiku. Membuat senyuman tersungging dengan indah sebab, aku

mi hanya berdiam diri seperti itu?" tanya Aisyah

piring Aisyah dan Abi Fauzan. Kami menghabiskan sarapan itu dalam diam, begitu pun dengan Aisyah. Setelah mem

ar Abi Fauzan setelah m

annya meminta untuk duduk kembali. Sementara Aisyah, sudah sejak ta

megang tangannya, aku tersenyum seraya berkata, "D

tanyakan?" Abi Fauzan

at ini tengah

Ummi. Memangnya kenap

Arsyad?" Aku menatap wajah suamiku yang tiba

tahu untuk apa Ummi ingin bertemu abi Arsyad?" tanya su

i tidak mempunyai maksud tidak baik, Abi. Ummi hanya ingin Ayah Arsyad meridhoi keputusan Abi dan ummi, agar kel

a saja...." Abi Fauzan tampak

mendorong kursi kayu ini agar jarak kami lebih dekat, lalu mengge

i Arsyad, Ummi. Abi malu berte

sudah menentukan jalan ini. Jadi, Abi juga yang ha

yah Arsyad adalah lelaki bijaksana. Beliau tidak akan melakukan sesuatu tanpa berpikir lebih dulu

aya menatapku begitu lekat, lalu mengusap jari jemari

jika abi harus berani mengutarakan niat abi untuk poligami, pada abi Arsyad!"

bi juga harus bersiap-siap."Aku dan abi Fauzan melangka

da di dalam kamarnya. Menungg

ayah Arsyad.Tak lupa mengambil handuk dan menyuruh suamiku masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Abi Fauzan sedang mandi,

syah mengecup pipiku dengan tawa yang riang. Ia begitu bahagia s

memanggilku. Beruntung, saat i

h dan melangkah masuk ke dalam kamarku. Di d

menghampirinya, seraya mengambil hand

sah jangan diletakkan di sini, don

lagi cemberut gini!" Abi Fauzan

mencubit gemas ta

Abi Fauzan. Ia menggapai tubuh

ini, Ummi. Jang

u pada ummi. Tanyakan pada diri Abi sendiri, apa sebab ummi bisa berubah, karena perubahan sikap ummi, tergantung dari Abi memperlakukan

kemudian ia mengangkat wajahnya sera

a, karena seseorang. Ummi te

lalu ke rumah ayah Arsyad." Aku lalu bangkit dan melangkah menuju

as itu kembali tampak di wajahnya. Membuatku menari

khhh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka