Teman Dalam Taqwa
. Senyuman tersungging indah, saat tatapanku tertuju pada wajah rupawan Abi Fauza
. Ayo kita sholat!" Aku mengelus lembut wajahnya,
gecup kembali keningku dengan sangat lembut seraya berkata, "Jangan pernah meninggalkanku sendirian, Ummi. Ummi mungkin saja su
bisa membuatku terbuai Abi, karena ummi tidak butuh kata-kata manis itu. Ummi hanya butuh pembuktian, bagaimana Abi
Ummi yang begitu tajam dan tegas." Abi Fauzan lalu mengakh
i hadapan-Nya!" Aku beranjak dan hendak melangkah menuju mushola. Akan tetapi, kaki ini tiba-ti
tanpa sepatah kata pun, ia melanjutkan langkahnya ke
yah membawaku kemari!" Aku tersenyum s
! Perlakuan abi tidak seban
uh, aku lalu beranjak menuju dapur membuka lemari t
ahan untuk membuat kue bolu pandan kesu
ja ya!" Aku meletakkan roti bakar
mi hanya membuat sarapan rot
mmi tengah membuat bolu kes
irih suamiku yang membu
udah matang. Aku segera mengepaknya ke dalam mika
mnya hingga ke dalam kamar," ujar Ais
bisa membuat gadis ini terbangun juga!" Aku menc
icipinya, Ummi
ni dalam jumlah banyak. Agar Aisyah bisa puas memakann
sepotong kue?" tanya abi Fauzan
uga menginginkan kue ini!" Aku menyuapi
upun dengan Aisyah, yang tampak rapi dengan balutan gamis yang s
? Apakah mirip seperti Ummi?" tany
p dengan Ummi. Aisyah tidak kalah canti
bisa menirukan sifat Ummi!" ujar Ais
, seraya membawa kotak kue yang
ita berangkat ke rumah Oma da
ah tidak sabar ingin bertem
ergi!" Abi Fauzan mengambil ali kantong kue yang ada d
angkat!" ujar abi Fauzan saat ka
isyah tersenyum
ang berada di kursi belakang tampak tertidur pulas. Aku menatap putri kecilku dengan lekat, pahatan wajahnya sama pers
t, Ummi?" tanya abi Fauzan. Ternyata i
irip dengan Abi. Ummi baru men
ip, dengan abi, Ummi, ka
kali ini mengarah ke Abi Fauzan, membuat
ummi menanyak
Fauzan membalas tatapan mata ini,
yang akan Abi jawab jika Aisyah
i abi juga dan Aisyah harus menghormatinya juga
iapa perempuan itu. Aku mengenal perangai anakku, Aisyah adalah anak yang kritis dalam segala hal, sesuatu yang bertentangan dengan hatinya, tentu saja ia akan memberitahu kepadaku. Entah
terdiam setelah mendengar jaw
sisi Abinya!" Kutatap lekat wajah suamiku kembali, terlihat jelas hembusan n
kat ke arahku, "Ummi tidak perlu cemas seperti ini, abi yang akan menjelaskan secara halus pada Aisyah. Abi tahu Aisyah anak
dengar penjelasan Abi Fauzan. Setelah semuanya sudah selesai, Abi Fauzan kembali mela
dan Papa!" Senyumku mengembang seketika, aku begitu merindukan kedua mertuaku yang selama ini mem
Kita sudah sampa
u membuka pintu mobil dan menggapai tubuh mungil putriku lalu membawanya ke dalam gendongan. Seda
angat kedatangan kami. Aisyah putri kecilku yang tengah tertidur di d
Mama!" Aku mencium takz
Mama kangen banget sama k
ma!" Aku membalas pelukan Mama mertu
ngen nya di dalam saj
Papa mertua, lalu menggandeng tanganku dan tangan mama mertua, membuat abi Fauzan terlih
aman dan betah ketika berada di rumah mertuaku, karena kas
g suamiku tampak jelas melihat jika mimik wajah Abi Fauzan berubah menjadi
ahu!" Wajah abi Fauzan semakin menegang,
a? Tampaknya begitu serius?" Papa mertua tampak begit
uzan ingin m
bi Fauzan hanya diam tertunduk, sedetik kemudian tatapan kedua mertuaku beralih ke arahku. Aku berusaha menampilkan senyuman terbaik ke arah mereka, dari balik cadarku.
Fauzan?" tan
in menikah lagi!" jel
ng
tiba-tiba pecah, akibat Papa
las di sana. Papa mertuaku seakan ingin menelan hi
!" ujar mertuaku kembali. Beliau sudah ber
Mama agar meridhoi Fauzan menikah lagi!" Abi Fauzan sudah
strimu Khadijah lebih dari sempurna. Dia perempuan baik-baik dan dari keluarga ya
g sangat mulia. Keinginan menikah lagi, karena Fauzan tel
etapi juga cantik akhlaknya. Jangan menuruti hawa nafsumu, Nak! Semua keindahan seorang wanita ada pada
asa perih di hatinya. Saat mendengar putranya ingin melakukan poligam
mun, papa ingin kau melepaskan Khadijah bia