icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Pesona Dokter Tampan

Bab 6 White Chocolate

Jumlah Kata:1706    |    Dirilis Pada: 20/01/2024

yan dulu ia tidak memiliki teman laki-laki yang akrab. Kia sengaja menjaga jarak dengan laki-laki yang bukan dari keluarganya. Bukan karena Kia sombong atau memiliki standard pribadi untuk perte

a Kia menyakini bahwa jodoh dan kematian adalah takdir yang tidak akan bisa berubah. Takdir yang sudah digari

hadapannya. Sembari menunggu proses laptop itu on Kia berdiri, melepaskan blazer

an jemari lentiknya mulai mencari folder

i ingin menemui Arfan pamannya. Dari pamannya itulah Kia banyak belajar tentang perusahaan. Bukan karena ayahnya tak cakap. Tapi ayahnya sekarang lebih fokus mengurus lembaga pendidikan dan lembaga sosial milik Alfariz

nya yang terasa kaku. Pun dengan kedua matanya yang terasa pedih karena terpapar sinar laptop yang sejak pag

izin kepada siapapun yang saat

y memasuki ruangan dengan sopan sembari

bag di tangan Roy yang menjadi pusat

mengantarkan paket untuk Ibu," terang Roy lalu

an barang itu untuknya. Mungkinkah Bimo sang suami?. Tapi itu

saya?" Tanya Kia tanpa ingin melih

jawab saat tiba-tiba ponsel milik Kia yang

capkan terima kasih. Setelah memastikan Roy ke luar barulah Kia menerima telepon dari Bimo sembari mena

apa Kia dengan nada y

tullohi wabarakaatuh," j

nghela napas dalam-dalam. Kia kira berada di kantor bisa membuat Kia terbebas dari Bimo

ak?" Tanya Kia yang sudah d

engar suara Bimo yang be

per bag berwarna maroon itu. Diraihn

menemani waktu lembur kamu

"Kamu nggak pingsan kan? Klo iya aku langsung sana ya?" imbuh Bimo semak

ong!" suara Bimo te

" balas Kia yang jelas-jelas tidak

emui Papi Arfan sebentar?" imbuh Kia

yang hanya ditanggapi Kia dengan jawaban iya. Lalu K

in membuatnya penasaran. Tapi Kia akan berusaha mencari tahu siapa

dikejutkan dengan i

tnya tersebut. Lebih aneh lagi, merk cokelat putih tersebut pun sama yang biasa dibelinya. Dan tidak disembarang tempat cokelat tersebut dijual karena harganya yang lumayan mahal. Kia lebih menyukai cokelat putih ketimbang cokelat pada umumnya karena dalam cokelat putih meng

sebut. Haruskah Kia menceritakan kepada suami dan orang tuanya tentang masalah ini atau ia m

a sembari membawa buku agenda miliknya berisi cat

laki itu. Mungkin lebih baik Kia menceritakan kepada sang suami terlebih dahulu untuk meminta solusi karena berbicara dengan Azka abangnya sama saja uji nyali. Abangnya itu memang baik hati tapi jika marah pun cukup menyeramkan. Siapapun itu akan dihajarnya hingg babak belur. Suda

i kantor sendirian. Mendadak Kia merasa takut saat dalam benaknya mengatakan jika pengagum rahasia itu berada di sekitarnya se

ft!" ucap salah satu laki-laki y

tersenyum kaku. "Om Jefri." Tak lupa Ki

Tanya Arfan sembari melangk

an yang lengkap dengan jas kerjanya. Papinya itu biasa datang ke perusahaan mengenakan pakaian kasual. Memakai jas hanya disa

oleh gadis itu. Jefri baru menyusul setelah Kia berjalan leb

hukuman Nathan usai. Tugas kalian berdua yang membimbing bocah nakal itu. Kalau Papi yang turun tangan langsung bisa kacau semuanya," terang Arfan sembari duduk di

Bimo juga ngajakin makan siang di luar kok si

Gara-gara kerja mulu sampai dua kali ditinggal nikah sama pacarnya," jawab Arfan lalu disusul derai tawa memen

i pada akhirnya karena tawa

yik!" senyuman Arf

ikan jika kista itu tidak lagi tumbuh. Arfan selalu merasa ketakutan jika terjadi apa-apa kepada Layla. Itulah yang membuat Arfan tidak ingin jauh-jauh berada dari Layla. Apalagi setiap kali sakit, Layla selalu membahas tentang usianya yang mungkin tak lagi lama di dunia. Arfan takut jika b

rusak gara-gara ucapan Jefri yang sebenarnya tidak ada salahny

ngan Arfan dengan manja. Setelah Arfan dan Kia ke

obi. Laki-laki berkemaja lengan panjang berwarna putih itu segera mendekat untuk menyapa Arfan. Beb

ucap Arfan sambil menepuk ba

ia tanpa sadar jika tangan Bimo ki

wan seketika membeku. Rahangnya mengeras bersamaan dengan kedu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 My Wedding2 Bab 2 Belah Duren3 Bab 3 Laki-Laki Penebar Pesona4 Bab 4 Kehidupan Baru5 Bab 5 Drama Pengantin Baru6 Bab 6 White Chocolate7 Bab 7 Suami Jahil8 Bab 8 Laki-Laki Penggoda9 Bab 9 Ketakutan Kia10 Bab 10 Speechless 111 Bab 11 Speechless 212 Bab 12 Masa Lalu Kia 113 Bab 13 Masa Lalu Kia 214 Bab 14 Talak Aku, Mas! 115 Bab 15 Talak Aku, Mas! 216 Bab 16 Red Lingerie 117 Bab 17 Red Lingerie 218 Bab 18 Pembuktian 119 Bab 19 Pembuktian 220 Bab 20 Perempuan Tanpa Mahkota 121 Bab 21 Perempuan Tanpa Mahkota 222 Bab 22 Laki-laki Posesif 123 Bab 23 Laki-laki Posesif 224 Bab 24 Mawar Kuning 125 Bab 25 Mawar Kuning 226 Bab 26 Firasat Buruk 127 Bab 27 Firasat Buruk 228 Bab 28 Terulang Kembali 129 Bab 29 Terulang Kembali 230 Bab 30 Terulang Kembali 331 Bab 31 Kehilangan 132 Bab 32 Kehilangan 233 Bab 33 Kejujuran Bimo 134 Bab 34 Kejujuran Bimo 235 Bab 35 Aku dan Rintik Hujan36 Bab 36 Kota Kembang 137 Bab 37 Kota Kembang 238 Bab 38 Sweetest Love39 Bab 39 Poligami40 Bab 40 Poligami 241 Bab 41 Program Bayi Tabung42 Bab 42 Program Bayi Tabung 243 Bab 43 Prosedur Bayi Tabung44 Bab 44 Prosedur Bayi Tabung 245 Bab 45 Hasil IVF46 Bab 46 Masa Terpuruk Kia47 Bab 47 Saling Menggoda 48 Bab 48 Ibu Pengganti49 Bab 49 Ibu Pengganti 250 Bab 50 Pelajaran untuk Kia51 Bab 51 Kesehatan Mental Kia52 Bab 52 Kesehatan Mental Kia 253 Bab 53 Balas Dendam54 Bab 54 Balas Dendam 255 Bab 55 Penampilan Baru Kia56 Bab 56 Penampilan Baru Kia 257 Bab 57 Bertemu Mantan58 Bab 58 Cemburu Berakhir Ranjang59 Bab 59 Cemburu Berakhir Ranjang 260 Bab 60 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi61 Bab 61 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi 262 Bab 62 Gara-gara Perawat Julid63 Bab 63 Gara-gara Perawat Julid 264 Bab 64 Masalah Baru65 Bab 65 Masalah Baru 266 Bab 66 Menikahlah Lagi, Mas!67 Bab 67 Menikahlah Lagi, Mas! 268 Bab 68 Kepergian Bimo69 Bab 69 Kepergian Bimo 270 Bab 70 Dihukum Rindu71 Bab 71 Dihukum Rindu 272 Bab 72 Batas Kesabaran Ardan73 Bab 73 Batas Kesabaran Ardan 274 Bab 74 Mogok Makan75 Bab 75 Mogok Makan 276 Bab 76 Hasil Lab Kia77 Bab 77 Kabar Bahagia78 Bab 78 Kabar Bahagia 279 Bab 79 Trimester Kedua80 Bab 80 Kelahiran Anak Azka81 Bab 81 Menyambut Kehadiran Baby Twin's82 Bab 82 Menyambut Kehadiran Baby Twin's 283 Bab 83 Menjadi Orang Tua Baru84 Bab 84 Menjadi Orang Tua Baru 2 (END)