icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Pesona Dokter Tampan

Bab 2 Belah Duren

Jumlah Kata:1886    |    Dirilis Pada: 20/01/2024

ara tamu undangan tentu membuat Kia berkeringat. Karena rasa letih yang mendera, Kia tidak ingin berlama-lama menghabiskan waktu di dalam kamar mandi meskipun sebenarnya bathub yang tela

enggosok gigi. Setelah mematikan aliran shower Kia bergegas ke luar dari partisi shower. Na

ang mendadak terasa pusing karena kecerobohannya. Kia melupakan jika dirinya sedang tidak berada di

mata. Mana mungkin dirinya memakai ulang underwear yang sudah dipakainya sejak siang tadi. Jika sebelumnya dirinya terbiasa tidur tanpa mengenakan underwear tapi tidak mungkin untuk malam i

dak boleh terjadi!" Kesal K

s ranjang dengan memainkan ponselnya. Kia kembali menutup pintu dan bersandar di sana. Kepala Kia tertunduk, menelisik penampilan pol

ta tolong?" ucap K

h kamar mandi. Dari tempatnya berada Bimo hanya bisa melihat sebagian wa

seraya beranjak dari ranjang la

n dekat-dekat!" pekik Kia dengan p

napas panjang dengan kedua tang

embari merasakan wajahnya yang memanas.

suami istri jadi sah-sah aja kan klo aku lihat tubuh istriku sendiri," ja

Tukas memekik Kia dengan deb

lalu berpura-pura h

tersenyum. Sebenarnya Bimo masih ingin menggoda Kia tapi mengingat acara mereka berdua

u segera mengambilkan handuk ber

k mengulurkan handuk untuknya. "Tolong ambilkan underwear Kia di koper ya?" Setelah mengatakan

baran jantungnya yang sejak tadi menggila sedangkan Bimo terlihat dengan santai m

ik Kia yang tanpa sadar ia hidu aromanya. Aroma wangi nan lembut dari pengharum pakaian yang men

ak Kia dari celah daun pintu saat melihat Bimo

g seketika tersadar dari pikirannya

a yang begitu tenang sekaligus menyingkirkan pikirannya yang mulai rusuh. Tak seperti di kota Bandung dan Jakarta yang memang tidak pe

ir-pikir semuanya terasa lucu dan tak terduga. Dirinya pertama kali bertemu dan berkenalan dengan Azka saat masih menempuh pendidikan kedokteran di Jakarta. Saat itu mereka berkenalan saat masa ospek dan merasa cocok satu sama lain lantaran sama-sama bisa berk

pada Kia adik Azka saat acara pernikahan sahabatnya tersebut. Diam-diam Bimo memperhatikan Kia. Hanya itu yang selama ini bisa Bimo lakukan. Mengagumi diam-diam gadis irit bicara tersebut tanpa satupun orang yang tahu. Tak ada hal istimewa dari dirinya untuk mendapatkan ha

gera melaksanakan salat isya. Setelah salat Kia kembali menatap Bimo dari balik kaca. Laki-laki itu masih tampak asyik dengan lamunannya. Kia terdiam dal

akkan sisir yang baru saja digunakannya. Sejenak Kia mem

dak bisa benar-benar tidur. Pikirannya melalang buana pada sosok laki-laki yang saat ini masih berada di balkon. Kia kembali bangun, kedua orang tuanya tidak pernah mengajarkan dirinya bersikap kurang ajar p

ah selera. Mereka berdua tidak makan sejak tadi siang. Pagi pun mereka hanya s

uskan dengan kasar Kia bangkit. Kakinya mel

" ucap Kia tampak ragu-ragu. Seketika Bimo menatap Kia

dengan tersenyum yang menurut Ki

untuknya, Kia kembali masuk kamar ya

adi siang Mas belum makan," ucap Kia la

reng," balas Bimo seraya mengangkat t

ada Bimo dengan keras sembari memberontak i

ap Bimo menggantung setelah mendu

ihat Bimo hanya tersenyum membuat Kia kembali mempertegas keinginann

nya," goda Bimo dengan menyeringai lalu kembali berkata-kata, "kamu tenang

uangkan nasi sedangkan Kia hanya mampu terdiam sembari m

ikit," ucap Bimo sembari menyodor

itu ke luar dari kamar. Meletakkan di samping pintu kamar hotel begitu saja. Tak langsung tidur, Bimo memilih membaca majalah yang tersedia di nakas sampingnya sedangkan Kia lebih memilih membuka akun soal media untuk mengali

kamu istirahat dulu," ucap Bimo yang kini tengah mereba

ih asyik ini," balas Kia tak acuh sembari membalas s

ponsel di tangan Kia, meletakka

a sembari menatap Bimo tajam. Ingin rasanya Kia merebut kembali

asih nakal kita belah duren sekarang!" ancam Bimo yang sukses membu

nggak mau!" tolak Kia

an menahan senyuman. Sungguh ekspresi wajah Kia

ak dari ranjang, berjalan menuju pintu dengan menghentakkan kaki keras. Namun

kan waktu yang tepat baginya untuk mendapatkan tausiah panjang kali lebar dari kedua orang tua

gkah laku lucu istrinya. Lalu saat Kia

jang kosong di sisinya denga

angkah mendekati ranjang. Di tatapnya

!" tegas Kia sambil meletakkan sebuah gulin

balas Bimo lalu membalikkan ba

hati Kia berharap jika besok akan berjalan baik-baik saja seperti hari-hari biasa.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 My Wedding2 Bab 2 Belah Duren3 Bab 3 Laki-Laki Penebar Pesona4 Bab 4 Kehidupan Baru5 Bab 5 Drama Pengantin Baru6 Bab 6 White Chocolate7 Bab 7 Suami Jahil8 Bab 8 Laki-Laki Penggoda9 Bab 9 Ketakutan Kia10 Bab 10 Speechless 111 Bab 11 Speechless 212 Bab 12 Masa Lalu Kia 113 Bab 13 Masa Lalu Kia 214 Bab 14 Talak Aku, Mas! 115 Bab 15 Talak Aku, Mas! 216 Bab 16 Red Lingerie 117 Bab 17 Red Lingerie 218 Bab 18 Pembuktian 119 Bab 19 Pembuktian 220 Bab 20 Perempuan Tanpa Mahkota 121 Bab 21 Perempuan Tanpa Mahkota 222 Bab 22 Laki-laki Posesif 123 Bab 23 Laki-laki Posesif 224 Bab 24 Mawar Kuning 125 Bab 25 Mawar Kuning 226 Bab 26 Firasat Buruk 127 Bab 27 Firasat Buruk 228 Bab 28 Terulang Kembali 129 Bab 29 Terulang Kembali 230 Bab 30 Terulang Kembali 331 Bab 31 Kehilangan 132 Bab 32 Kehilangan 233 Bab 33 Kejujuran Bimo 134 Bab 34 Kejujuran Bimo 235 Bab 35 Aku dan Rintik Hujan36 Bab 36 Kota Kembang 137 Bab 37 Kota Kembang 238 Bab 38 Sweetest Love39 Bab 39 Poligami40 Bab 40 Poligami 241 Bab 41 Program Bayi Tabung42 Bab 42 Program Bayi Tabung 243 Bab 43 Prosedur Bayi Tabung44 Bab 44 Prosedur Bayi Tabung 245 Bab 45 Hasil IVF46 Bab 46 Masa Terpuruk Kia47 Bab 47 Saling Menggoda 48 Bab 48 Ibu Pengganti49 Bab 49 Ibu Pengganti 250 Bab 50 Pelajaran untuk Kia51 Bab 51 Kesehatan Mental Kia52 Bab 52 Kesehatan Mental Kia 253 Bab 53 Balas Dendam54 Bab 54 Balas Dendam 255 Bab 55 Penampilan Baru Kia56 Bab 56 Penampilan Baru Kia 257 Bab 57 Bertemu Mantan58 Bab 58 Cemburu Berakhir Ranjang59 Bab 59 Cemburu Berakhir Ranjang 260 Bab 60 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi61 Bab 61 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi 262 Bab 62 Gara-gara Perawat Julid63 Bab 63 Gara-gara Perawat Julid 264 Bab 64 Masalah Baru65 Bab 65 Masalah Baru 266 Bab 66 Menikahlah Lagi, Mas!67 Bab 67 Menikahlah Lagi, Mas! 268 Bab 68 Kepergian Bimo69 Bab 69 Kepergian Bimo 270 Bab 70 Dihukum Rindu71 Bab 71 Dihukum Rindu 272 Bab 72 Batas Kesabaran Ardan73 Bab 73 Batas Kesabaran Ardan 274 Bab 74 Mogok Makan75 Bab 75 Mogok Makan 276 Bab 76 Hasil Lab Kia77 Bab 77 Kabar Bahagia78 Bab 78 Kabar Bahagia 279 Bab 79 Trimester Kedua80 Bab 80 Kelahiran Anak Azka81 Bab 81 Menyambut Kehadiran Baby Twin's82 Bab 82 Menyambut Kehadiran Baby Twin's 283 Bab 83 Menjadi Orang Tua Baru84 Bab 84 Menjadi Orang Tua Baru 2 (END)