icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Pesona Dokter Tampan

Bab 3 Laki-Laki Penebar Pesona

Jumlah Kata:1647    |    Dirilis Pada: 20/01/2024

natap punggung Kia yang sudah terlelap sejak dua jam yang lalu. Diraihnya ponsel miliknya yang sejak tadi sudah offline di atas nakas di sebelahnya. Untuk mengisi kesend

ah dibaca biasanya Bimo akan melupakan

uhi melainkan karena rasa syukur yang tak terkira kepada Allah SWT. Bimo sangat bahagia karena berhasil mengikat Kia dalam sebuah pernikahan. Bimo pun sadar jika pernikahan ini tidak adil untuk Kia karena setitik pun tak ada rasa cinta gadis itu untuk

guling dengan kepala bertumpu pada tangan. Lalu Bimo berinisiatif untuk menyingkirkan guling tersebut. Tetap dengan penuh kehati-hatian Bimo menggeser tubuhnya demi memupus jarak di antara mereka berdua. Tangan Bimo terangkat, berniat menyentuh bahu Kia yang ter

ilumpuhkan oleh pesona gadis di hadapannya. Entahlah, Bimo tak pernah yakin kapan dan di mana ia mulai menyukai gadis bernama lengkap Azkia Khairani Alfarizi tersebut. Padahal selama ini gadis itu selalu bersikap acuh padanya. A

un agar tidak sampai Kia terbangun. Bahkan Bimo berulang kali menahan napas sampai Kia membenarkan posisi tidurn

i menjadi bantal. Dipandanginya waj

ue. Belom ini klo tersenyum, bisa leleh gue,

rambut yang mencoba menghalangi pemandangan indah di hadapannya. Tak ada tanda-tanda pergerakan dari tubuh Kia, Bimo lantas mengges

aan hangat yang mulai menjalar di setiap aliran darah dalam tubuhnya. "Goo

*

ntas mengambil guling yang semalam dijadikan pembatas oleh Kia. Ia letakkan guling itu di samping Kia lalu ia segera beranjak menuju kamar mandi. Sekitar 10 menit lagi adzan su

ngatnya, semalam ia tidur tanpa memakai selimut. Kia terdiam untuk waktu yang tak sebentar. Otaknya sedang bekerja ekstra demi mengingat kegiatan ya

khas laki-laki beraroma dark chocolate. Untuk sekian detik Kia terdiam. Menco

i membuka mata lalu segera duduk saat menyadari

dengan jari-jemarinya. Kia menggelung begitu saja rambut panjangnya

saat baru saja ke luar dari kamar mandi de

ng terdengar norak. Tak ingin menanggapi, Kia segera meraih selimut yan

Bimo lagi tanpa ingin sedikit pun melewatka

bukan berarti mendatangi Bimo melainkan hanya melewati la

sudah tersedia di lemari kamar hotel. Entah keluarga Kia yang menyiapkan peralatan sala

jadahnya. Setelah menyiapkan sepasang mukena di at

Kia mengenakan mukena dan bersiap untuk salat. Bimo menatap Kia dengan tersenyum lembut lan

Bimo memulai

embaca surat al-fatihah dengan suara sedang. Memang suara Bimo tak semerdu suara muadzin

h." Dua kali bacaan salam sebagai pertanda

Bimo mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah Kia. Sebagai seorang istri tentu saja Kia langsung menerima uluran tangan Bimo lalu menciu

hoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika m

an kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepa

n dirinya dari sang suami. Kia benar-benar belum terbiasa dengan keha

ntikan tangan Kia yang hendak melepaskan mukenanya. Jangan lu

ji-muji! Enek aku dengernya,"

istri orang sih!" Goda Bimo sembari menikmati wajah kesal Kia

. Melipatnya dengan cepat namun harus d

ambah gemes deh!" ujar Bimo dengan

n aku tambah mual," kesal Ki

ng pengantin kita masih rapi. Har

ini!" tegas Kia yang mulai tersulit emosi. Mungkin jika gadis lain akan bersikap malu-malu mendengar rayuan manis Bimo. Tapi Kia tentu saja tidak akan mempan deng

adinya tercetak di wajahnya perlahan mulai memudar. Bimo lantas melepaskan peci dan melipat sajadah yang tadi dikenaka

apnya memang keterlaluan. Bisa-bisanya ia berkata kasar pada suaminya sendiri. Kia terduduk di tepi ranjang tanpa berani m

kin merasa bersalah. Dengan mengesampingkan egonya Kia berdiri. Menda

yang menampilkan wajah tanpa ekspresi. Bahkan Kia tak mampu meneba

al dalam hati ia ingin sekali tertawa melihat ekspres

o sembari mengangkat kepala demi me

itu," jawab Ki

an pertanyaan balik. Senyuman ja

bisa?" Kesal Kia mula

selau serius kok! Apalagi cintaku

tukas Kia lalu bergegas pergi meningg

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 My Wedding2 Bab 2 Belah Duren3 Bab 3 Laki-Laki Penebar Pesona4 Bab 4 Kehidupan Baru5 Bab 5 Drama Pengantin Baru6 Bab 6 White Chocolate7 Bab 7 Suami Jahil8 Bab 8 Laki-Laki Penggoda9 Bab 9 Ketakutan Kia10 Bab 10 Speechless 111 Bab 11 Speechless 212 Bab 12 Masa Lalu Kia 113 Bab 13 Masa Lalu Kia 214 Bab 14 Talak Aku, Mas! 115 Bab 15 Talak Aku, Mas! 216 Bab 16 Red Lingerie 117 Bab 17 Red Lingerie 218 Bab 18 Pembuktian 119 Bab 19 Pembuktian 220 Bab 20 Perempuan Tanpa Mahkota 121 Bab 21 Perempuan Tanpa Mahkota 222 Bab 22 Laki-laki Posesif 123 Bab 23 Laki-laki Posesif 224 Bab 24 Mawar Kuning 125 Bab 25 Mawar Kuning 226 Bab 26 Firasat Buruk 127 Bab 27 Firasat Buruk 228 Bab 28 Terulang Kembali 129 Bab 29 Terulang Kembali 230 Bab 30 Terulang Kembali 331 Bab 31 Kehilangan 132 Bab 32 Kehilangan 233 Bab 33 Kejujuran Bimo 134 Bab 34 Kejujuran Bimo 235 Bab 35 Aku dan Rintik Hujan36 Bab 36 Kota Kembang 137 Bab 37 Kota Kembang 238 Bab 38 Sweetest Love39 Bab 39 Poligami40 Bab 40 Poligami 241 Bab 41 Program Bayi Tabung42 Bab 42 Program Bayi Tabung 243 Bab 43 Prosedur Bayi Tabung44 Bab 44 Prosedur Bayi Tabung 245 Bab 45 Hasil IVF46 Bab 46 Masa Terpuruk Kia47 Bab 47 Saling Menggoda 48 Bab 48 Ibu Pengganti49 Bab 49 Ibu Pengganti 250 Bab 50 Pelajaran untuk Kia51 Bab 51 Kesehatan Mental Kia52 Bab 52 Kesehatan Mental Kia 253 Bab 53 Balas Dendam54 Bab 54 Balas Dendam 255 Bab 55 Penampilan Baru Kia56 Bab 56 Penampilan Baru Kia 257 Bab 57 Bertemu Mantan58 Bab 58 Cemburu Berakhir Ranjang59 Bab 59 Cemburu Berakhir Ranjang 260 Bab 60 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi61 Bab 61 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi 262 Bab 62 Gara-gara Perawat Julid63 Bab 63 Gara-gara Perawat Julid 264 Bab 64 Masalah Baru65 Bab 65 Masalah Baru 266 Bab 66 Menikahlah Lagi, Mas!67 Bab 67 Menikahlah Lagi, Mas! 268 Bab 68 Kepergian Bimo69 Bab 69 Kepergian Bimo 270 Bab 70 Dihukum Rindu71 Bab 71 Dihukum Rindu 272 Bab 72 Batas Kesabaran Ardan73 Bab 73 Batas Kesabaran Ardan 274 Bab 74 Mogok Makan75 Bab 75 Mogok Makan 276 Bab 76 Hasil Lab Kia77 Bab 77 Kabar Bahagia78 Bab 78 Kabar Bahagia 279 Bab 79 Trimester Kedua80 Bab 80 Kelahiran Anak Azka81 Bab 81 Menyambut Kehadiran Baby Twin's82 Bab 82 Menyambut Kehadiran Baby Twin's 283 Bab 83 Menjadi Orang Tua Baru84 Bab 84 Menjadi Orang Tua Baru 2 (END)