After Of You
panjang akhirnya Alvin mau bertemu dengan Laura. Laura juga merindukan kekasihnya yang akhir-
s selutut dengan rambut di biarkan tergera
vin
aku suda
sama seperti sebelumnya Alvin selalu di buat terpesona saat melihat Laura dengan penampilan cantik
sih sama, dengan nada lembutnya, namun ent
bari tersenyum, ia mencoba menarik nafas dalam
edikit heran dengan jawaban Laura, karena tak seperti bi
alan sekarang, kebur
an Sayang dan perhatian yang di berikan Alvin seolah menjadi rasa sakit di hatinya. Ia berfikir apakah panggilan dan perhatian Alvin yang seperti saat ini hanya di peruntukkan untu
dia masih marah dengan pertengkaran di telpon tadi? Tapi biasanya kalaupun sehabis bertengkar, keadaan akan kembali sepe
m?" tanya Alvin pelan sam
ada yang aneh ya!?" Laura k
asanya, lebih banyak die
ri luar kota, tapi lebih besar rasa rinduku daripad
u tadi sempat marah s
minta maaf karena meng
ingga terlihat air mancur yang berada di taman depan kafe. Merekapun duduk, tak lama seorang pelayan kafe datang dengan membawa buku menu. Setelah keduanya memesan menu masing-masing, pelayan pun pergi untuk membuat
kamu memang selingkuh, Vin!' Gumam Laura
pon dari siapapun, dan Laura pun tidak pernah melarang ata
*
ebab itu Alvin melarangnya untuk menghubungi terlebih dahulu jika bukan dirinya yang menghubungi. Awalnya Siska syok mendengar kejujuran Alvin, tapi karena siska sudah terlanjur menyukai Al
us menjauh?" tanya Laura tiba
it ramai," jawab Alvin sedikit gugup, ia baru menyadari kalau sebelumnya ia tida
g, kamu
ya dingin, gak enak," jawab Laura kemudian me
gan Alvin yang tampak sedikit gelisah setelah menerima telepon dari Siska, ia berfikir apakah Laura
sung meminta pulang alasannya karena sudah malam. Tak seperti biasanya jika saat bersamanya Laur
n kemana lagi gitu, atau pengen minta apa? Bia
agi kecapekan, agak gak
enin dulu di apartemen kamu, Sayang?"
u cuma butuh istirahat saja, besok juga
nggukan oleh Laura. Meskipun begitu hatinya masih menghangat karena panggilan Laura
sampai di depan Apartemen Laura. Laura pun berpamit
langsung hubungi aku ya!
dengan perhatian kecil kekasihnya tersebut. Laura selalu memintanya untuk sekedar mengirim pesan padanya
singkat. Jika Laura tidak berkata, jika dirinya sedang kurang enak
Laura. Laura berjalan masuk dengan langkah gontai, tak terasa air matanya sudah jatuh membasahi pipinya. Dadanya terasa sesak,
gaja ia silent, karena tidak mau Laura mencurigai dirinya yang handphonenya
erlihat menggemaskan di mata Alvin. Alvin mencoba memberi pengertian pada Siska, karena waktunya pun lebih banyak dengan dia daripada dengan Laura. Hingga Siska luluh dengan perkataan Alvin, Alvin pun tersenyum setelah mendengar Siska yang kembali berbicara lembut padanya, da
*