Ratu Kerajaan MojaRaksa
rnilai fantastis. Tidak ada barang murah yang dijual perusahaannya. Nala merupakan anak tunggal dari keluarga yang berada, tetapi hal itu tidak membuatnya lantas berleha-leha untuk menikmati harta kekayaan keluarganya. Dia malah lebih s
tan," kata Nala penuh harap."Baiklah, untuk yang terakhir kalinya aku melindungimu dari laporan keterlambatan kerja, jika kau mengulanginya lagi, aku tidak akan sungkan mencatat kehadiranmu dengan tinta merah," kata Regina dengan serius."Terima kasih Regina, aku janji ini yang terakhir," kata Nala dengan semangat."Ok! mulailah bekerja, kau harus menyerahkan hasi
ala, ada yang gawat!" kata bawahan Nala dengan nafas tersengal-sengal."Apa yang terjadi Key?"tanya Nala penasaran."Malam ini akan diadakan lelang benda antik yang kita tunggu-
nitia memajukan waktu pelelangan menjadi hari ini,"jelas Key kepada Nala."Baiklah kita juga harus pergi kesana, persiapkan segalanya dan
ang baru" jawab Regina dengan santai."Benarkah? Seberapa pentingnya orang itu untuk acara ini?" tanya Nala penasaran."Dia adalah sponsor utama dalam acara ini, dan jika kita bisa bekerja sama dengan mereka, perusahaan Lili grup akan berkembang pesat," jelas Regina dengan semangat."Kita bisa membesarkan Lili grup ta
sal."Aku hanya bisa melihat punggungnya saja dari sini," kata Nala dengan cuek."Dari punggung saja sudat terlihat kalau dia itu pria tampan, kau tidak tahu hal itu?" tanya Regina dengan serius."Aku rasa kau mulai rabun karena terlalu lama jomblo,"kata
li dari kita," jelas Nala dengan serius."Mungkin saja kau berjodoh dengan parfum itu," sindir Regina kepada Nala."Tidak terima kasih," jawab Nala dengan cuek."Jadi apa incaranmu kali ini?" tanya Regina penasaran."Mereka bilang akan ada sebuah cincin berlian merah yang dilelang disini, dan itu adalah cincin kerajaan di masa
ng," kata Regina dengan serius."Tidak masalah, aku akan berusaha mendapatkan barang itu bagaimanapun caranya," kata Nala dengan serius. Saling kejar mengejarpun terus terjadi, hingga pada akhirnya Nala sampai dititik terakhir penawarannya."Apa kau akan menyerah?" tanya Regina kepada Nala."Aku tidak bisa menawar lebih dari ini
au?" tanya Regina saat melihat Nala beranjak dari kursinya." Aku akan pergi sebentar, kau tunggu saja disini," kata Nala sebelum dia pergi."Bol