Cinta Untuk Farisa
jangan Ega mau menculiknya. "Ya ampun bodoh banget sih aku, ke
.!" ter
a?" jawab Ega
bang!" perintahny
kesebuah rumah, namun Farisa masih berdiri terp
umah Ega, Farisa merasa tak pantas me
sih, masih tak percaya kala
di nginep, aku mau cari ko
tapi Farisa takut, tak
b, Ega malah menggengg
aku, tadi sudah bilang sama mama, kalau aku
o
T
mengetu
"Eeh Mas Ega sudah pulang, ini siapa m
yang di tanya bukannya menjawab
am Mas," ja
ahkan masuk!"
gguk, lalu mengikut
pa Ega samb
di sofa pun tersenyum meli
Farisa ya
te," jawab
nta, mama
capek, istirahatlah du
a kekamarnya ya,
!" jawab
geleng geleng kepala melihat tingkah anaknya. Dirinya heran,
hanya gadis itu yang dekat sama Ega. Namun Ega menolak dengan alasan Gina cuma teman biasa saja, dan Ega tak punya perasaan lebih. Kalau sudah begitu, Yasinta tak mau memaksakan ke
eluar menemui Ega, tapi ini kan sudah malam, takut di sangka
hkan tubuhnya, terdenga
dulu yuk!
piri Ega. Dilihatnya
pa sih?" maki
ar nih," ajakan Ega pun di i
makan, sampai Farisa bingung memilihnya.
bu aku kangen ibu, aku kangen makan bersama ib
nangis sih, jelek tau." Ucap
t ibu, ibu suka sekali deng
m kesedihan. Kamu harus semangat Sa, semangat demi ibumu. Ibumu ingin ka
dulu Sa, aku sua
tnya, sembari mengambil ses
t gadis itu menangis, tak dapat di bayangkan bagaimana rasanya kehilangan seorang ibu, karena dirinya perna
berangkat mencari alamat ayahnya, setelah sar
amit dulu ya,
, a
ah janji mau antar kamu," se
banyak orang jahat di sekitar kita, biar Ega nanti yang antar
nggak mau ngerepotin Ega terus. Risa pamit ya
temani kamu, tapi kamu sabar ya, aku ada urusan sebentar, aku janj
takut kalau nanti Farisa bertemu ayahnya dan berakhir k
aumu, aku akan tunggu ka
, kalau Tante jadi kamu belum tentu
kamu sayang" ucapnya la
asinta, ada rasa damai dalam hatinya, Farisa seper
te sebagai ibumu, Tante sudah menganggap kamu, seperti anak T
n menjadi. Begitu terharunya Farisa, hingga air mat
uatmu merasa lega." Kembali Yasi
perasaanya campur aduk, ada sedih juga senang, Ega tak me
berangkat
a berdua yang sedang larut
udah selesai urusannya segera pulang,
pasti." j
jangan kemana-mana dulu, tungg
angguk tanpa menj
tunggu sampai Ega pulang, Tante mau
te" jawa
ak biasa bersantai-santai seperti gadis lain. D
ya bosan, akhirnya Farisa memutusk
a ketika melihat mbok Su
da apa?" bal
gak? Aku bosan Mbok nggak
au bantu?" ucap
ohnya. Boro-boro menyapa menoleh pun enggan. Mbok Sum merasa seperti tak kasat mata, tak terlihat o
k malah m
yadarkan mbok Sum
ramin bunga-bunga di halaman depan, itu s
ng hati," Farisa pun berg
alakan keran, terdeng
l ponsel di sakunya, a
" ucap
ik baik saja kan?" tany
ok, ini lagi bantu mbok Sum
nte cuma khawatir sama ka
te," bal
bil ibuku, namun engkau menggantikan dengan Tante Yasinta. Walaupun seorang ibu takan terganti, aku merasa