Cinta Untuk Farisa
hirnya Farisa memutuskan pergi
k Ijah, Farisa langsung b
dengan cepat. Sepanjang perjalanan, Farisa selalu memiki
inya mencari sebuah alamat, apa lagi d
atnya ketemu, tapi ayahnya sudah pindah dari situ, kemana ia akan mencarinya? dan seandainya saja ayahnya masih di situ, lalu Farisa mene
ahh p
da seorang yang sedari tadi memperhatikannya, seorang lelaki berperawakan tinggi, dada bidang, dan berwajah tampan. Namun Farisa tak
sakit ya?" Tan
kok." Jawab Faris
aja, sampai nggak sadar kalau ada orang
nalan?" Ucapnya lagi, s
u E
Risa," Ucap Farisa semb
emudian sali
lang, apa mau pe
sahut Fari
ih ke Jakarta, aku habis mengunj
a Ga." Ucap Farisa, setelah
rkunjung ke sauda
nya Ga," jawab
apa jangan jangan kam
a malah berpikir kalau Farisa ka
n kabur juga sudah gak ada
. Denger ya Sa, berhubung kamu sudah terlanjur kabur, lebih baik kamu hubungi dulu ayah
ng ayahku entahlah, ibuku meminta aku mencarinya, tapi aku ragu, apa mungki
kata. "Maafkan aku Sa, aku telah membuatmu terluka, seharusnya aku tak bertanya sepert
i bantu kamu cari ayahmu?" buju
mu kan? Dan itu permintaan terakhirnya, jadi kamu jangan
yahmu tak mengakui kamu, setidaknya kamu sudah berjuang. I
kuti saran kamu." Balas
ya aku harus siap, semua demi ibu. Ibu doa kan ana
dahal, dulu banyak yang mencoba mendekatinya, walau hanya sekedar ngobrol, tapi Farisa malas, dan enggan menanggapinya. Hingga banyak hati ya
n pertama! Entahlah, mungkin saja karena selama ini Farisa mera
sebuah rumah makan, para penumpang mulai turun, ada yang
rahat, kita cari m
uga lapar nih,
n dari bus, men
arisa tidak suka dengan semua menu yang ada, tapi Farisa sadar tak cukup banyak uang untuk membayarnya. Farisa
n menu yang sama dengan Farisa, walau sebenarnya Ega tak suka d
kamu nggak enak ya sama aku, kalau
artinya kan, kita sehati," Jawab Eg
k ngomong kaya gitu kan udah biasa. Kenapa juga aku mesti deg degan begi
g Sa, awas kesambet." Kata Ega, sete
siap, jangan di liatin aja, mubadzir tau
tar ilang loh cantiknya"
ke bus, kali ini mereka saling diam, e
uk berkata kata lagi, Ega merasa Farisa marah karena perkata
unya. Namun Ega tetap membiarkannya, dilihatnya wajah gadis itu, b
ke tujuan, hampir semua penumpang sudah mu
, bangun!" ucap Ega
iduran." Ucapnya merasa tak enak ka
ja. Oh iya Sa, habis ini, k
in langsung mencari ru
am, gimana kalau kamu nginap
u mencari rumah ayah
imana dirinya akan tidur? Cari kontrakan nggak mudah,
tahu dia baik sementara ini, k
tak seburuk yang kau pikirkan." u
enjawab, sebuah taxi
p Ega sambil menarik lengan Farisa,
man barunya, namun jauh di lubuk hatinya, Farisa