Antara Dua Pilihan
alu ku sebut dalam doa. Semoga
🍁
angunkan mereka yang tengah tidur nyenyak untuk b
menanti waktu subuh, aku akhirnya menghentikan kegiata
a udara pagi, aku menunaikan sho
latku dengan salam, ak
Jodohku di dunia dan di akhirat. Jadikanlah dia sebagai imamku. Imam yang bisa membimbingku menuju jalan-Mu. Pertemukanlah kami kembal
at dengan rapi, lantas menaruhnya di atas tempat tidur. Setelah itu, a
pakaian yang sudah melekat sempurna di tubuhku, se
u-buku yang sudah ku siapkan tadi m
lan membuka pintu kamar. Tak lupa, mengucapkan basmalah sebelum kel
saat melihat ummi yang h
badan. Ini ummi mau bawain sarapan ke
di kampus aja ya?" lanjutku bertanya. Um
elenggang pergi. Sembari menunggu ummi yang tengah menyiap
amit sama Ab
I
ah. Kamar abah dan juga ummi berada lantai dua
ah menikah dan tinggal bersama suaminya. Sedang adik laki-lakik
isi Abah?" A
dar di kepala ranjang, wajahnya t
k. Mau berangkat kulia
beri kemudahan untukmu dalam menuntut ilmu." pesan abah. A
l alamin. Abah
yum seraya
t kondisi abah, aku pun keluar dari
n." Ummi menyerahkan bekal yan
seraya memasukkan be
ummi" lanjutku mencium
." jawab ummi.
oleh rutinitas para santri seperti biasanya. Ada yang masih mengantri untuk mandi,
ren. Ya. Abah adalah pendiri pesantren ini. Pesantren Al-Huda. Pesantren ini terbilang cukup sederhana. Tidak sebesar dan tid
l mendirikan pesantren yang terletak tepat disebelah rumah kami dengan dana pribadi hasil kerja kerasnya s
ntuk menunggu bus. Setelah beberapa lama menun
am bus. Mencari tempat
sisa dua kursi kosong berdampingan. Aku pun mem
at pagi. Mungkin karena hari ini hari efektif bekerja dan
pikiranku malah kembali dipenuhi o
il sebuah foto yang terselip
n. Aku, Zaky, Bayu, dan Rian. Ya. Mungkin persahabatan kami terdengar aneh. S
gerti mengapa mereka memilih untuk tinggal di pondok pesantren dan hidup mandiri dengan usia mereka yang masih terbilang anak-anak. Orangtua
ky dan Rian di rumah kami, bukan di pondok pesantren
di rumahku. Kami bermain bersama, makan bersa
a sering bermain dengan kami. Sampai akhirnya Bayu memilih untuk t
l di rumahku dan belajar di pondok pesantren. Entahlah, padahal jarak rumahku de
ereka malah senang jika ada anak kecil yang ber
u, dan Rian. Ummi selalu mengiyakan permintaanku, meski dirinya sendiri akan kerepotan
berempat sudah seperti saudara beda ora
lah kami sadar akan adanya perasaan lain. Perasaan yang lebih dari sekad
a asmara jatuh cinta, tidak mengerti harus bagaimana. H
lkan pondok pesantren. Pergi meninggalkanku. Itu ba
r mataku jatuh mem
ku menoleh dan mendapati seorang laki-laki
a? Dan, sejak kapan d
***
gram author yuk