PERNIKAHAN PAKSA : Menikah Tanpa Cinta
nginya di ruang rias, tapi dia sedang tida
k menemui calon istrinya. Ia ingin bertemu bukan karena ingin melihat penampilan da
dak mau menerima, tanpa
dangan serius ia menjelajahi seluruh sudut ruangan sepi itu. Sep
ah satu staff yang kebetulan ada di sebelahnya. Orang itu mengangguk kemudian
dengan sebuah pintu kayu besar yang sedikit terbuka. Perlahan Baskara membuka pintu. Dan saat matanya memandang lurus ke depan,
wanita berambut hitam pa
embalikkan badannya untuk menjawab. "Mencari
u sudah sangat dekat, Hanna mendongakan wajah untuk melihatnya. Tapi karena mendapa
nya langsung, matanya masih me
ngguk. "Apa kamu melihat gadis sela
ya seorang dan sejak tadi dia hanya menemui Hanna yang mema
buat pe
ggil namanya, Ayahnya mencari keberadaan putrinya itu. D
*
asalnya semua mata yang berada di tempat itu menatapnya
nghadap calon mempelai pria dan seorang Pastur yang tela
ng hidupmu dalam suka dan duka, sakit maupun sehat, miskin dan kaya, hingga kemati
naknya meski istrinya itu sejak tadi mengelus punggun
dak juga menemukan kekasihnya. Ia sengaja mengulur waktu jika saja Viona datang da
untuk Baskara, beberapa tamu juga ikut menunggu,
t napas Teno lega, setidaknya anak itu tidak
ping hidupmu dalam suka dan duka, sakit maupun sehat, miskin dan kaya, hingga k
pak terpampang diwajahnya, Hanna membelasnya dengan
alimat itu terlon
epada mereka. "Kalian boleh menci
aling berhadapan dan bertatapan. Lalu Baskara memb
rharap bibir pria itu tidak berhasil mengenai bibir merahnya. Namun, seakan tau pe
gan nada dingin Baskara meraih tengkuknya
n menutup bibir dengan kedua tang
ak mau," to
ngan langsung mengernyitkan alis. Tapi ada beberapa yang malah
edua tangan Hanna dan menarik wajahnya mendekat samp
nikahan dengan lembut selayaknya pangeran dan putri kerajaan dongeng. Dan
ya terpejam, dan jantung yang berdegup tak normal, sampa
kara melepaskannya. Tapi bukannya disambut oleh tepuk tangan, para tamu ma
uh sambil meniban Baskara, dan secara otom
ernikahan menjadi dua kali?"
m dan melihat baskara yang sekarang sudah dibantu
*
isinilah ia berada. Duduk di kasur yang sudah te
a, membuat satu-satunya penghuni lain ruangan itu menjadi terganggu. Baskara yang dar
ya yang sontak saja membuat tangisan Hanna semakin teris
alaman pertamaku
n dan aku belum berbuat le
ia semakin terpuruk dengan kalimat barusa
u!" Potongnya langsung. "D
am meski mata hitam Hanna tetap mengelu
an tangan yang sudah terkepal erat, ia melangkahkan kaki