PERNIKAHAN PAKSA : Menikah Tanpa Cinta
nnya. Wajah rupawan pria itu sengaja ia benamkan ke leher jenjang sang kekasih
n ia memundurkan wajah untuk kembali menatapnya yang ter
salah perjodohan yang akan mem
ca-kaca, menatap lurus obsidian s
sa memegang semua
takan berapa kali padamu?" Ia memberi jeda. Nadanya serius. "Aku tidak akan p
ketika mendengar pernyataan tadi. Namun ia t
Lirihnya sambil menunduk menyembunyikan kesedihan yang mendalam. "Lagi pula untuk saat ini, aku memang kekasihmu
kataan Viona membuat
ap sebagai pihak ketiga
ksanya untuk mempertemukan tatapan mata mereka. "Kau
liminasi jarak dengan mempertemuk
akan terus sep
a meyakinkan Vi
*
rumah besar itu dibuka oleh seorang pria. Setelah masuk, ia men
wajah tegas, persis sepertinya, namun lebih dewasa. Itu ayahnya. Dia duduk di
n Baskara tah
akan menggema ke seluruh ruangan, tapi
an kau akan
kosong yang terlontar. Sampai akhirnya ia terpaksa berhenti karena sudah ada l
angi Baskara, secara itu adalah
gannya denganku, Baskara
ngan terpaksa ia berbalik u
mau ap
anita itu ...." Ia memberi jeda untuk lebih menek
tertawa sinis. "Ayah menj
Teno me
no hanya untuk meningkatkan kerja sama bisnis, kan?" Baskara tersenyum mengejek. "Dari p
t yang merupakan pukulan telak baginya, semua yang dikatakan oleh Baskara itu benar. Perjodohan ini bertujuan sebagai lang
iap melemparkan tamparan kencang, namun sebelum kejadian itu terjadi ke pipi Baskara, istrinya sudah ke
Pintanya memohon, berusaha men
hasil, walaupun wajah Teno masih
nnya. "Baskara, ibu mohon, untuk sekali
a tidak sepantasnya ia sergah kalimat Ibunya. Jadi d
kenal." Ucapnya setengah membentak. "Lebih parahnya lagi, besok ia
*
h ia tutupi oleh jemari lentiknya. Tatapannya terus tertuju pada sebuah foto yang baru
karang kamu sudah menget
rlahan Hanna mengalihkan pan
miku nanti?" Tanya
Sebenarnya Hanna ingin protes tentang pernikahan yang tiba-tiba ini, dirinya tidak yakin esok akan berjalan mulus. Tapi mengi
*
dan Soemarno tapi tidak untuk Baskata ataupun Hanna yang mungkin akan
ih gading merajai dekorasi yang terpajang. Mereka memang memilih putih sebagai warna
ah membuat orang lain yang melihatnya langsung ikutan tersenyum. Bayangkan,
p." Seorang penata rambut meman
semalam ia tidak bisa memejamkan mata. Diri
s menyuruhnya untuk m
anna bangkit, dirinya ingin sege
atas agar tamu undangan tidak dapat m
pat. Langkah kakinya setengah berl
*
ekuk dan kedua tangan yang menyilang di dada. Tak ada satu pun yang berani mengatak
ken
pertanyaan semua p
Baskara berdecit. "D
am lagi kalian bertemu." Jawaban yang berasal dari seseorang
, Baskara memasang wajah kesal
yang di kenakan, lalu tersenyum kecil. "Untuk
u melihatku!" benta
. Hari ini seharusnya kau meng
rjalan cepat mendekati pintu