icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Eleanor

Bab 6 Undangan

Jumlah Kata:1844    |    Dirilis Pada: 28/12/2023

pun mundur dan sialnya langkahnya terhenti

men sendirian," ucap Alva dengan mata memp

isa tinggal satu apa

datang ke sini untuk memastikan a

dnya Elena mema

idur kalo datang kesini," papar Alva. Ruang lain? Elena sendiri tak mengetahui ruangan itu. Ia

pi

lah." Alva mengedikkan bahunya sedangkan Elena terp

kabinet yang ada di atas kepala gadis itu dengan Elena yang terperangkap di dep

bisa ges

e mau ambi

na. Elena pun mendorong dada Alva tapi tubuhny

Alva, benda yang jatuh itu menggema d

ingis seraya m

a terlihat khawatir karena

enapa doro

an bisa bilang dulu dan suruh a

menuju meja bar. Sedangkan Elena menggerutu ke

abinetny

suruh p

k dan menjadikan dirinya dapat meraih wajan yang ada di dalam kabinet.

*

a yang sudah mengantuk pun masih menunggu Alva di ruang tamu. Tadi laki-laki itu men

mui Alva di ruangan tersebut. Sebelum masuk ia ketuk pintu terlebih

ihat mirip sebuah studio musik. Elena menangkah sosok Alva yang menempati kursi yang mengarah ke sebuah monitor lebar di depannya. Posisi kursi itu membelakangi Elena jadi ia bisa melihat apa yang ada di layar monitor itu. Tapi sayangn

disana, furniture simple modern dan beberapa foto yang berbingkai menempel di dinding. Sebuah foto keluarga, keluarga Alva memang bukan keluarga biasa, mereka terlihat sep

yonya Rosi

foto tersebut. Jika boleh Elena tebak, sepertinya ini adalah foto lama karena gaya rambut yang digunakan Alva cukup berbeda walaupun dengan rambut sama panjangnya dengan saat ini. Alva sepertinya memang hobi memanjangkan rambutnya. Satu hal lain yang El

ena. Alva telah berdiri di samping dan menghadapnya. Elena memegang dad

ik gue," jelas Alva. Elena mengangguk dengan mulut yang membentuk

belum

unggu

kan kedua tangannya ke dalam saku celana dan mencondongkan

e?" sontak Elena mengge

" lanju

" Elena berkata seraya menatap mat

lagi yang mengundang kembali

lena tak berani menatap mata Alva ia berbicara seraya memperhatikan jemarinya yang seda

luar dari ruangan Alva, menuju kamar utama. Ia langsung menaiki ranjang dan mengecek ponse

datangi, bersyukur semua yang ada di dalamnya masih dapat dipergunakan de

wajah Elena yang damai membuat hatinya tenang. Pipi Elena yang chubby tertekan oleh tangan yang disimpan sebagai tumpuan wajah cantik nan manis itu. Alva kembali tersenyum, Elena membuatnya gemas ingin sekali mencubit pipi chubby itu tapi tak

*

banyak karena ia tak mempunyai hak untuk mengatur Alva, toh apartemen itu milik Alva. Sesampainya di depan butik. Alva ikut keluar dan masuk ke dalam butik. Elena sempat risih karena mereka menjadi pusat perhatian di butik. Ini kali kedua Alva mengantarnya dan itu sungguh membuatnya kurang nyaman. Kurang nyaman dalam artian takut adanya kesalahpahaman atas apa yang mereka tan

eman terdengar da

i t

Nyonya

i pada Alva seraya tersenyum seraya menol

lalu sekilas melirik Alva yang juga sedang

encan?" tanya Mei penuh

lu ya tan, by

ng lengan Alva menahann

ilkan adanya panggilan atas nama Reno. Alva mendekat lalu mengecup keni

t?" tanya Mei pada diri sendiri. Masih dengan memikirk

ilan Mei terdengar m

a pameran ya, pameran ya

a itu artinya foto yang waktu itu akan diperlihatkan. Mata Elena membulat, ia tahu pasti akan se

u di sana, karena hari-hari biasa sulit sekali untuk bertemu

..t

nya kamu pulang, kamu harus beristirahat," ucap Mei menepuk pundak Elena pelan. Tak me

*

ft. Bersamaan dengannya, ada seseorang yang juga baru keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah lift. Alv

ita berambut panjang yang b

menebak-nebak siapa wanita ini sebenarnya dan praduga

inggalkan wanita tadi tanpa mengucapkan apa-apa. Wanita itu memperhatik

u terdengar, Alva menoleh seraya meng

sejak tadi," uc

najer yang berjalan beriringan dengannya. Mereka pun mema

icaraan ke arah yang lebih serius. Alva menoleh in

jut Reno dengan senyum yang mulai mengembang. Alva tahu maksud

gatakan hal itu, Alva jadi teringat pradugany

oleh dan pandangan Alva langsung tertuju pada wan

angan dengan seorang wanita yang ada di belakangnya.

alin Rachel, dia yang akan jadi rekan l

mengulurkan tangannya pada Alva dan ke

kan dahulu wanita yang tadi ia temui di lift. Kemudi

Alva Me

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka