Perselingkuhan Gila Istriku
pikiranku masih berkutat dengan kekhawatiran pada istriku yang entah akan pergi dengan siapa. Sampai terdengar suara nada dering dari
kamarnya terbuka sehingga suara Lidya kini semakin terdengar jelas. Setelah jarak jangkauan suara terasa cukup walau masih di luar kamar, aku menghentikan langkah dan coba fokus den
menjawab pertanyaan dari lawan bicaranya. Seo
berucap dengan nada manja. Sepertinya aneh jika k
ang lebih seperti seorang wanita yang sedang mencoba bersabar dengan keinginan dari lawan bicaranya. Hening sejenak, lalu terdengar tawa
mereka obrolkan. Bahkan mungkin aku berpikir terlalu jauh, di benakku saat ini... Lidya sedang ditelepon oleh seorang pria, dan aku curiga jika kalimat "pake yang waktu itu
disini ah", kali ini Lidya b
h menolak dengan halus sebuah permintaan dan menaw
dandannya", kali ini suara Lidya
ini Lidya menutup pembicaraan seperti dengan
gimana hiihihihi", walau dibarengi tawa namun kali ini Lidya berbicara dengan sedikit berbisik. Seolah ucapannya itu tak
encoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk, apanya yang jangan disini? Apanya yang nanti aja? Apanya yan
la kekalutanku ini, mengapa batang penisku ikut-ikutan menegang? Mengapa begini? Seolah-olah penisku turut men
*
alau ia sudah hampir sampai. Tapi tak seharusnya juga Lidya menjawab hanya dengan kata 'hmmm'. Terdengar sangat kaku dan tak seperti biasa Lidya lak
kan hal yang sangat mendasar dalam berumah tangga. Biasanya cium tan
idak ada aturan penumpang taxi online duduk di depan atau belakang, bebas dan aku tahu itu. Tapi ke
line. Tapi ini juga bukan sesuatu yang mutlak, bisa saja itu terjadi... walau sepanjang pengalamanku menumpa
encari tahu mulai darimana, semuanya terasa sangat janggal. Akupun masuk ke kamar tidurku dan membaringkan tubuh di ranja
i tadi. "pake yang waktu itu". Kalimat itu sempat aku tangkap dan aku menduga bahwa itu berhubungan dengan permintaan sang penelepon pada Lidya untuk mengena
it pergi disaat aku berada di toko, jadi aku tidak pernah tahu pakaian apa saja
h mengenakan dress biru itu saat pergi bersamaku, ya... tapi itu sudah lama sekali, saat ekonomiku masih baik-baik saja. D
dak ikut. Tapi aku ingat kalau Lidya memang mengenakan pakaian itu. Kalau tidak salah, saat itu Lidya memadukan dress birunya bahkan tanpa pakaian
ng TV. Akupun langsung membuka halaman InsXXXXram dari browser. Kemudian login menggunakan fake account yang me
juga, setidaknya aku jadi tahu kemana dia pergi. Kemudian aku men-scroll dan memperhatikan dengan seksama setiap foto Lidya yang selalu terlihat cantik (aku yakin dia tak pernah menggun
perlihatkannya kepadaku dari ponselnya. Foto grup kantor bersama mempelai itu sebenarnya
ndakan bahwa Lidya memang meng-upload lebih dari 1 f
osok di sebelahnya, bahkan lengan putih mulus Lidya menempel di dada lelaki itu. Lelaki tampan dengan mata sedikit sipit itu memiliki postur yang tinggi dan atletis, dari penampilannya tampak kalau dia orang berduit, wajahnya putih namun tulang wajahnya yang tegas menampakan kejantanannya. Aku perhatikan dengan seksama, ak
ungkin sama sepertiku, 32 tahun. Atau mungkin dia sedikit
vel diatas Lidya. Kemudian di samping Pak Ridwan, tampak seorang perempuan yang sepertinya seusia dengan Pak
ga kini hanya memperlihatkan Lidya dan lelaki itu, posisi tubuh mereka san
hanya comment dari @Ridz_XXOOXXOOXX (yang setelah aku klik ternyata itu adalah Pak Ridwan), hanya menuliskan kata 'ehm', kata pendek namun mengandung s
tak berpaling dari layar laptopku, tanpa berpikir lagi aku turunkan celana dan mengeluarkan penisku yang m
.? Kamu datang ke undangan itu sama dia k
iii? Kamu udaaah diapain, Yaaang..
in ke diaaa???? Lidah kalian sekarang udah saling iseepppp, ouuuuch Lidya
enatap lebih jelas foto yang ter-zoom antara Lidya dan terduga selingkuhan
h badan pacarmu yang gede itu yaaa...?? kenap..pa kaaamu ke...eeenaakan Lidyaaaaa???? Ke
CROTTT
lapnya' itu di layar laptopku. Dalam bersenggama, biasanya aku kuat bertahan minimal 15 menit, tapi entah kenapa dengan sensasi gila ini aku hanya mampu
sam