icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WITHERED BISA SEBODOH APA DIRIKU?

Bab 3 3. TUMPULKAH RASA SAKITKU

Jumlah Kata:1698    |    Dirilis Pada: 02/12/2023

apa,

opi kelebaran yang menutupi kepalaku bisa menyamarkan tampilan diri yang m

pa, hanya sa

irku menarik garis senyum yang terasa menyakitkan. Ia yang rasan

a itu, sementara mataku masih terus menatap punggungny

n tokonya begitu lama. Tapi, menatapi toko lain denga

i," ucapku tapi m

rbungkus rapi di tanganku. Itu hanya akan mengingatkan diriku pada hari

t suamiku yang sedang bersam

warna topi dan tinggal satu, topi yang

terus-terusan seperti in

bisa ku ajak bica

solusi atau paling tidak nasehat. Tapi, apa yang harus kukatakan padanya

i

mungkin akan langsung dimin

ruk? Tidak mungkin ibu akan membiark

lelah menangis sendiri, menyalahkan di

WA

ma botol selai yang jatuh

usul. Hanya saja, botol itu lebih beruntung ka

u membuatku mendongak. Dan, barisan gigi yang rapi l

ihat barisan gigi nan

tidak penti

di hadapanku malah menautkan alis, manik matanya bahk

u yang berkeringat di dalam gedung perbelan

mbuatku berhenti dan baru sadar belakan

dahiku berd

k ingat apa yang menggoresku. Atau

a lelaki ramah yang tersenyum. Aku tak begitu paham apa yang di katakan lelaki di ha

teh da

AK

buat anda

diri," ucapku saat tangan wanita yang pakian formalnya berbunyi setiap ia be

ti anda." Ucapnya dengan pandangan mata malas namun te

ga yang ia sebut namanya. Tapi, aku terlalu takut bertanya pada

rapa yang say

gan name tag 'TIANA BES

nggantinya berapa?" tanyaku jadi bingung m

ak perlu

ony

Y

aat aku menunjukan cincin di jari manisku. Entah kenapa, tatapan malasnya berubah sedikit be

ma maskulinnya begitu terasa menatap berkeliling. Kesa

NG

meski belum melihat barisan kalimat yang ia kirim, mataku sudah bisa membaca isi ch

ngsung masuk ke dalam kamar mandi,

kapan aku aka

rjalannya waktu a

akin buruk juga lem

kku tetap keluar dan aku hanya bisa menggigit keras bibir agar isak yang keluar tak aka

akku usai dan aku langsung keluar setelah

asuk ataupun duduk di salah satu sofa empuk

le

rdiri, senyum lelaki yang giginya beg

bariton itu terdengar. Seramah wajah

anyak yang haru

an kaki juga tangan di atas pangkuan, "sa--saya harus seg

, saat aku tahu Ken tidak akan p

urasa, aku tak bisa ke rumah ibu hari ini. Itu akan mencurigaka

kurus dari saat ter

tap lelaki yang duduk begitu ny

olongku, menyuruh orang mengobati lukaku, juga membiarkan aku menggunakan kamar ma

pecah, Nona." Ucap suara bariton yang membuatku m

terlihat tak tersinggung karena aku t

ya, T

ilan yang terlalu tu

uang, "saya benar-benar minta maaf, Tuan. Dan-," aku menggigit bibir bagian bawahku ragu, m

sa menyetir,

ang di tangan. Bingung sendiri pada siapa aku

ja pada say

n," ucapku lalu menunduk sebelum keluar dari ruangan l

pandangi wanita yang rok pendeknya memperlihatkan kakinya ya

saat melihatku yang menunduk pamit, matanya beralih a

nama lelaki y

n namanya, sudah jadi se

uh melewati tol malah lupa belanja dan hanya membawa topi lebar yang

rena sama sekali tak merasa lapar. N

ngg

ol 'hold' agar pintu lift

n siapapun yang sedang berlari dan ia lelaki. Tapi, saat aku melihat CCTV aku merasa sedikit am

terasanya tidak asing di telingaku. Tapi, aku terlalu takut untuk men

sudah pulang seja

untuk menatap tampilan lelaki yang me

ihat begitu mata kami bertemu di pan

aki itu

I

buka. Seorang bocah yang begitu semangat masuk, berjinjit dan tersenyu

ks, O

lcome,"

r pandang lalu kembali pada layar ponsel, sedang aku hanya diam di samping bocah yang mendo

nti, tapi kehawatiranku hilang saat di depan pintu lift yang terbuka

ugh... S

kan badan ke dinding lift. Aku bisa merasakan ke

sesak membuat itu tak mungkin kulakukan. Rasanya, perutku seperti ditusuk

tahu akan sesakit ini sedang seburuk apapun ra

asanya bahkan jadi tak sabar saat pintu te

l sama seperti bocah kecil tadi. Meski rasa sakit di perutku tak berku

u jadi sedikit terhibur dan segera keluar beg

yang menahan kakiku. Tidak. Bahkan kakiku

UG

ony

lagi? Ugh. Lantai in

rutku hilang ber

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 1. MENGIZINKANNYA MENYAKITIKU2 Bab 2 2. BUAI RASA AMAN SEMU3 Bab 3 3. TUMPULKAH RASA SAKITKU 4 Bab 4 4. TAWA MEREKA MENYAKITIKU5 Bab 5 5. MENABUR GARAM DALAM LUKA6 Bab 6 6. PUTRANYA MEMANJAKAN BENALU 7 Bab 7 TUHAN KENAPA SESAKIT INI 8 Bab 8 SESAK DAN PEDIH9 Bab 9 MANUSIA BURUK10 Bab 10 AKU MIRA, IMIGRAN GRLAP11 Bab 11 SESAK YANG KUPERTAHANKAN12 Bab 12 TIDAK MEMILIKI ATAU TERIKAT13 Bab 13 ENCAUNTER 14 Bab 14 TIDAK BERPIKIR APAPUN15 Bab 15 AKU INGIN SADAR16 Bab 16 BOCAH TERSESAT17 Bab 17 AKU TIDAK MENGENAL KEN18 Bab 18 AKU TIDAK SIAP19 Bab 19 AKU MASIH BERHARA20 Bab 20 IA MEMBUATKU TAKUT21 Bab 21 PENYATUAN MENYESAKKAN 22 Bab 22 CADANGAN23 Bab 23 WANITA GEMBEL24 Bab 24 KENAPA KAMU DATANG LAGI 25 Bab 25 AJAKAN MENGEJUTKAN26 Bab 26 SEPENGGAL KENANGAN27 Bab 27 KECUPAN YANG DITOLAK28 Bab 28 TAK LAGI ADA KITA29 Bab 29 SENTUHAN BIBIR MEMAKSA30 Bab 30 LELAKI YANG SALAH PAHAM31 Bab 31 SALIVA YANG TERTINGGAL 32 Bab 32 SEDALAM APA LUKA ITU 33 Bab 33 RUMAH YANG TAK RAMAH34 Bab 34 MERAGUKAN KETULUSAN35 Bab 35 GARIS AWAL36 Bab 36 DITOLAK TANPA KATA37 Bab 37 PIL YANG KUTELAN TANPA RASA38 Bab 38 INIKAH KARMA KEHIDUPAN 39 Bab 39 TEMPAT TAK TERJANGKAU40 Bab 40 LITTLE WHORE 41 Bab 41 INIKAH YANG MEREKA LIHAT 42 Bab 42 MENGINDAHKAN RASA BERSALAH 43 Bab 43 BERSIAP UNTUK KEDATANGAN 44 Bab 44 PENYESALAN45 Bab 45 GOSIP MENAKUTKAN 46 Bab 46 AKU HANYA FIGURAN 47 Bab 47 $200 HARGA LAYANANKU48 Bab 48 ORANG TUAKU49 Bab 49 SEDIKIT KEJUJURAN50 Bab 50 SIAPA YANG DATANG 51 Bab 51 KEEGOISANKU52 Bab 52 KESEMPATAN KEDUA